Browsing by Author "Ayu Pamungkas, Niken"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Manajemen Kualitas Tanah Dan Peningkatan Kesuburan Air Peruntukan Ikan-Ikan Endemik Provinsi Riau(2013-04-17) Syafriadiman; Saberina; Ayu Pamungkas, NikenThe research was conducted from April until June 2012 at Soil and Water Quality Management Laboratory Fisheries and Marine Science Faculty of Riau University. The aim of the reseeu-ch was to know effect of CaCOs lime to the pond bottom soil of chemical fertility and the water quality. The method used was experiment and randomized block designs with 1 factor is CaCOalime, with 5 level of treatments doses of CaCOslime from 0 g/m , 6.67 g/m^, 56.00 g/m^, 112.00 g/m^, and 168.00 g/m^, and 2 groups is new pond age (0- 4 years old) and old pond age (5-10 years old). The result indicated that the some doses of CaCOalime to increase in pH soil pond ageO-4 years and 5-10 years is 168.00 g/m^ (P4). These conditions resulted to increase inthe initial pHrange from5.0-5.8to6.7-7.1, C-organic about 0.75%, N-total of approximately 0. 07%, KPK approximately3.2 to 3.8me/100g, C/N ratioaroundlO.O to 11.1. Thewater quality improvementin bothage groupsoccurred frompH 5.7to 7.7, increase inturbidity, hardness, increase inthe dissolved oxygenat pond age5-10 years old andconcentration ofhitratein thepondage ofD-4 years old.Item OPTIMALISASI PEMBENIHAN PLASMA NUTHFAH BENIH IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV) UNTUK PRODUKSI BENIH SECARA MASSAL(2013-04-12) Aryani, Netti; Adelina; Ayu Pamungkas, NikenTujuan penelitian untuk (1) mengetahui tipe perkembangan oosit ikan Baung dan tipe pemijahan ikan Baung di alam; (2) mengetahui kadar nutrisi telur ikan baung yang sudah matang gonad antara lain kadar proksimat, asam amino, asam lemak, mineral dan vitamin; (3) mengetahui pengaruh dosis hormon Estradiol-17 β terhadap daya reproduksi ikan Baung. Penelitian Tahap Pertama Perkembangan oosit dan kadar nutrisi telur ikan Baung Gonad ikan Baung untuk keperluan pembuatan preparat histologi dan tepung dikoleksi dari hasil tangkapan nelayan di Sungai Kampar yang di daratkan di daerah Taratk Buluh Pekanbaru. Pembauatan preparat histologis dilakukan pada Balai Riset Perikanan Budidaya Sempur Bogor, sedangkan untuk analisa kadar protein, asam amino, asam lemak, mineral dan vitamin dilakukan di Laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, Bogor . Dari penelitian pendahuluan dapat disimpulkan bahwa tipe perkembangan oosit ikan Baung adalah asinkronisme dengan tipe pemijahan partial yaitu ikan Buang dapat memijah sepanjang tahun. Tepung telur ikan Baung mengandung protein 58,90 %, total asam amino 56,17 %, calsium 158,59 mg/100 g sampel, phospor 1467,66 mg/100 g sampel, magnesium 5,18 mg/100 g sampel, asam lemak linoleat 2,88 % dan linolenat 2,45 %, serta vitamin C 11,97 mg/100 g sampel dan vitamin E 5,18 mg/100 g sampel.Item PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENGELOLAAN KUALITAS TANAH DASAR DENGAN PENDEKATAN METODE STUDENT CENTERED LEARNING DI JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU(2013-04-12) Ayu Pamungkas, NikenSistem pendidikan kita saat ini dibangun dengan mengacu pada tujuan dari para pendidik bukan peserta didik. Tujuan, materi serta metode pendidikan ditetapkan berdasarkan pada apa yang diinginkan dan dianggap perlu diketahui dan dipelajari oleh peserta didik secara seragam, tanpa memperdulikan keaneka-ragaman kebutuhan, minat, kemampuan serta gaya belajar tiap peserta didik. Tiap anak berbeda dan karena apa yang dipelajari oleh peserta didik tidak semuanya merupakan kebutuhan yang ingin dipelajari oleh peserta didik, materi menjadi sulit dicerna oleh sebagian besar peserta didik. Sebagian peserta didik memang belajar ataupun mengerti materi yang diajarkan, tetapi sering sifatnya hanya jangka pendek, untuk keperluan menjawab ulangan atau memperoleh nilai bagus. Ilmu pengetahuan yang dipelajari sering tak dapat diingat ketika harus memecahkan persoalan nyata. Motivasi untuk belajar hanya bersifat terpaksa, karena datangnya dari luar dirinya, bukan dari dalam dirinya sendiri.