Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  • Communities & Collections
  • All of DSpace
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Ahmad, Adrianto"

Now showing 1 - 20 of 25
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    ANALISIS POTENSI AIR TANAH DAN STRATEGI PENGELOLAAN YANG BERKELANJUTAN DI KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK
    (2016-07-14) Rohaini, Gendraya; Ahmad, Adrianto; Nurhidayah, Tengku
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi air tanah (ditinjau dari aspek kualitas fisik, kimia dan biologi) yang terdapat di Kecamatan Sei. Mandau, pola penyebaran dan strategi pengelolaannya yang berkelanjutan dengan menggunakan metode survey yakni melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Pengolahan data kedalaman air tanah dilakukan dengan menggunakan program Arc Gis 10 dan strategi pengelolaan yang berkelanjutan dirumuskan dengan menggunakan analisis SWOT berdasarkan wawancara langsung dan kuisioner kapada responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi geologi daerah penelitian mendukung untuk dijadikan sebagai kawasan potensial air tanah yang dapat dikelola secara berkelanjutan. Potensi air tanah yang dihitung dengan metode estimasi kuantitatif berdasarkan analisis data curah hujan adalah 298.537,70 juta m3 /tahun, sedangkan kualitasnya secara umum memenuhi persyaratan baku mutu untuk air minum, kecuali di Desa Lubuk Jering dan Desa Sei. Selodang, uji lab menunjukkan bahwa akuifer air tanah dangkal di Desa ini sangat rentan terhadap polusi dari aktifitas permukaan, dimana kandungan bakteri Ecoli nya cukup tinggi yakni 920/100 ml air. Pola penyebaran potensi air tanah secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sebaran air tanah dangkal dan sebaran air tanah dalam. Berdasarkan rekonstruksi data geologi, diketahui bahwa geometri dan pola konfigurasi akuifer air tanah dangkal mengikuti pola kontur topografi, tetapi kualitasnya tidak mengikuti pola tersebut, sedangkan pada air tanah dalam geometri dan pola konfigurasi akuifer tidak mengikuti pola kontur topografi, tetapi mengikuti pola stratigrafi dan struktur geologi, demikian pula dengan kualitasnya. Berdasarkan interpolasi kontur, diketahui bahwa pola aliran air tanah dalam umumnya mengikuti kecenderungan timur laut-barat daya.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Biokonversi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Dengan Bioreaktor Hybrid Anaerob Fasa Tunggal
    (2013-05-08) Ahmad, Adrianto; Bahrudin; Zul Amraini, Said; Andrio, David
    The performance of anaerobic processes in the bioconversion of palm oil mill effluent into gaseous fuel is very dependent on the concentration of biomass. Effort to increase the concentration of anaerobic biomass can be done by using anaerobic hybrid bioreactor. The bioreactor used had 3 chambers, each divided for an up and down flow pattern and having a working volume of 2,5 m3. Several series of experiments were conducted with variable hydraulic retention time (HRT) of 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; 4 and 5 day under room temperature conditions and continuous operation. This study uses two anaerobic hybrid bioreactors equipped with cell immobilization media. Media used in cell immobilization is a medium density form of solid palm oil mills waste, namely: empty fruit bunch and palm midrib. The results showed that the anaerobic hybrid bioreactor system was capable of converting single-phase oil palm mill effluent with a good performance, and high organic loading rate of COD removal efficiency of 84% for the bioreactor with palm midrib media and 88% for the bioreactor with empty fruit bunch media within bioconversion of one day and the stability of the bioreactor is relatively high so as to convert liquid waste into fuel gas.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Bioreaktor Anaerob Dua Fasa Untuk Pengolah Limbah Cair dan Produksi Biogas
