Browsing by Author "Hutauruk, Ronald Mangasi"
Now showing 1 - 15 of 15
Results Per Page
Sort Options
Item Analisa CFD Kapal Passenger-Logistic Carrier dengan Variasi Hull Form(2014-02-04) Hutauruk, Ronald MangasiPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain hull form terbaik bila ditinjau dari segi tahanan dan analisis CFD. Hull form divariasi menjadi tiga bentuk yaitu, hull form berbentuk hard chine awal, hard chine hasil optimasi dan round bilge hasil optimasi melalui pertimbangan teknis dan safety. Dengan melakukan optimasi mengacu ukuran utama awal, diperoleh hasil tahanan terkecil pada hull form berbentuk round bilge hasil optimasi dengan besar 30,521 kN dengan persentase 84% di banding dengan desain awal. Dari analisis CFD, disimpulkan bahwa hull form bentuk round bilge optimal mempunyai tinggi gelombang yang lebih rendah di sekeliling kapal dan juga tinggi gelombang di belakang lambung yang relative kecil dibandingkan jenis kapal lainnya.Item ANALISA DISTRIBUSI TEKANAN DAN KECEPATAN ALIRAN PADA KAPAL KATAMARAN TANPA TURBULEN STIMULATOR DENGAN UJI TEROWONGAN ANGIN(2014-02-04) Hutauruk, Ronald Mangasi; Jamaluddin; Murdijanto; DJONI, I Made Arya; Utama, IkapCatamaran consists of two demihulls which are separated at certain distance. Both of demihulls induce interaction that generates viscous interference. Due to separation to length ratio between demihulls, interference effect occurs significantly over viscous resistance. These interference effects will be investigated by doing experimental test in the wind tunnel to analyze the pressure distribution and velocity profile on the catamaran. Catamaran model is designed without transition strip (turbulent stimulator). The models will be tested at various velocities, commenced from 10; 12; 14 dan 15.5 m/s in speed and separation to length ratio (S/L) 0.2, 0.3 and 0.4. Experimental results define that body separation effects both pressure distribution and velocity profile. Increasing of body separation will increase pressure distribution values. However, its increasing will decrease velocity profile values.Item Contribution of Fishing Vessel Hullform on Ship Safety(2016-03-29) Hutauruk, Ronald Mangasi; Rengi, ParengThe research was conducted in June 2014 at Fishing Vessel Laboratory of Department of Fishing Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau. The objective of the research is to compare the ship stability of a hull as a part of ship safety standart which is designed with hardchine and no hardchine. Both vessels will be kept in the same displacement with error no more than 5% of its modification. The hullform was modelled in Hydromax which is known as a powerfull software in marine vessel. The results show that chine effects the stability of a vessel around 4-7% and will be discussed clearly in this article.Item Cover Dan Daftar Isi(2016-08-28) Hutauruk, Ronald Mangasi; WindartiItem DESAIN KAPAL GILNET 5 GT UNTUK KEPULAUAN ARU DENGAN KONSEP KESELAMATAN YANG BAIK(2014-02-04) Hutauruk, Ronald MangasiMaking fishing vessels safer is one of the most fundamental measures to improve sea safety. It need fishing vessels with strong perfomance to encounter extreme condition at sea. Unfortunately, most international legislation to ensure sea safety relates to vessels larger than 24 meter (m). Vessels under 12 m are not covered by any international legislation and are very often outside the pale of national regulations as well. Aru Islands is one of the districts in the province of Maluku which need design of fishing vessels particularly gillnetter to acomodate the needs of fisher in fishing efforts. The aim of the research is to designed gillnetter with safety and efficient. The methods is optimizing the existing vessel mainly in stability, power, cost and construction. The 5 GT gillneter's design has the principal dimension as LOA = 12.00 m, LPP = 10:50 m, BWL = 2.30 m, H = 1.40 m, T = 1.20 m, Cb = 0.63 and Vs = 9 knots. Stability criterion and others comply safety international regulation.Item EFFECT OF TURBULENCE MODELS IN ANALYZING VISCOUS RESISTANCE OF CATAMARAN BY USING COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS(2014-02-04) Hutauruk, Ronald MangasiIn addition an experiments carried out both the wind tunnel test and the towing tank, the study of viscous resistance on the catamaran vessel can also be analyzed using numerical simulation by Computational Fluid Dynamic (CFD). The aims of the study is to analyzing the most accurate turbulence models compared with the results obtained through experimentation. Catamaran model size adapted to test models in wind tunnel experiments. The ratio of separation to length between demihulls (S/ L) selected is 0.3. Boundary conditions of the fluid in the numerical simulations including the physical condition based on experiments data. Speed varied from 10, 12, 14, and 15.4 m / s. Turbulence models tested were k- , Shear Stress Transport, and the RNG k- . Results of analysis the viscous drag coefficient on each of the turbulence models will be compared with the experimental value. Turbulence models using a Shear Stress Transport (SST) is the best model of turbulence with percentage difference about 2.122% higher than in the wind tunnel experiments.Item Kajian terhadap Rekomendasi Keselamatan Kapal Ikan Bergeladak (Decked Vessels) di Bawah 12 m(2014-02-04) Hutauruk, Ronald Mangasi; Latumaerissa, Hendrik SimonSecara umum, kegiatan yang berhubungan dengan laut terutama kegiatan penangkapan ikan merupakan salah satu kegiatan yang paling berbahaya dengan angka kematian yang tinggi. Menurut data yang diberikan oleh peneliti terdahulu, kecelakaan pada kapal ikan di laut merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan jenis kapal lainnya. Hal ini menjadi perhatian International Maritime Organization (IMO) untuk membuat rekomendasi keselamatan pada kapal ikan komersial dengan menyelenggarakan Konvensi Internasional Torremolinos pada tahun 1977. Konvensi ini didirikan berdasarkan prinsip yang seragam dan selanjutnya mengeluarkan aturan mengenai desain, konstruksi dan perlengkapan pada kapal ikan yang panjangnya 24 m ke atas. Hasil konvensi tersebut mampu memperbaiki keselamatan kapal ikan dan telah diadopsi sebagai rujukan keselamatan di laut. Namun pada kenyataannya masih banyak negara, termasuk Indonesia, yang memiliki ukuran kapal ikan di bawah 24 m. Umumnya kapal tersebut dibangun secara tradisional tanpa ada pengawasan dari pihak berwenang terhadap aspek kelayakan dan keselamatan kapal. Kenyataan ini mendorong IMO untuk membuat rekomendasi keselamatan pada kapal perikanan kecil. Melalui Maritime Safety Committee (MSC) pada sesi yang ke 87 pada bulan Mei 2010, maka lahirlah petunjuk dan rekomendasi keselamatan pada kapal ikan kecil bergeladak dengan panjang kurang dari 12 m. Hingga saat ini, belum ada kajian terhadap rekomendasi yang diberikan oleh IMO tersebut, sehingga penelitian ini akan mendiskusikan secara studi deskriptif rekomendasi yang ditawarkan terhadap keselamatan kapal ikan bergeladak dengan memberikan informasi tentang desain, konstruksi, perlengkapan kapal ikan dengan ukuran lebih kecil dari 12 m.Item Perancangan Kapal Passenger-Logistic Carrierantar Pulau di Provinsi Maiuku ciengan Konsep Multitungsi(2014-02-04) Hutauruk, Ronald Mangasi; Hasanudin; Dwi Aryawan, WasysPeneiitian ini bertujuan untuk merancang Kapal Pasengger Logistic Carier a;rtar pulau di Provinsi Maluku. Konsep yang dirancang adalah multi fungsi, mengingat mobilitas perekonomian yang menunjang masyarakat masih bersifat tradisional. Metode yang digunakan adalah metode survey, dengarr mengumpulkan data tentang kondisi geografi, tipe komoditi, jumlah muatan, tinjauan aspek ekonomi dll di provinsi tersebut. Kernudian dilakukan analisa untuk mengecek kapal hasil rancangan sesuai oengan peraturan internasional, Kapal hes;! r?ncangan memenuhi peraturan keselamatan ditinjau dari stabilitas, freeboard dan lain-lain. Ukuran .rtama hasil desain adalah LPP = 47,50 m; LWL = 49,4 m; B = 10,5 m;f =2,32 m; C[ = 0,67; Vs = 10 krrot; Daya Mesin 2x325 HP dan Dead weight 400 DW.Item PERANCANGAN TUNA LONGLINER YANG EFISIEN DAN OPTIMUM DI WILAYAH PERAIRAN BUNGUS, SUMATERA BARAT(2014-02-04) Hutauruk, Ronald MangasiThe low safety factor (sea-worthy) in the fishing vessel, especially for tuna longliner became a serious concern for the government recently. Fishing vessels are the highest contributor in the number of accidents at sea. Thus it’s need to design a safety, economical and efficient fishing vessel to reduce fishing boat accidents at sea. The aims of this study to design an efficient and optimum tuna longliner in the Bungus Waters, West Sumatra. Tuna longliner designed is the result of main dimension optimization that have lower costs of building, lower power and safety that meets international regulations such as the stability according to IMO. The method used is survey method, ie by collecting data on geography, type of commodity, the amount of cargo, MSY and a review of economic aspects in the province. Then design vessel must be adjusted with technical aspects of design, safety and economy factor. The best efficient and optimum main dimension for design vessel is LWL = 29,27 m, LPP = 28,14 m, B =6,40 m, H = 3,57 m and T = 2,87 m. The design vessel comply the IMO requirement for stability.Item Perbaikan Desain Kapal Perikanan Pada Tahap Pleriminary Desain Untuk Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar(2014-02-04) Rengi, Pareng; Hutauruk, Ronald MangasiMeningkatnya konsumsi bahan bakar di tengah cadangan minyak bumi yang semakin menipis, memerlukan solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Namun penelitian-penelitian terbaru untuk pemecahan masalah ini masih memerlukan penyempurnaan dan tambahan waktu ke depan agar aplikasinya dapat dirasakan masyarakat. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menekan penggunaan bahan bakar pada transportasi misalnya armada kapal perikanan, adalah mendesain hullform yang optimum. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa hullform yang optimum mampu mempertinggi efisien kapal saat melakukan operasi penangkapan. Sayangnya kapal perikanan tradisional secara umum dibangun tanpa memiliki rencana garis, rencana umum, dan perhitungan lainnya. Padahal hal ini diperlukan untuk mengetahui karakteristik awal tentang efisiensi kapal terhadap bahan bakar saat berlayar. Kapal perikanan dengan aspek hidrodinamika yang baik dapat menekan 15% kebutuhan energi saat beroperasi. Untuk itu, pada penelitian ini bertujuan mengubah bentuk hullform pada kapal perikanan yang digunakan di daerah Bengkalis, untuk menghasilkan efisiensi maksimum. Kapal perikanan dimodelkan dnegan menggunakan Maxsurf dan dibandingkan hambatannya sebelum dan setelah diperbaiki. Apabila kapal perikanan tersebut telah memiliki efisiensi yang tinggi, maka biaya operasional kapal yang 40% disumbang oleh kebutuhan terhadap bahan bakar dapat direduksi. Hasil yang diperoleh adalah bentuk hullform setelah melalui mengalami perubahan mampu menurunkan konsumsi bahan bakar hingga lebih dari 11%.Item Perbaikan Desain Kapal Perikanan Pada Tahap Pleriminary Desainvntvk Meningkatkan Efisiensi Bahanbakar(2015-03-05) Rengi, Pareng; Hutauruk, Ronald MangasiMeningkatnya konsumsi bahan bakar di tengah cadangan minyak bumi yang semakin menipis, memerlukan solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Namun penelitian-penelitian terbaru untuk pemecahan masalah ini masih memerlukan penyempumaan dan tambahan waktu ke depan agar aplikasinya dapat dirasakan masyarakat. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menekan penggunaan bahan bakar pada transportasi misalnya armada kapal perikanan, adalah mendesain hullform yang optimum. Penelitian sebelurnnya menyebutkan bahwa hullform yang optimum mampu mempertinggi efisien kapal saat melakukan operasi penangkapan. Sayangnya kapal perikanan tradisional secara umum dibangun tanpa memiliki rencana garis, rencana umum, dan perhitungan lainnya. Padahal hal ini diperlukan untuk mengetahui karakteristik awal tentang efisiensi kapal terhadap bahan bakar saat berlayar. Kapal perikanan dengan aspek hidrodinamika yang baik dapat menekan 15% kebutuhan energi saat beroperasi. Untuk itu, pada penelitian ini bertujuan mengubah bentuk hullform pada kapal perikanan yang digunakan di daerah Bengkalis, untuk menghasilkan efisiensi maksimum. Kapal perikanan dimodelkan dnegan menggunakan Maxsurf dan dibandingkan hambatannya sebelum dan setelah diperbaiki. Apabila kapal perikanan tersebut telah memiliki efisiensi yang tinggi, maka biaya operasional kapal yang 40% disumbang oleh kebutuhan terhadap bahan bakar dapat direduksi. Basil yang diperoleh adalah bentuk hullform setelah melalui mengalami perubahan mampu menurunkan konsumsi bahan bakar hingga lebih dari 11%Item Perubahan Hambatan Viskos Kapal Katamaran akibat Variasi Yaw Angel dengan Simulasi Numerik(2014-02-04) Lepinus, Tebiary; Hutauruk, Ronald MangasiTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa perubahan besar hambatan viskos dan gaya samping termasuk distribusi tekanan dan kecepatan aliran akibat variasi yaw angel pada kapal katamaran. Analisis dilakukan pada model katamaran refleks dengan variasi yaw angel 0o, 2o, 4o, 8o dan 10o. Rasio jarak antara lambung (S/L) yang digunakan adalah 0.3 dengan kecepatan 10 m/s. Model turbulensi yang digunakan adalah Shear Stress Transport dan dianalisa menggunakan ANSYS CFX versi 14. Hasil simulasi numerik menunjukkan adanya peningkatan koefisien hambatan viskos ketika terjadi peningkatan yaw angel. Peningkatan koefisien hambatan viskos dipengaruhi oleh perubahan besar gaya hambat akibat penambahan frontal area saat terjadi kenaikan yaw angel. Peningkatan kecepatan yang signifikan terjadi pada yaw angel 4o ke atas. Perbedaan kecepatan maksimum demihull dengan S/L 0.3 adalah 8.98%. Kenaikan yaw angel akan meningkatkan besar kontur tekanan yang dialami oleh katamaran.Item Proceeding of The 3rd International Seminar of Fisheries and Marine Science Pekanbaru-INDONESIA(2016-03-30) Hutauruk, Ronald Mangasi; Heltonika, Beni; Karnila, Rahman; Windarti; Syawal, Henni; EfriyeldiItem Wave Surface Simulation on Optimized Fishing Vessel Hullform(2016-03-31) Hutauruk, Ronald Mangasi; Rengi, ParengThis reseach discuss wave surface simulation on vessel from the optimization hullform. Principal dimension of vessel is LBP 14,0 m; B 2,8 m; H 2,4 m and T 1 m. Optimization method’s use software aplication namely Solver as provided by Microsoft Excel. The objective function is to minimize its resistant after mother vessel is modified . Hullform is formed by measure its dimension in longitudinal, tranverse and horizontal position. After the smallest resistant is found, motion of the vessel in sea water as hydrodynamics performance is made in numerical simulation by using Hullspeed. All the wave contour will be presented as a response of the vessels in facing the wave.Item Wind Tunnel Investigation into the Drag Characteristics of A Pair of Demihull Catamaran in Proximity(2014-02-04) Jamaluddin; Hutauruk, Ronald Mangasi; Utama, IkapAn experimental investigation into drag characteristics of a pair of demihull catamaran was carried out using low-speed wind tunnel at Department of Mechanical Engineering, Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS), Surabaya. Full viscous drag investigations were performed without and with turbulence transition strip at the range of Reynolds numbers 2.9x105 – 4.5x105. The model hull forms comprise a twin model of hull similar to NPL 4a along which are separated laterally. The results obviously demonstrate the effect of hull separation. The experimental work shows that the pressure coefficient increases while the flow velocity decreases when the hull clearance was closer. Furthermore, viscous drag of model with turbulence strip was higher 1.8% than that of non turbulence strip. The experimental results are presented in tables and graphical forms and the drag characteristics and interference effects are discussed and compared with published data in which show good agreement.