7.Seminar Nasional Teknik Kimia Topi Tahun 2013
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 7.Seminar Nasional Teknik Kimia Topi Tahun 2013 by Author "Darmayanti, Lita"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH UKURAN EFEKTIF PASIR DALAM BIOSAND FILTER UNTUK PENGOLAHAN AIR GAMBUT(2014-06-30) Handayani, Yohanna Lilis; Darmayanti, Lita; Ashari, FrengkiCiri air gambut yang ada di Pekanbaru berwarna merah kecoklatan hingga kehitaman (527-1320 PtCo), memiliki kadar organik yang tinggi (172-632 mg/l KMnO4), kekeruhan yang tinggi (42-83,5 NTU), dan bersifat sangat asam (pH 3-3,3). Kondisi ini membuat air gambut harus diolah terlebih dahulu sebelum dapat dikonsumsi. Salah satu alternatif pengolahan air gambut dengan konsep sederhana dan alami adalah biosand filter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran efektif butir pasir dalam biosand filter. Sumber air yang digunakan berasal dari lingkungan rumah penduduk yang berada di atas tanah gambut di sekitar Kota Pekanbaru tepatnya di daerah Rimbo Panjang. Dalam penelitian ini digunakan reaktor biosand filter dari akrilik dengan ukuran 30 x 30 x 130 cm. Ketebalan pasir 75 cm dan effective size >0,35 mm dan 0,15-0,35 mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biosand filter dengan variasi ketebalan 75 cm dan effective size 0,15-0,35 mm memiliki efisiensi tertinggi dalam menurunkan kadar warna air gambut yaitu sebesar 98,89 %, menaikkan nilai pH sebesar 63,64 %, menurunkan kadar kekeruhan sebesar 78,65 %, serta menurunkan kadar organik sebesar 90,27 %. Secara umum, air gambut hasil olahan biosand filter sudah mampu memperbaiki kualitas air gambut walaupun belum sesuai dengan syarat dari Permenkes.Item PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN SISTEM LAHAN BASAH BUATAN ALIRAN BAWAH PERMUKAAN (subsurface flow constructed wetlands)(2014-06-30) Darmayanti, Lita; Fauzi, Manyuk; Hajri, BagusSistem lahan basah buatan (constructed wetlands) adalah sebuah sistem yang didesain dan dikonstruksi untuk memanfaatkan proses-proses alami yang melibatkan vegetasi, tanah, dan mikroorganisme untuk mengolah air limbah. Teknologi ini meniru kemampuan sebuah ekosistem yang terdiri dari tumbuhan, media tumbuh (tanah, pasir, dan lain-lain), dan mikroorganisme yang saling bekerja sama untuk menguraikan bahan organik sehingga tercipta siklus kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pengolahan sistem lahan basah buatan dalam mengolah air limbah domestik dan menentukan waktu detensi terbaiknya. Lahan basah buatan yang digunakan adalah tipe aliran bawah permukaan (subsurface flow constructed wetlands). Ekosistem dibuat dengan menggunakan media tanah gambut dan tanaman rumput mendong (Fimbristylis globulosa). Pengamatan dilakukan pada waktu detensi 2, 3, 4, dan 5 hari dengan parameter pH, Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS). Hasil penelitian menunjukkan constructed wetlands yang digunakan dapat menurunkan nilai pH rata-rata 23,3-29,3 %, COD 27,7-56,9 %, dan TSS 84,4-90,8 %. Waktu detensi terbaik adalah 5 hari, dengan efisiensi penurunan pH 30,2 %, COD 60,1 %, dan TSS 90,4 %. Secara keseluruhan hasil olahan, terutama untuk parameter pH dan TSS, pada setiap variasi waktu detensi telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah domestik.