    (2012-10-21) Ahmad, Adrianto
    biorektor anaerob dua fasa merupakan salah satu solusi dalam penurunan kandungan organik yang terdapat pada limbah cair yang diakibatkan oleh industri berbasis bahan alam seperti industri minyak sawit, industri makanan dan lain-lain. Bioreaktor anaerob dua fasa terdiri atas dua buah bioreaktor anaerob yang disusun secara paralel.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Bioreaktor Hybrid Anaerob Dua Fasa Untuk Biokonversi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
    (2013-05-08) Ahmad, Adrianto; Bahrudin; Zul Amraini, Said; Andrio, David
    Anaerobic hybrid bioreactor configuration in converting the liquid waste content of high organic materials can be done with a single-phase configuration and two-phase configuration. In a single-phase anaerobic hybrid bioreactor, methanogenesis and acidogenesis take place in a single bioreactor. As a result it is somewhat difficult to control pH and low process stability. To overcome these weaknesses, the anaerobic hybrid bioreactor uses two phases. Condition of operation two-phase anaerobic hybrid bioreactor was conducted at room temperature and continuous. The hydraulic residence time in the bioreactor tested for acidogenesis ranged from 0.3, 0.5, 0.7, 1 day with COD loading rate ranges from 150, 100, 75 dan 50 kg/m³-day, while the hydraulic residence time in the bioreactor for methanogenesis was 1 day with COD loading rate of 50 kg/m³-day. Testing at high organic loading is done by the variable residence time the same of methanogenesis and acidogenesis bioreactors i.e 0.5, 0.7, 1 day with COD loading rate ranges from 150, 100, dan 50 kg/m³-day. The results showed that the hydraulic residence time was optimum at 1.5 days (0.5 days in acidogenesis phase and 1 day in methanogenesis phase) with a COD removal efficiency of 84 % is capable of removing COD by 92 kgCOD/m3-day with the quality of effluent at COD 8,000 mgCOD/L and the content of nutrients (NPK), which is relatively good and the acquisition of specific methane gas by 46 m3/kgCOD removed. In addition, system stability is relatively good with the ratio of volatile fatty acids and alkalinity of 0,052.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Efisiensi Penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Pabrik Sagu dan Produksi Biogas Menggunakan Bioreaktor Hibrid Anaerob Pada Kondisi Start Up
    (2013-05-15) Lestari, Azian; Ahmad, Adrianto; Zahrina, Ida
    Perkembangan industri pati sagu diikuti dengan peningkatan limbah cair sagu yang dihasilkan. Dalam memproduksi pati sagu dibutuhkan 20.000 liter air per ton sagu, yang mana 94% air tersebut akan menjadi limbah cair sagu. Limbah cair sagu ini memiliki nilai COD (Chemical Oxygen Demand) mencapai 100.000 mg/l. Kondisi ini akan berdampak negatif terhadap lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara menurunkan kandungan COD yaitu dengan menggunakan bioreaktor hibrid anaerob. Kondisi Start up merupakan salah satu kondisi yang penting dalam pengolahan limbah cair menggunakan bioreaktor hibrid anaerob, karena pada kondisi ini terjadi pengembangbiakan mikroorganisme untuk mencapai tunak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap kondisi start up bioreaktor hibrid anaerob dengan mengamati paramter COD dan biogas yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan laju alir 2 l/hari pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan COD yang terbesar diperoleh 92% dengan pH operasi 6,2 serta produksi biogas sebesar 14982 ml/hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa start up bioreaktor hibrid anaerob berlangsung selama 57 hari.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Efisiensi Penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Pabrik Sagu Menggunakan Bioreaktor Hibrid Anaerob Pada Kondisi Tunak Dengan Variabel Laju Pembebanan Organik
    (2013-05-17) lestyana kusuma, Yatri; Ahmad, Adrianto; Yelmida
    Kabupaten kepulauan meranti memproduksi sagu 450.000 ton/tahun. Dalam memproduksi tepung sagu di butuhkan 20.000 liter air/ton sagu, jadi dapat diperkirakan air yang dibutuhkankan 9.000.000 kl air/tahun, yang mana 94 % air tersebut akan menjadi limbah cair, sehingga limbah cair yang dihasilkan dalam produksi sagu sekitar 8.460.000 kl air/tahun atau 23000 kl air/hari. Limbah cair tersebut memiliki konsentrasi COD yang tinggi, hal ini menyebabkan kandungan oksigen terlarut di dalam air menjadi rendah. Salah satu cara menurunkan konsentrasi COD ini dengan menggunakan bioreaktor hibrid anaerob. Tujuan dari penelitian ini untuk menyisihkan COD dan menentukan efisiensi penyisihan COD optimal dalam pengolahan limbah cair sagu pada kondisi tunak.Volume kerja bioreaktor hibrid yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 10 L dengan dimensi panjang 40 cm, lebar 26 cm, dan tinggi 24 cm. Dilakukan variasi laju pembebanan organik yaitu 12,5 kgCOD/m3hari dengan laju alir 2,5 L/hari ; 16,7 kgCOD/m3hari dengan laju alir 3,3 L/hari; 25 kgCOD/m3hari dengan laju alir 5 L/hari; 50 kgCOD/m3hari dengan laju alir 10 L/hari. Masing-masing laju pembebanan organik dioperasikan sampai diperoleh keadaan tunak berdasarkan data COD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan COD terbesar diperoleh pada pengoperasian laju pembebanan organik 12,5 kgCOD/m3hari sebesar 90 %. Dengan demikian, perancangan sistem bioreaktor hibrid anaerob bermedia batu dapat direalisasikan untuk mewujudkan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah limbah secara efektif dan efisien.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Growth Kinetics of Microorganisms In Composting Processof Empty Fruit Bunch
    (2016-04-22) Legawati, Lisa; Ahmad, Adrianto; Helwani, Zuchra
    CPO production increased resulting in the amount of waste also increased, such as solid waste Empty Fruit Bunch (EFB). The composting process is one alternative method for reducing environmental pollution caused by waste EFB. However, the composting process takes a long time. Therefore, it is important to do a breakthrough to speed up the processing time. In this research, EFB composting process is done by adding a mixed culture that is useful as a starter and POME as a nutrition source. The purpose of this research was to determine the kinetic parameters of growth of microorganisms in the composting process Empty Fruit Bunch (EFB) as information on the scale-up bioreactor. Aerobic composting process takes place with variations in source of microorganisms, they are without the addition of mixed cultures; the addition of mixed cultures with a concentration of 60%; and the addition of mixed cultures 60% + POME. Stages of this researchare the preparation of a starter, substrate preparation, preparation windrow, and the composting process. operating conditions of the composting process are a moisture content of 40-60%, 30-50 0C temperature, and pH 6 to 8.5. The results showed that the reduction in C/N ratio in the composting process of EFB by adding POME faster in the amount of 19,77 on day 32 with a value of kinetic parameters are μmax 0.63 day-1, the value of yield 0,014, and Ks amounted to 32,32 g / L.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Growth Kinetics of Microorganisms On Fiber Solid Waste Composting Of Palm Oil Plant
    (2016-04-22) Firdha, Irena; Ahmad, Adrianto; Amri, Idral
    Solid waste of palm oil has increased along palm oil industry development in Indonesia. Solid waste palm oil mill is organic pollutants. One of it is fiber waste, if it not managed properly will pollute the environment. The purpose of this study was to examine the effect of mixed cultures on process of aerobic composting of palm fiber with windrow method. This research is treating three windrows with size 6 x 1 x 0.5 m3 each one without the addition of a starter, with the addition of starter and addition of starter and POME. The C/N ratio result of the research showed that 19,91 on composting without starter at days 34, 19,73 on composting with starter addition at days 32, and 16,93 at days 30 on composting with addition of starter and POME. Optimum composting is windrow with additing starter and POME. At this composting kinetic parameters are maximum growth rate (μmaks), máximum substrat consumption constanta (Ks), and yield coeficient (Y), continuously 0,73 day-1, 49,1 g/L, and 0,030.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Kajian Aklimatisasi Proses Pengolahan Limbah Cair Pabrik Sagu Secara Anaerob
    (2013-05-15) Priyono, Agus; Ahmad, Adrianto; Bahruddin
    Kabupaten Kepulauan Meranti terkenal sebagai salah satu penghasil tepung sagu terbesar di Indonesia. Kabupaten Kepulauan Meranti memproduksi 440.000 ton tepung sagu/tahun. Setiap 1 ton tepung sagu menghasilkan 200.000 liter limbah cair sagu/ton tepung sagu, sehingga diperkirakan akan menghasilkan limbah cair sagu 88.000.000 liter/tahun. Limbah cair sagu memiliki komposisi bahan organik yang tinggi, sehingga jika dibuang ke perairan maka akan menyebabkan pencemaran air dan menurunkan kualitas perairan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan penanganan secara anaerob. Pengolahan secara anaerob pada dasarnya atas bantuan bakteri. Bakteri perlu dilakukan proses pembibitan dan aklimatisasi sebelum dilakukan pengolahan anaerob. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh waktu aklimatisasi terhadap produksi biogas, pH, konsentrasi biomassa (VSS), dan kinetika pertumbuhan. Penelitian dilakukan menggunakan bioreaktor anaerob dengan volume 20 L pada kondisi operasi suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses aklimatisasi berlangsung selama 11 hari dan pH rata-rata 7,2. Konsentrasi biomassa rata-rata selama proses aklimatisasi sebesar 0,212 g/L. Biogas yang dihasilkan rata-rata sebesar 1895 mL/hari, sedangkan laju pertumbuhan spesifik (μ) sebesar 0,0931. Dengan demikian, bakteri anaerob dapat digunakan pada proses pengolahan limbah cair sagu.
  • No Thumbnail Available
    Item
    KINERJA BIOREAKTOR HIBRIO ANAEROB BERMEOIA TANOAN DAN PELEPAH SAWIT DALAM PENYISIHAN COD
    (2014-02-04) Ahmad, Adrianto; Amraini, Said Zul; Luturkey, Vance Andre
    Kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi dalam limbah cair pabrik minyak sawit dapat menyebabkan terhambatnya kontak antara udara dengan badan air penerima sehingga mengakibatkan berkurangnya kelarutan oksigen dalam badan air -penerima tersebut Oleh karena itu, penting dilakukan terobosan baru untuk mendapatkan teknologi __ pengolahan limbah cair yang handal agar kandungan COD menjadi rendah. Salah satu teknologi pengolahan limbah cair tersebut adalah btoreaktor hibrid anaerob. Penelitian ini bertujuan.mengkaji kinerja beberapa jenis bioreaktorhibrid anaerob dalam penyisihan COD dalam limbah cair pabrik minyak sawit Pada penelitian ini digunakan dua unit bioreaktor yakni bioreaktor hibrid anaerob dengan media imobilisasi sel tandan kosong sawit dan: bioreaktor hibrid anaerob dengan media imobilisasi sel pelepah sawit dengan volume kerja - 2,5 m3• Proses pengolahan dilakukan dengan variasi laju pembebanan zat organik, yaitu10; 12,5; 14,28; 16,6; 20; 25; 33,3; 50 kg COD/m3hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyisihan CODyang tertinggi -dicapai sebesar 82,67% dengan laju pembebanan organik 14,28 kg COD/m3hari pada bioreaktor bermedia tandan kosong sawit dan 84% untuk laju pembebanan organik 16,6 kg COD/ m-hari pada bioreaktor bermedia pelepah sawit Dengan demikian, kedua bioreaktor hibrid anaerob ini dapat digunakan untuk mengolah limbah cair -industri minyak sawit dengan beban CODtinggi
  • No Thumbnail Available
    Item
    PAVING BLOK GEOPOLIMER DARI FLY ASH LIMBAH PABRIK
    (2016-07-21) Aman; Awaluddin, Amir; Ahmad, Adrianto; Olivia, Monita
    Produksi semen menghasilkan emisi gas rumah kacadi atmosfer yang menyebabkan pemanasan global . Oleh karena itu , para peneliti saat ini fokus pada penggunaan material limbah yang memiliki sifat semen, yang dapat ditambahkan dalam beton sebagai pengganti sebagian semen , tanpa mengorbankan kekuatan dan daya tahan . Hal ini akan mengakibatkan penurunan produksi semen sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca , selain itu dapat mengurangi jumlah limbah. Dengan demikianbeton geopolimer adalah muncul sebagai beton inovatif yang dihasilkan dari reaksi bahan yang kaya sumber silika alumina dengan cairan alkali. Dalam penelitian ini dibuat paving block geopolimer dengan komposisi pasir : (fly ash+aktivator) = 3:1. Aktivator yang digunakan adalah NaOH dengan konsentrasi 14 M dan sodium silikat (Na2SiO3),rasio NaOH dan Na2SiO3 sebesar 2, variasi liquid aktivator terhadap fly ash 0,5 , 0,7 dan 0,9.Temperatur curing (60-100oC). Hasil yang didapat menunjukan kuat tekan paving blok tertinggi 18,18MPa pada rasio liquid to solid(L/S) 0,9 dan temperature optimum 80oC
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pengaruh Konsentrasi Fosfor terhadap Biokonversi Reject Nanas menjadi Bioetanol
    (2014-01-21) Khairat; Ahmad, Adrianto; Aini, Sarifah
    Needs of bioethanol in Indonesia in 2011 reached 1.4 million kilo liters / year, while national production of bioethanol at present about 240 million liters / year. This suggests that ethanol demand in Indonesia is still not being met. Therefore, it is important to do research to produce bioethanol from renewable raw material or non-fossil material. Bioethanol can be made by fermentation using microorganisms help. The purpose of this study was to determine the effect of phosphorus concentration on bioconversion reject pineapple into bioethanol with a maximum ethanol content. The substrate used was obtained from the pineapple and pineapple reject microorganism used was Saccharomyces cereviciae. Bioethanol production process consists of several stages, namely preparation of raw materials, fermentation, and purification products. The independent variable in this study is the variation of the concentration of phosphorus concentration 0.04%, 0.05%, 0.06%, 0.07%, 0.08% and the fermentation time 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108, 120 hours, while variable fixed at 0.3% of yeast concentration, glucose concentration of 16%, and urea concentration of 0.5%. The results showed that the optimum phosphorus concentration of 0.08% is obtained which is capable of producing ethanol by 10%, ethanol yield 6.67% and 5.12 g cell dry weight / L within 36 hours of fermentation.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGARUH KONSENTRASI FOSFOR TERHADAP BIOKONVERSI REJECT NANAS MENJADI BIOETANOL
    (2014-03-10) Ahmad, Adrianto; Khairat; Aini, Sarifah
    Needs of bioethanol in Indonesia in 2011 reached 1.4 million kilo liters / year, while national production of bioethanol at present about 240 million liters / year. This suggests that ethanol demand in Indonesia is still not being met. Therefore, it is important to do research to produce bioethanol from renewable raw material or non-fossil material. Bioethanol can be made by fermentation using microorganisms help. The purpose of this study was to determine the effect of phosphorus concentration on bioconversion reject pineapple into bioethanol with a maximum ethanol content. The substrate used was obtained from the pineapple and pineapple reject microorganism used was Saccharomyces cereviciae. Bioethanol production process consists of several stages, namely preparation of raw materials, fermentation, and purification products. The independent variable in this study is the variation of the concentration of phosphorus concentration 0.04%, 0.05%, 0.06%, 0.07%, 0.08% and the fermentation time 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108, 120 hours, while variable fixed at 0.3% of yeast concentration, glucose concentration of 16%, and urea concentration of 0.5%. The results showed that the optimum phosphorus concentration of 0.08% is obtained which is capable of producing ethanol by 10%, ethanol yield 6.67% and 5.12 g cell dry weight / L within 36 hours of fermentation.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGARUH KONSENTRASI GLUKOSA TERHADAP BIOKONVERSI REJECT NANAS MENJADI BIOETANOL
    (2014-02-05) Ahmad, Adrianto; AmrainI, Said Zul; Sntikno, Bambang
    Bioethanol can be produced by fermentation of materials containing starch, glucose and cellulose fibers. This research tried to produce bioethanol from pineapple reject which is material containing glucose. The purpose of this research was to determine the influence 0/ glucose concentration on the acquisition of ethanol and to obtain the optimum glucose concemration for the production of bioethanol from pineapple reject raw materials. Bioethanol production consists of several stages, namely preparation of raw materials; fermentation and purification products. Variahles for the research is the concentration of glucose: 13%, 14%, i5%, 16% and 17% by fermentation time l2. 14, 36, 48, 60, 72, 84, 96, J08, and J20 hours. Anaerobic fermentation process tokes place at pH 4.5 by using Saccharomyces cerevisiae which will outline the glucose into ethanol Added nutrients are urea and NPK respectively 0.5% and 0.06% of the volume of fermentation medium. The FeSUitsshowed that the highest ethanol content of 17% and the highest yield of 11.33% is obtained at a concentration of J6% gluoose with 7.34 gIL cell dry within 84 hours of fermentation.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pengaruh Konsentrasi Nitrogen terhadap Pengomposan Serat Buah Sawit dengan Teknologi Biofertilizer
    (2014-01-21) Ahmad, Adrianto; Khairat; Mailinda, Tirta
    Production of CPO in Indonesia continues increase with increasing amount of palm oil’s production. Along with increased production of palm oil, the amount of waste generated has also increased, one of them is oil palm mesocarp fiber. The largest component in oil palm mesocarp fiber is cellulose, hemicellulose, lignin and small amounts of compounds of N, P and micro nutrients, so that potential to be processed into compost. This research objective was to determine the influence of nitrogen concentration in composting process and determine the duration of the composting process oil palm mesocarp fiber. Stages of this research include the preparation of starter, substrate preparation, preparation of bioreactor, and the composting process. Composting method used is windrow aerobic system. The composting process takes place by adding a mixed culture as a starter with concentration 30% and adding urea as nitrogen source by varying the nitrogen concentration 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, and 2%. Parameters observed in this study were water content, pH, temperature, levels of C, N and ratio C / N. The results of this study indicate that the addition of nitrogen concentration can speed up the composting process. The optimum concentration of nitrogen obtained on nitrogen concentration of 1.5% on day 40 with C / N ratio of 14.29
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGARUH KONSENTRASI NITROGEN TERHADAP PENGOMPOSAN SERAT BUAH SAWIT DENGAN TEKNOLOGI BIOFERTILIZER
    (2014-03-10) Ahmad, Adrianto; Khairat; Mailinda, Tirta
    Production of CPO in Indonesia continues increase with increasing amount of palm oil’s production. Along with increased production of palm oil, the amount of waste generated has also increased, one of them is oil palm mesocarp fiber. The largest component in oil palm mesocarp fiber is cellulose, hemicellulose, lignin and small amounts of compounds of N, P and micro nutrients, so that potential to be processed into compost. This research objective was to determine the influence of nitrogen concentration in composting process and determine the duration of the composting process oil palm mesocarp fiber. Stages of this research include the preparation of starter, substrate preparation, preparation of bioreactor, and the composting process. Composting method used is windrow aerobic system. The composting process takes place by adding a mixed culture as a starter with concentration 30% and adding urea as nitrogen source by varying the nitrogen concentration 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, and 2%. Parameters observed in this study were water content, pH, temperature, levels of C, N and ratio C / N. The results of this study indicate that the addition of nitrogen concentration can speed up the composting process. The optimum concentration of nitrogen obtained on nitrogen concentration of 1.5% on day 40 with C / N ratio of 14.29.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pengaruh Konsentrasi Starter Pada Pembuatan Kompos Dari Limbah Serat Buah Sawit dengan Teknologi Biofertilizer
    (2013-05-15) Shahila, Nila; Ahmad, Adrianto; Wisrayetti
    Limbah padat yang di hasilkan oleh industri kelapa sawit di Indonesia mencapai 15,20 juta ton limbah/ tahun. Salah satunya berupa limbah serat buah sawit, apabila tidak di kelola dengan baik akan mencemari lingkungan. Salah satu penanganan limbah tersebut dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh konsentrasi starter pada proses pengomposan dan mendapatkan rasio C/N optimum pada pembuatan kompos dengan teknologi biofertilizer. Biofertilizer merupakan salah satu teknologi yang memanfaaatkan mikroorganisme dalam proses pengomposan untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan kandungan mikroorganisme berupa nutrisi. Penelitian berlangsung dalam 4 tahap. Tahap pertama adalah persiapan starter, tahap kedua adalah persiapan substrat berupa limbah padat serat buah sawit dengan ukuran 2cm, tahap ketiga adalah persiapan bioreaktor menggunakan 5 buah bioreaktor dan tahap keempat adalah proses pengomposan dengan variasi konsentrasi starter 0%, 10 %, 20%, 30% dan 40%. Selama proses pengomposan dilakukan pengukuran pH, temperatur, kadar air dan aerasi pada masing-masing bioreaktor dilakukan setiap 3 hari. Pengomposan dilakukan dengan proses aerob. Hasil penelitian menunjukkanbahwa, konsentrasi starter 0% diperoleh nitrogen sebesar 0.94, 10% sebesar 1.09, 20% sebesar 1.31, 30% sebesar 0.83, dan 40% sebesar 1.07. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, nilai optimum untuk kebutuhan nitrogen pada proses pengomposan terdapat pada konsentrasi starter 20% yang dapat mempercepat aktivitas mikroorganisme dengan nilai rasio C/N sebesar 10.45 pada hari ke 60 dengan konsentrasi starter 20% . Dengan demikian, nilai rasio C/N yang didapat sesuai dengan standar kualitas kompos SNI 19730-2004.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGARUH LAJU ALIR UMPAN TERHADAP PENYISIHAN KANDUNGAN PADATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI MINYAK SAWIT DENGAN BIOREAKTOR HIBRID BERMEDIA BATU SKALA PILOT PLANT
    (2013-05-04) Febyanti, Agnita; Ahmad, Adrianto; Bahruddin
    Perkembangan industri kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Namun seperti dua sisi mata uang, dampak positif dari perkembangan juga diikuti dampak negatif terhadap lingkungan akibat dihasilkannya limbah industri dari hasil pengolahan sawit. Saat ini diperkirakan jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri minyak sawit di Indonesia mencapai 28,7 juta ton/tahun. Penanganan limbah cair industri minyak sawit dapat dilakukan dengan proses anaerob menggunakan bioreaktor hibrid bermedia batu. Bioreaktor hibrid anaerob merupakan penggabungan antara sistem pertumbuhan tersuspensi dan sistem pertumbuhan melekat. Media pelekatan mikroorganisme yang digunakan adalah batu. Batu dipilih karena batu relatif murah, kuat, mudah didapat, tahan terhadap tekanan dan memiliki luas permukaan perunit volume yang tinggi. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyisihan kandungan padatan limbah cair sawit meliputi TS, TVS, TSS dan VSS. Variabel proses yang diamati adalah laju alir umpan yang masuk ke bioreaktor. Laju alir yang diberikan adalah 2,5 L/hari, 3,3 L/hari, 5 L/hari, dan 10 L/hari dengan kondisi operasi pada pH 6,0 ± 0,2 dengan suhu 35 ± 1 0C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya effisiensi penyisihan kandungan padatan TSS sebesar 51,66% dan kandungan VSS sebesar 76,79% dengan laju alir 2,5 L/hari. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem bioreaktor hibrid bermedia batu baik dalam mencegah kehilangan biomassa anaerob dan mampu digunakan untuk mengolah limbah cair industri kelapa sawit.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pengaruh Laju Pembebanan Organik terhadap Produksi Biogas dari Limbah Cair Sagu Menggunakan Bioreaktor Hibrid Anaerob
    (2013-05-15) Yunitamel, Lusy; Ahmad, Adrianto; Zahrina, Ida
    Produksi sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti dapat mencapai 450.000 ton pertahun. Peningkatan produksi pati sagu diikuti dengan peningkatan jumlah limbah cair sagu yang dihasilkan. Dalam memproduksi pati sagu dibutuhkan 20.000 liter air per ton sagu, yang mana 94% air tersebut akan menjadi limbah cair. Limbah cair tersebut mempunyai kadar COD yang tinggi yaitu sebesar 50.000 mg/L dan berpotensi untuk dikonversi menjadi biogas. Salah satu cara pengolahan limbah cair sagu tersebut menjadi biogas dengan menggunakan bioreaktor hibrid anaerob yang merupakan penggabungan antara sistem pertumbuhan tersuspensi dan sistem pertumbuhan melekat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju pembebanan organik optimum dengan produksi biogas yang tinggi menggunakan bioreaktor hibrid anaerob bervolume kerja 10 L dan menggunakan media batu. Penelitian ini memvariasikan laju pembebanan organik yaitu 12,5; 16,7; 25 dan 50 kgCOD/m3hari dan dikondisikan pada suhu ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pembebanan organik berpengaruh terhadap produksi biogas. Produksi biogas optimum yaitu pada laju pembebanan organik 25 kgCOD/m3hari, biogas yang dihasilkan pada saat tunak yaitu pada hari ke 12 sebesar 41.600 ml.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGARUH WAKTU TINGGAL HIDROIIK (wth) TERHADAP PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PABRIK MINYAK SAWIT MENGGUNAKAN BIOREAKTOR HIBRID ANAEROB BERMEDIA BATU SKALA PILOT PLANT
    (2014-02-05) Firdha, Irena; Ahmad, Adrianto; Amraini, Said Zul
    Industrial palm oil waste water has increased along with growth the palm oil industry in the Indonesia; Industrial palm oil waste water is a very dangerous organic poUutants. In conllentionoJ wastewater treatment with anaerobic pond. microorganisms capable of degrading organic compounds from wastewater in a long time. For this case operation of an anaerobic hybrid bioreactor with the stone be the media expected to increase the ability of microorganisms to degrade organic material. The purpose of this mldy are to assess and study the hydraulic residence time of substrate to reduce COD Industrial palm oil waste water in anaerobic hybrid bioreactor. Research carried out by a few variations ofWTll. i.e. I, 2. 3. and 4 day. Each WIH'operateduntil steady state was obtained based on COD data. Results showed that WTll· offect COD removal efficiency. that are concentration of COD of 80% on WIll 1 day, 82% on WTH 2 day. 88% on Wl1l 3 day, and 90% in WTH 4 dtJy. So, designed a hybrid bioreactor with the stone be the media system lhnt utilkes the ability maintain the biomass can be realized; so the ejfort to; build a technology that is used to treat wastewater effectively and efficiently can be applied.
  • «
  • 1 (current)
  • 2
  • »

DSpace software copyright © 2002-2025 LYRASIS

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback