Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  • Communities & Collections
  • All of DSpace
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Roza, Yenita"

Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    AGREGASI PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PPMP) DI PROVINSI RIAU
    (2012-10-29) Caska; Roza, Yenita; Holiwarni, Betti; Mahdum; Suryawati, Evi; Copriady, Jimmi
    Semua pihak perlu turut bertanggung jawab secara moral apa yang harus dilakukan, dan terobosan apa yang harus dijalankan, sehingga secepatnya dapat terjadi peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Riau. Tujuan agregasi penelitian sebagai berikut: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta; 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, unit observasinya adalah sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan kuesioner. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Masih terdapat Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi Dasar (KD) yang diuji yang skornya rendah =<60 baik kelompok IPA maupun IPS untuk SMA; 2) Faktor penyebab sehingga peserta didik di Provinsi Riau tidak menguasai pokok bahasan tertentu, yaitu: (1) Variabel Komponen Standar Proses; (2) Variabel Komponen Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan (3). Variabel Komponen Standar Pengelolaan; 3) Rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik (nilai ujian nasional) adalah: (1) perlu perbaikan dalam Komponen 2: Standar Proses; (1) perlu perbaikan dalam Komponen 4: Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan (3) perlu perbaikan dalam Komponen 6: Standar Pengelolaan Pendidikan; dan (4) Model yang direkomendasikan adalah Model Pengembangan Sekolah Binaan yaitu merupakan program kemitraan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Sekolah yang menjadi sasaran Pembinaan
  • No Thumbnail Available
    Item
    ANALISIS PEMIKIRAN MATEMATIKA DALAM PERMAINAN CONGKAKUNTUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
    (2014-04-12) Roza, Yenita; Solfitri, Titi; Siregar, Sarifah Nur
    Pendidikan karakter melctlui sekolah, tidak senzata-nzata pemberian pengetahuctn, tetapi penancunan moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur. Salah satu budaya yang berkembang di masyarakat dan scmgat dekat dengan peserta didik adalah permainan (rakyat). Biasanya permainan rakyat menggunakcm alat-alat yang masih sederhana yang mudah diperoleh dan ada di sekitar masyarakat setempctt. Hal ini sangat sesuai dengan pendidikan matematika realistik Indonesia yang menggagaskan bahwa pembelajaran matematika hares merupakan `realitas' yang dekat dengan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk melctkukan analisis pemikiran matematika dan kandungan nilai karakter pada permainan congkak yang dapat digunakan &dam pembelajaran matematika. Penelitian inidimulai dengan mengamati permainan congkak secara teliti yang dimainkan oleh peserta didik sekolah SD 018 Teluk Kenidai Kabupaten Kampar. Hasil pengcunatan dijadikan dasar untuk melakukan analisis petnikiran matematika dan kandungan nilai karakter dalanz permainan congkak -. Hasil analisis menunjukan permainan congkak dapat digunakan untuk pengembangcm karakter dalanz pembelajaran matematika realistik untuk topik aritmatika di kelas 2,3 dan 4 sekolah dasar.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Analisis Pemikiran Matematika Pada Permainan dan Tradisi Rakyat Daerah Riau untuk Pengembangan Pendidikan Kharakter Dalam Pembelajaran Matematika Realistik
    (2013-04-02) Roza, Yenita; Solfitri, Titi; Nur Siregar, Syarifah
    Permainan adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak. Pada pembelajaran matematika, permainan adalah alat bantu untuk belajar fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip-prinsip melalui berbagai macam tujuan kognitif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi permainan rakyat Riau yang mengandung pemikiran matematika dan nilai karakter sehingga kelak dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan usaha untuk membantu pemerintah merancang integrasi pendidikan karakter kedalam PBM, spesifik lagi PBM matematika dengan pendekatan matematika realistik. Tujuan jangka panjang penelitian adalah menerbitkan buku ajar matapelajaran matematika SD dengan memuat pendidikan karakter yang dikembangkan dari kearifkan lokal. Kearifan lokal yang dimanfaatkan adalah permainan dan tradisi rakyat daerah Riau. Dalam pembelajaran matematika realistik akan dipadukan beberapa kelompok karakter seperti olah raga dan olah rasa untuk memfasilitasi olah pikir menuju tercapainya olah hati. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan permainan dan tradisi rakyat daerah Riau yang sudah dibukukan. Temuan dielaborasi langsung ke daerah sumber sebelum di identifikasi pemikiran matematika dan nilai karakter yang ada didalamnya. Permainan yang dianalisa adalah Bersimbang, Congklak, Galah, Rimau, Gasing, Setatak, Ligu dan Guli. Tradisi yang dianalisa adalah Lampu Colok dan Malamang. Aktifitas ini telah diselesaikan pada tahun pertama. Tahun kedua akan disusun buku ajar matematika SD berdasarkan hasil temuan tahun pertama. Buku ajar ini tidak saja mempermudah pembelajaran matematika tapi juga membantu implementasi pendidikan karakter dan penyelamatan kearifan lokal yang mulai terkikis dalam kehidupan generasi muda.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PPMP) DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PROPINSI KEPULAUAN RIAU
    (2014-02-26) Yustina; Gimin; Abdullah; Roza, Yenita; Fakhrudi; Auzar; Eliwarti; Ibrahim, Bedriati; Kamarudin
    Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan, akan tetapi berbagai indikator mutu pendidikan masih belum terjadi peningkatan yang berarti. Ditinjau dari perolehan Ujian Nasional (UN) di Sekolah Menengah Atas (SMA) masih rendah dan tidak mengalami peningkatan yang berarti. Dari sisi perilaku keseharian siswa, juga banyak terjadi ketidakpuasan masyarakat. Dari dunia usaha muncul keluhan bahwa lulusan yang memasuki dunia kerja belum memiliki kesiapan kerja yang baik. Ketidakpuasan berjenjang juga terjadi, di kalangan Perguruan Tinggi merasa bekal lulusan SMA belum cukup untuk mengikuti perkuliahan. Fakta tersebut menunjukkan, upaya peningkatan pendidikan yang selama ini dilakukan belum mampu memecahkan masalah dasar pendidikan di Indonesia. Solusi atas permasalahan rendahnya mutu pendidikan tersebut perlu dicari bersama. Semua pihak perlu turut bertanggung jawab secara moral apa yang harus dilakukan dan terobosan apa yang harus dijalankan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan. Peran Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) sangat menentukan terhadap kualitas pendidikan, karena LPTK merupakan lembaga penghasil tenaga guru. Tujuan program penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi ketuntasan dan ketidaktuntasan Standar Kompetensi (SK) maupun Kompetensi Dasar (KD) siswa SMA di Kabupaten Kepulauan Anambas dalam menyelesaikan soal Ujian Nasional berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tahun Pelajaran 2008/2009 - 2009/2010, (2) mengungkap peta kendala pendidikan dan faktor penyebabnya, dan (3) merumuskan model alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kompetensi peserta didik terutama pada mata pelajaran UN di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau. Prosedur dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey of Enacted Curriculum (SEC) serta analisis yang digunakan yakni deskriptif-eksploratif. Hasil penelitian didapati kendala pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas adalah guru mengampu mata pelajaran tidak sesuai dengan keahliannya, kurangnya sarana dan prasarana (laboratorium IPA, buku teks, listrik, IT), rendahnya keterampilan pengembangan pendidikan oleh pendidik dan rendahnya kualifikasi akademik Kepala Tenaga Kependidikan, beban mengajar guru yang terlalu banyak, geografis wilayah dan kondisi alam, serta budaya ketidakpedulian orang tua dalam pengawasan peserta didik. Kelemahannya adalah kualifikasi akademik pendidik dan tenaga kependidikan tidak sesuai dengan jumlah, keahlian dan tugas yang diembannya. Kurangnya kemampuan dan keterampilan pendidik dalam mempersiapkan, pelaksanaan, penilaian, dan merefleksi pembelajaran. Manajemen Kepala Sekolah kurang dalam supervisi, koordinasi intern (pendidik dan tenaga kependidikan) dan dengan komite sekolah. Solusi yang diajukan adalah tingkatkan kualifikasi, profesional dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan serta keterampilan pendidik dalam pengembangan program pendidikan untuk siswa, lengkapi sarana dan prasarana sekolah. Tingkatkan peran dan profesional supervisi Kepala Sekolah. Implementasikan kerjasama guru dalam kegiatan (pelatihan, guru tutor, lesson study, penelitian bersama) dalam wadah MGMP, K3S dan komite sekolah untuk pemanfaatan silang (antar sekolah) pendidik sesuai keahliannya, selanjutnya model alternatif untuk peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas dapat dilakukan kerjasama time work pendidik dalam wadah MGMP difasilitasi K3S dan mitra pendamping melalui Strategi KONSEP
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau
    (2012-10-29) Yustina; Gimin; Abdullah; Roza, Yenita; Fakhrudi; Auzar; Eliwarti; Ibrahim, Bedriati; Kamarudin
    Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan, akan tetapi berbagai indikator mutu pendidikan masih belum terjadi peningkatan yang berarti. Ditinjau dari perolehan Ujian Nasional (UN) di Sekolah Menengah Atas (SMA) masih rendah dan tidak mengalami peningkatan yang berarti. Dari sisi perilaku keseharian siswa, juga banyak terjadi ketidakpuasan masyarakat. Dari dunia usaha muncul keluhan bahwa lulusan yang memasuki dunia kerja belum memiliki kesiapan kerja yang baik. Ketidakpuasan berjenjang juga terjadi, di kalangan Perguruan Tinggi merasa bekal lulusan SMA belum cukup untuk mengikuti perkuliahan. Fakta tersebut menunjukkan, upaya peningkatan pendidikan yang selama ini dilakukan belum mampu memecahkan masalah dasar pendidikan di Indonesia. Solusi atas permasalahan rendahnya mutu pendidikan tersebut perlu dicari bersama. Semua pihak perlu turut bertanggung jawab secara moral apa yang harus dilakukan dan terobosan apa yang harus dijalankan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan. Peran Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) sangat menentukan terhadap kualitas pendidikan, karena LPTK merupakan lembaga penghasil tenaga guru. Tujuan program penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi ketuntasan dan ketidaktuntasan Standar Kompetensi (SK) maupun Kompetensi Dasar (KD) siswa SMA di Kabupaten Kepulauan Anambas dalam menyelesaikan soal Ujian Nasional berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tahun Pelajaran 2008/2009 - 2009/2010, (2) mengungkap peta kendala pendidikan dan faktor penyebabnya, dan (3) merumuskan model alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kompetensi peserta didik terutama pada mata pelajaran UN di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau. Prosedur dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey of Enacted Curriculum (SEC) serta analisis yang digunakan yakni deskriptif-eksploratif. Hasil penelitian didapati kendala pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas adalah guru mengampu mata pelajaran tidak sesuai dengan keahliannya, kurangnya sarana dan prasarana (laboratorium IPA, buku teks, listrik, IT), rendahnya keterampilan pengembangan pendidikan oleh pendidik dan rendahnya kualifikasi akademik Kepala Tenaga Kependidikan, beban mengajar guru yang terlalu banyak, geografis wilayah dan kondisi alam, serta budaya ketidakpedulian orang tua dalam pengawasan peserta didik. Kelemahannya adalah kualifikasi akademik pendidik dan tenaga kependidikan tidak sesuai dengan jumlah, keahlian dan tugas yang diembannya. Kurangnya kemampuan dan keterampilan pendidik dalam mempersiapkan, pelaksanaan, penilaian, dan merefleksi pembelajaran. Manajemen Kepala Sekolah kurang dalam supervisi, koordinasi intern (pendidik dan tenaga kependidikan) dan dengan komite sekolah. Solusi yang diajukan adalah tingkatkan kualifikasi, profesional dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan serta keterampilan pendidik dalam pengembangan program pendidikan untuk siswa, lengkapi sarana dan prasarana sekolah. Tingkatkan peran dan profesional supervisi Kepala Sekolah. Implementasikan kerjasama guru dalam kegiatan (pelatihan, guru tutor, lesson study, penelitian bersama) dalam wadah MGMP, K3S dan komite sekolah untuk pemanfaatan silang (antar sekolah) pendidik sesuai keahliannya, selanjutnya model alternatif untuk peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas dapat dilakukan kerjasama time work pendidik dalam wadah MGMP difasilitasi K3S dan mitra pendamping melalui Strategi KONSEP.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pemetaan dan Rancangan Pengembangan Mutu Pendidikan Berbasis Kondisi Lokal di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu Propinsi Riau
    (2012-10-29) Roza, Yenita; Herdini; Azhar; Suryawati, Evi; Kammaruddin; Suarman; Tugiman; Ellywarti; Hermandra
    Mutu pendidikan mencakup dua dimensi yaitu yang berorientasi akademis dan yang berorientasi keterampilan hidup esensial. Prestasi akademis merupakan tolak ukur bagi mutu yang berorientasi akademis sedangkan yang berorientasi keterampilan hidup esensial adalah pendidikan yang membuat anak itu bisa survive di kehidupan nyata. Untuk melihat mutu akademis pemerintah sudah melakukan Ujian Nasional sebagai alat ukur penentu seorang siswa lulus dengan standar nasional. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta; 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Manusia hidup tidak dapat terlepas dari lingkungannya, untuk itu pada penelitian ini penyelesaian masalah akan dirumuskan berdasarkan potensi lokal penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang akan dilakukan secara kualitatif. Laporan Penelitian Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP) ini menyajikan hasil: 1) Data tentang standar kompetensi/kompetensi dasar yang belum dikuasai peserta didik; 2) Faktor-faktor penyebab peserta didik belum menguasai standar kompetensi/kompetensi dasar terutama menyangkut sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat; dan 3) Model peningkatan mutu pendidikan yang valid dan siap diimplementasikan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Model yang dihasilkan berdasarkan analisis penyebab adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran melalui program pendampingan guru (technical assistance) dengan melibatkan guru inti dan pengawas ditingkatnya.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pengembangan Model Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pemberdayaan Guru Rumpun Pelajaran
    (2015-05-31) Saragih, Sehatta; Suhermi; Zulkifli; Roza, Yenita
    Penerapan sistem guru kelas di SD, membuat gurj sebagai pengajar semua mata pelajaran plus tenaga administrasi. Kondisi ini membuat guru SD tidak memiliki waktu yang cukup untuk meningkatkan pengetahuannya. Disisi lain kemajuan IPTEK mempengaruhi muatan kurikulum, sehingga kemampuan guru tidak sejajar dengan tuntutan kurikulum. Khususnya untuk kelas IV, V, VI ketidak sejajaran antara muatankurikulum dengan kemampuan guru sangat terasa, sudah menjadi rahasia umum, banyak guru tidak dapat menyajikan materi dengan baik. Mengingat kemapuan guru yang terbatas, maka perlu dipersipakan guru SD kliususnya yang mengajar di kelas-kelas tersebut yang memiliki kemampuan khusus dalam bidangnya. Slameto (1995:96) mengemukakan bahwa memperiiatikan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat maka guru seharusnya menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran. Masalah inilah menjadi kajian pokok dalam penelitian ini. Untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui penelitian ini dicoba Mengemhangkan Siiatii Model Peningkatan Profesionalisme Guru Dengan Pemberdayaan Guru Rumpun Pelajaran" Guru rumpun pelajaran yang dimaksud adalah masing-masing guru kelas IV, V dan VI ditugasi mengajar rumpun pelajaran MIPA, Baliasa Indonesia dan IPS Terpadu. Hal ini ditempuli mengingat untuk menambah guru yang spesialis dalam bidangnya tidak mudah karena akan menambah anggaran belanja pemerintah yang tidak sedikit, dan mustahil untuk diwujutkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk men3aisun sebuah model pembinaan guru kelas menjadi guru rumpun pelajaran. Disamping itu juga dikembangkan silabus materi pembinaan yang esensial dan perlu diberikan kepada guru kelas sebagai pembelakan untuk menjadi guru rumpun. Melalui perclitian ini juga dilihat tingkat penguasaan guru kelas terhadap materi rumpun pe;lajaran, pengelolaan pembelajaran dan respon guru kelas terhadap penerapan guru rumpun pelajaran di SD. Subjek penelitian ini terdiri dan guru kelas IV, V dan VI masing-masing 10 orang yang bertugas dilingkungan Dinas Pendidikan Rokan Hilir. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan tes, observasi dan angket dan dianalisis dengan menggunakan Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan : (1). tingkat penguasaan guru kelas terhadap materi rumpun pelajaran MIPA dikategorikan sedang, rumpun pelajaran IPS Terpadu dan Bahasa Indonesia dikategorikan tinggi; (2). Pengelolaan pembelajaran oleh guru rumpun pelajaran secara umum cukup baik dan (3). Respon guru kelas terhadap penerapan gum rumpun dijenjang SD positif.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGENALAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI GURU-GURU SD SE KECAMATAN PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU
    (2014-04-12) Solfitri, Titi; Roza, Yenita; Ginting, Japet; Siregar, Syarifah Nur
    Model pembelajaran yang terpusat pada guru yang tidak mendo rong siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran telah menjadikan kelas matematika menjadi kelas yang pasif. Hal ini membuat siswa tidak termotivasi untuk berbuat dan belajar. Bahkan tidak sedikit siswa yang memandang matematika sebagai mata pelajaran yang sangat membosankan dan bahkan menakutkan. Siswa merasa sangat terbebani ketika diberi tugas sehingga tugas yang diberikan sering hanya sekedar dikerjakan untuk memenuhi tugas. Kondisi di atas juga ditemukan di SD 011 Kembang Harum Kabupaten Inhu Propinsi Riau. Ketika ditanyakan kepada siswa apakah mereka menyenangi matematika sebagian besar siswa mengatakan bahwa matematika adalah mata pelajaaran yang paling tidak mereka sukai dengan alasan sulit dan banyak angka dan rumus yang harus dihafalkan. Hanya sebagian kecil saja siswa yang mengatakan bahwa mereka menyenangi matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Ruseffendi (1998) bahwa siswa menyenangi matematika hanya pada permulaan mereka berkenalan dengan matematika. Makin tinggi tingkatan sekolahnya dan makin tinggi tingkat kesulitan yang dipelajari maka semakin berkurang minatnya terhadap matematika.

DSpace software copyright © 2002-2025 LYRASIS

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback