Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  • Communities & Collections
  • All of DSpace
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Sundari, Elmi"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Bioethanol dari Ampas Umbi Dahlia Sebagai Antiseptik
    (2017-01-09) Martynis, Munas; Sundari, Elmi; Praputri, Erti
    Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan tidak berwarna yang merupakan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Kegunaan bioetanol selain sebagai bahan bakar juga dapat digunakan sebagai antiseptik. Jenis alkohol antipsetik adalah etanol (60 – 90%). Produksi bioetanol membutuhkan bahan baku biomassa yang memiliki kandungan karbohidrat seperti glukosa, pati, selulosa dan lignoselulosa. Salah satu contoh sumber lignoselulosa untuk bahan baku bioetanol tersebut adalah ampas umbi dahlia. Selama ini umbi dahlia yang dimanfaatkan adalah patinya sebagai tepung untuk membuat makanan, dan bahan baku untuk pengambilan inulinnya. Sedangkan ampasnya yang berjumlah sekitar 25% berat belum dimanfaatkan. Pada penelitian ini, metode yang dilakukan ada tiga tahap yaitu, pretreatmen, hirolisis dan fermentasi. Pretreatmen untuk mendegradasi lignin menggunakan NaOH 4%, setelah itu hidrolisis dengan asam asetat (CH3COOH) 2%, 3% dan 4% selama 30 menit, dan hasil hidrolisis difermentasi dengan ragi Saccharomyces cerevisiae 4%, 5% dan 6% selama 5 hari. Kemudian, memisahkan dengan distilasi sebagai pemurnian untuk untuk memperoleh konsentrasi yang tinggi pada suhu 800C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioetanol yang digunakan untuk antiseptik diperoleh paling banyak pada penambahan asam asetat 3%, Saccharomyces cerevisiae 6%, yaitu sebesar 67,5% dengan densitas 0,875 g/cm3. Hasil penelitian menunjukkan, konsentrasi ragi yang digunakan dapat mempengaruhi konsentrasi bioetanol yang dihasilkan, sedangkan besarnya nilai gula terfermentasi tidak menjamin bahwa konsentrasi bioetanol yang dihasilkan akan tinggi.

DSpace software copyright © 2002-2025 LYRASIS

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback