Browsing by Author "Maharani, Evy"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Efisiensi Pemasaran Karet Di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar(2015-08-04) Tety, Ermi; Maharani, EvyKomoditas perkebunan sampai saat ini masih menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting perannya di Indonesia. Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pemasaran karet di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Tonang sebagai sentra produksi karet yang ada di Kecamatan Kampar Utara dimana 32 persen luas lahan karet berada di desa ini. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling terhadap 38 petani karet yang tanaman karetnya berumur 20-25 tahun. Pengambilan sampel terhadap pedagang dilakukan melalui metode Snowball Sampling dengan mengikuti saluran pemasarannya. Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar terdapat satu saluran pemasaran atau bersifat homogen dan merupakan saluran pemasaran yang efisien dimana margin pemasaran adalah sebesar Rp. 3.400 dan untuk bagian yang diterima petani adalah sebesar 73.44 persen dan efisiensi pemasaran adalah sebesar 3,07 persen.Item Analisis Usaha Karet Esk Pola Tcsdp Di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar(2017-07-08) Edwina, Susy; Eliza; Khaswarina, Shorea; Tarumun, Suardi; Maharani, Evy; Tety, Ermi; Yusmini; Edwina, SusySektor pertanian yang potensial dikembangkan di Indonesia salah satunya adalah sub sektor perkebunan. Pengembangan sub sektor perkebunan khususnya karet telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara maupun penyerapan tenaga kerja disektor industri. Selain itu juga disebabkan oleh kondisi geografis wilayah Indonesia yang sesuai untuk pengembangan perkebunan karet. Prospek yang cerah dalam perkebunan karet mendorong pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan areal setiap tahunnya. Atas dasar tersebut potensi perekonomian daerah dapat memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat terutama petani. Dalam pengolahan usahatani, petani mengupayakan agar hal yang diperoleh secara ekonomis menguntungkan, dimana biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan produksi maksimal sehingga pada akhirnya pendapatan petani akan meningkat, dan dengan meningkatnya pendapatan maka secara otomatis tingkat kesejahteraan petani tersebut akan meningkat. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia karena sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, menyediakan pangan dan dapat menyumbangkan devisa kepada negarItem Analisis Usahatani Kedelai Dikecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir(2017-06-08) Misfar; Maharani, Evy; ElizaSoybean is one of principal commodity from beans\that became national mainstay because vegetable protein source for fbod diversification in national food endurance support. Soybean production has not been yet capable to sufficient national needs now. So sustainability soybean commodity is very important by effort of soybean farming. This research aims to analyze the soybean .farming in Pekaitan district Rokan Hilir Regency. The data used were secondary and primary data. Primary data was obtained from respondents trough personal interview using questionnaires which was supplied with business owners and their labor. Secondary data obtained from agency who are related with this research. Based from the result farming analyzed, soybean production cost in one planted season per land work on extensive was Rp 8.951.321,66 kg with variable cost Rp 8.824.913,16 and fixed cost Rp. 126.408,50. Soybean production 3.077,63 kg per land work on extensive per planted season. Gross income Rp. 21.543.421,05 per land work on extensive per planted season, while net income Rp 12.492.099,39 per land work on extensive per planted season with RCR 2,41.Item Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan/Agribisnis/ Pertanian(2017-06-08) Edwina, Susy; Eliza; Khaswarina, Shorea; Yusmini; Tarumun, Suardi; Tety, Ermi; Maharani, EvyKaret merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia dan menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan Indonesia dalam menghasilkan devisa negara diluar minyak dan gas. Indonesia merupakan negara dengan kebun karet terbesar di dunia mengungguli produsen utama lainnya yaitu Thailand dan Malaysia. Meskipun demikian produksi karet Thailand per tahun lebih besar dibandingkan dengan hasil produksi karet Indonesian (Riau terkini, 2014) Pengembangan sub sektor perkebunan karet di Provinsi Riau menunjukkan trend yang semakin meningkat. Pada tahun 2013 luas perkebunan karet di Riau mencapai 500.949 ha dengan hasil produksi 350.476 ton.Keberhasilan subsektor perkebunan tidak lepas dari faktor sumber daya manusia sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai wahana dalam kegiatan pengembangan dan berperan besar dalam meningkatkan pendapatan (BPS Provinsi Riau,2013).Item Kelembagaan Ekonomi Pengrajin Gula Kelapa Di Desa Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir(2015-08-04) Maharani, Evy; Edwina, Susy; Kusumawaty, YeniGula kelapa sebagai salah satu komoditas sektor perkebunan perlu mendapat perhatian dalam kegiatan pengembangan agroindustri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Kecamatan Tempuling sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan merupakan sentra agroindustri berbasis kelapa dan salah satu daerah pengrajin gula kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Penarikan sampel agroindustri adalah secara sengaja (purposive) yaitu pengrajin yang menjadi sampel adalah pengrajin yang mengusahakan pengolahan nira kelapa menjadi gula kelapa cetak di Desa Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling sebanyak 15 sampel pengrajin. Kegiatan penelitian berlangsung selama 9 bulan diawali bulan Januari 2011. Kelembagaan ekonomi pengrajin gula kelapa adalah lembaga-lembaga pendukung kegiatan produksi dan pemasaran gula kelapa. Hasil penelitian menunjukkan kelembagaan ekonomi pengrajin gula kelapa di Desa Karya Tunas Jaya memiliki tiga pola kelembagaan yaitu pemerintah, tradisional, Pasar. Kelembagaan ekonomi yang memungkinkan untuk meningkatkan posisi tawar pengrajin adalah koperasi melalui dukungan kelembagaan penyuluhan dan pemerintah.Item Kinerja Kelompok Tani Sistem Integrasi Dalam Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan Di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak(2015-08-04) Edwina, Susy; Maharani, EvySistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (SISKA), bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya melalui diversifikasi usaha dan pemanfaatan limbah. Adopsi inovasi teknologi pengolahan pakan sangat tergantung kepada kinerja kelembagaan kelompok tani. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja kelembagaan kelompok tani dalam penerapan teknologi pengolahan pakan, dilakukan dengan metode survey dengan pengambilan sampel secara sengaja terhadap petani yang tergabung dalan Kelompok Tani Maju Bersama yang berjumlah 7 orang. Pengambilan data meliputi: data primer dan sekunder, berupa: kelembagaan ditingkat local yang berperan dalam pengolahan pakan; serta kinerja kelembagaan local mengacu pada konsep pengembangan kelembagaan Prima Tani. Penelitian berlangsung selama 9 bulan diawali bulan Januari 2011. Kinerja kelembagaan kelompok tani dalam penerapan teknologi pengolahan pakan menunjukkan: a) struktur kepemimpinan dibangun secara demokratis, b) pengambilan keputusan dengan azas musyawarah dan kekeluargaan; c) Kelompok memiliki kemampuan dalam perencanaan; d) Penerapan manajemen dan pelaksanaan fungsi manajemen memiliki gaya manajemen kelompok berpartisipatif; e) ketersediaan sumberdaya manusia yang memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengelola usaha, f) pemilikan modal yang relative kuat dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai; dan g) Kelompok memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan dengan pemerintah, dan swasta secara personal. Kinerja kelembagaan kelompok tani Maju Bersama dalam penerapan teknologi pengolahan pakan menunjukkan kapasitas kelembagaan berada pada tahap kemandirian.Item Kinerja Kelompok Tani Sistem Integrasi Dalam Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan Di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak(2015-08-04) Edwina, Susy; Maharani, EvySistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (SISKA), bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya melalui diversifikasi usaha dan pemanfaatan limbah. Adopsi inovasi teknologi pengolahan pakan sangat tergantung kepada kinerja kelembagaan kelompok tani. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja kelembagaan kelompok tani dalam penerapan teknologi pengolahan pakan, dilakukan dengan metode survey dengan pengambilan sampel secara sengaja terhadap petani yang tergabung dalan Kelompok Tani Maju Bersama yang berjumlah 7 orang. Pengambilan data meliputi: data primer dan sekunder, berupa: kelembagaan ditingkat local yang berperan dalam pengolahan pakan; serta kinerja kelembagaan local mengacu pada konsep pengembangan kelembagaan Prima Tani. Penelitian berlangsung selama 9 bulan diawali bulan Januari 2011. Kinerja kelembagaan kelompok tani dalam penerapan teknologi pengolahan pakan menunjukkan: a) struktur kepemimpinan dibangun secara demokratis, b) pengambilan keputusan dengan azas musyawarah dan kekeluargaan; c) Kelompok memiliki kemampuan dalam perencanaan; d) Penerapan manajemen dan pelaksanaan fungsi manajemen memiliki gaya manajemen kelompok berpartisipatif; e) ketersediaan sumberdaya manusia yang memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengelola usaha, f) pemilikan modal yang relative kuat dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai; dan g) Kelompok memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan dengan pemerintah, dan swasta secara personal. Kinerja kelembagaan kelompok tani Maju Bersama dalam penerapan teknologi pengolahan pakan menunjukkan kapasitas kelembagaan berada pada tahap kemandirian.Item MANAJEMEN USAHA TANI ROSELLA DI DESA MAKMUR KECAMATAN PANGKALAN KERINCI KABUPATEN PELALAWAN(2014-02-24) Maharani, Evy; Edwina, Susy; Kusumawaty, YeniThe role of womeo is needed in order to increase family income. Nowadays, many women have dual role as housewives alld economic pillars of the family, and some of them are women farmers. Gtoups of women farmers in the Makmur village cultivate roselle plants in their yard to incfease their family income as an addition to vegetable fatrning. Development activities is an effort to improve the ability of women farmen through farm business management so they are able to optimize resoutces and exploit opportunities in business. Farm Management Extension on roselle farm management was conducted in Makmur village of Pangkalan Kerinci Regency, Pelalawan District This extension Pfogram was conducted by goup of lecturers of the faculty of Agriculture, Riau Univetsity in, November 2009. Farmer extension results showed that participants in extension activities of 18 people can undetstand the material and take benefit from the activities. Implementation of activities could be done well by all participants so it can be applied in the roselle plant farming. After the extension program the women farmers have the skills to apply business management in their businesses, starting from the planning to monitoring of the businessItem PELUANG USAHA BUDIDAYA TANAMAN HIAS DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA(2014-02-24) Maharani, Evy; Edwina, Susy; Kusumawaty, YeniPeran kaum ibu dalam membantu ekonomi keluarga semakin penting dalam kondisi krisis ekonomi, salah satunya melalui usaha budidaya tanaman hias. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang ditunjang oleh observasi dan diskusi dengan ibu rumah tangga Desa Jayapura, Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak pada Bulan Desember 2008. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk melihat: 1) potensi pengembangan usaha tanaman hias di Riau, 2) potensi pemberdayaan ibu rumah tangga melalui kegiatan bisnis tanaman hias. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: 1) Provinsi Riau memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman hias dataran rendah yang didukr.rng oleh iklim dan letaknya yang strategis, 2) Usaha budidaya tanaman hias sangat sesuai sebagai alternatif pemberdayaan masyarakat termasuk ibu rumah tangga karena dapat dilakukan di pekarangan tanpa meninggalkan peran penting sebagai ibu dan pendidik generasi.Item PERCEIVED QUALITY OF COCONUT SUGAR BY PRODUCERS, TRADERS AND DOWNSTREAM INDUSTRIES IN INDRAGIRI HILIR DISTRICT,RIAU PROVINCE,INDONESIA(2014-02-24) Kusumawaty, Yeni; Maharani, Evy; Edwina, SusyCoconut sugar (gula kelapa) production is a common economic activiry of coconut farmers in the Indragiri Hilir District. It is concentrated in the Tempuling sub-district.The producers have low bargaining positions compared to that of the traders or wholesalers. Producers'lack of knowledge about end-consumers' perceptions of good quality coconut sugar makes the situation worse. The study was aimed at identifying the perceived quality by the producers, traders and buyers of coconut sugar. Aspects of quality assessed were colour, texture, aroma, flavour, hygiene, weight, shape, shelf-life and packaging. In general, the producers, traders and industries shared similar quality perceptions of coconut sugar which is similar to the Industrial Standard of Indonesia (SII) . However, there were dffirences in colour preferences. The maioriQ of producers preferred pale colour coconut sugar while the majority of the traders and industries preferred reddish brown coconut sugar. These findings offer guidelinesfor the producers to reconsider the use ofsodium metabisulphite which has been used to enhance pale-colour coconut sugar.Item PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI DI KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN(2016-07-28) Edwina, Susy; Maharani, Evy; Yusmini; Saputra, JokoSistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA) merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan pertanian melalui pendekatan Low External Input Agriculture System (LEIAS), sehingga terjadi ketergantungan antara kegiatan sub sektor perkebunan dan sub sektor peternakan yang mampu mendatangkan pendapatan yang lebih besar. Penelitian dilaksanakan pada Kelompok Tani Karya Lestari di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap peran kelembagaan penyuluhan dalam mendukung inovasi SISKA. Penelitian dilakukan pada bulan bulan Mei 2015 dengan menggunakan metode survey pada kelompok tani yang mendapat bantuan program SISKA, dan pengambilan informan dengan metode sensus terhadap 15 anggota kelompok, sedangkan analisis data menggunakan skala Likert’s. Hasil penelitian menunjukkan persepsi petani terhadap peran kelembagaan penyuluhan secara keseluruhan termasuk kategori tinggi dengan rata-rata skor 3,47, dilihat dari peran penyuluhan dalam edukasi dan diseminasi informasi/inovasi berada pada kategori sangat tinggi, konsultasi termasuk tinggi, supervisi dan monitoring sedang, sementara itu peran kelembagaan penyuluhan dalam fasilitasi berada pada kategori rendah.