Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  • Communities & Collections
  • All of DSpace
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Syafii, Wan"

Now showing 1 - 15 of 15
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Budidaya Bawang Dayak Pada Lahan Bekas Karlahut Dan Produksi Teh Badak Sebagai Tanaman Obat Herbal Menuju Desa Gambut Sejahtera Di Kecamatan Bungaraya
    (wahyu sari yeni, 2018-11-06) Yustina, Yustina; Syafii, Wan; Nursal, Nursal
    Kecamatan Bungaraya mempunyai lahan yang subur baik untuk daerah pertanian maupun perkebunan. Letak strategis yaitu persimpangan lalu lintas dari kabupaten Bengkalis dan persimpangan perjalanan darat penghubung dari beberapa kabupaten yang melalui dermaga di Buton. Potensi topografi dan kesuburan tanah di kecamatan Bungaraya ini berpotensi berkembang dalam dunia usaha, seperti budidaya Bawang dayak dan mengolahnya menjadi obat herbal, yang sangat ini dibutuhkan masyarakat. Daerah bekas Kebakaran Lahan dan Hutan (KARLAHUT) biasanya dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit. Agar pengawasan dan pemanfaatan bekas lahan KARLAHUT lebih efisien dan bernilai guna, maka lahan tersebut dapat diselang-seling dengan ditanaman Bawang dayak. Kondisi alam Tanaman Bawang dayak (Kalimantan) diduga cendrung serupa dengan kondisi alam di kabupaten Siak. Maka dari itu diperlukan informasi teknik pembibitan dan budi daya Bawang dayak. Selain itu, informasi pengolahan bawang dayak dan khasiatnya sebagai obat herbal dapat dijadikan sebagai peluang usaha masyarakat di kecamatan Bungaraya kabupaten Siak. Permasalahan mitra yaitu: kurangnya pengetahuan dan partisipasi pemanfaatan lahan bekas kebakaran lahan dan hutan, kurangnya pemanfaatan kebun kelapa sawit untuk tanaman tanaman tumpang sari untuk budidaya Bawang dayak (BADAK), belum diketahuinya manfaat dan khasiat BADAK, belum dipahami pengolahannya sebagai obat herbal berupa teh celup BADAK yang berpeluang dijadikan usaha home industri rumah tangga. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah sebanyak 60 orang, terdiri dari guru di Kecamatan Bungaraya (20 orang), Ibu penggerak PKK kecamatan (20 orang), Oganisasi pemuda, LSM (20 orang). Tujuan yang ingin dicapai adalah melatih masyarakat untuk memanfaatkan lahan bekas kebakaran lahan dan hutan atau tanaman selingan pada kebun sawit untuk budidaya tanaman Bawang dayak; 2) mengetahui kahasiat dari tanaman ini dapat dirasakan oleh semua orang dengan mudah; 3) terampil mengolah umbi bawang dayak menjadi Teh Badak (Bawang Dayak), pengemasan dan pemasarannya sebagai usaha rumah tangga untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Metode kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 2 tahapan kegiatan yaitu : 1 Sosialisasi pemanfaatan lahan bekas KARLAHUT, dang staterti pemanfaatan tanaman tumpang sari BADAK di kebun kelapa sawit serta manfaat BADK sebagai obat herbal dan potensinya untuk kegiatan home industri Teh celup BADAK; 2)Pelatihan Mitra Pelatihan strategi dan teknik budidaya BADAK (teknik pembenihan, pengadaan stok benih BADAK, produktivitas BADAK),3) Pelatihan kolaborasi stratrgi pengolahan teh celup BADAK, pengemasan dan strategi pemasaran. Hasil yang akan dicapai adalah: 1) Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan lahan bekas KARLAHUT dan budidaya bawang dayak, khasiat dan manfaat nya; 2) Meningkatnya keterampilan dan minat teknik budidaya BADAK, pengolahan, pengemasan dan strategi pemasaran BADAK sebagai obat herbal; 3) tumbuhnya home industri teh celup BADAK untuk menambah pendapatan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa gambut sejahtera di kecamatan Bungaraya. Luaran dari kegiatan publikasi, biner, draf buku saku tentang khasiat dan cara pengolahan bawang bayak dan produk kemasan teh BADAK
  • No Thumbnail Available
    Item
    Edukasi Pencegahan Kebakaran Lahan Dan Hutan (KARLAHUT) Melalui Pendampingan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Ur Di Kabupaten Siak – Provinsi Riau
    (wahyu sari yeni, 2018-11-06) Yustina, Yustina; Syafii, Wan; Nursal, Nursal; Hasibuan, Saberina
    Faktor-faktor penyebab kurangnya pengetahuan dan partisipasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada pendidikan Menengah di kabupaten Siak Propinsi Riau ditinjau dari Standar Kompetensi (SK2) proses pembelajaran yang terkait dengan partisipasi peserta didik terhadap kepedulian lingkungan berkelanjutan. Faktor-faktor kendala kurangnya partisipasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada peserta pendidikan menengah di Propinsi Riau sebagai berikut: 1) Kurangnya motivasi dan wadah yang menaungi kreativitas kepedulian terhadap pencegahan KARLAHUT dikalangan pendididikan menengah. 2) Kurangnya materi pembelajaran pencegahan KARLAHUT secara kontekstual yang terjadi di Propinsi Riau. 3) Tidak tersedianya media interaktif pembelajaran terkait dengan pencegahan KARLAHUT. 4) Kurangnya pengembangan inovasi pembelajaran terkait dengan pencegahan KARLAHUT. 5) Belum tersedia muatan lokal terkait dengan pembelajaran pencegahan KARLAHUT. Upaya mengatasi masalah yaitu melalui sosialisasi dan pelatihan pencegahan KARLAHUT mencakup pengayaan materi karakteristik tipologi ekosistem gambut, pengembangan perangkat pembelajaran, inovasi pembelajaran. Pelatihan edukasi pencegahan karlahut pada tanggal 12 dan 13 Agustus 2016 diikuti 47 peserta ( 94%) dari jumlah peserta yang ditunjuk oleh ketua UPTD Kecamatan Bungaraya, peserta yang hadir terdiri dari 19 orang guru SMA/SMK dari 3 sekolah, dan 28 orang guru SMP yang berasal dari 4 sekolah di kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak. Dari hasil pelatihan, maka dapat dipetakan bahwa sekolah menengah (SMP, SMA dan SMK) di kecamatan Bungaraya belum mengintegrasikan fenomena KARLAHUT dalam pembelajaran secara kontekstual dalam menambah wawasan dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Hasil pelatihan, disarankan penambahan urutan kegiatan dan kolom penilaian pada draf LKPD. Akhir kegiatan, guru disarankan mengujikan draf LKPD kepada siswanya, pelatihan penilaian LKPD pada tanggal 20 Agustus. Pendampingan penilaian LKPD dengan mengevaluasi hasil LKPD yang telah dikerjakan siswa SMPN 1 Bungaraya dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2016, dari latihan pendampingan didapat yaitu: 1) Guru sudah terampil menyusun kisi-kisi dan indikator pada instrumen penilaian LKPD siswa. 2) Guru sudah dapat mengkaitkan isu karlahut dalam kegiatan pembelajaran secara kontekstual. 3) Guru termotivasi menerapkan LKPD Karlahut dalam pembelajaran, dan mengembangkannya dalam penelitian selanjutnya. 4) Guru termotivasi mengembangkan perangkat pembelajaran dan perlunya wadah penelitian pengembangan pendidikan, dan mereka membentuk wadah bernama “Forum Binaan Edukasi Kampung Bungaraya” dengan pendampingan dari LPTK FKIP UR dan LPPM UR.
  • No Thumbnail Available
    Item
    INCREASING ACTIVITY AND STUDENT LEARNING OUTCOMES OF BIOLOGY TROUGH THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL BY GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER FOR THE CLASS X2 SMA N 1 BENAI ACADEMIC YEAR 2011/2012
    (2014-04-14) Arnentis; Syafii, Wan; Nur Fadila, Desti
    This study aims to increase the activity and student learning outcomes through the implementation of cooperative learning model by giving question and getting answer for the class X2 Benai SMA N 1 academic year 2011/2012. This research is a class action, which was conducted in January-February 2012. Subjects were high school students X2 SMAN 1 Benai class numbering 36 people, consisting of 16 men and 20 women. Parameter studies are student activities and learning outcomes which consist of studying the absorption and completeness. Average student activity on the cycle I is 74.87% (enough) and increased in the second cycle is 81.28% (good). Average absorption of students in the cycle I is 78.94 (enough) and the second cycle which had an average of 80.42 (good). Thoroughness of student learning in the cycle I was 91.67% (excellent) and 97.22% (excellent) on the second cycle. Cycle I a group award in any super group 4 and 3 great group and the second cycle of all groups received a great award. From the research results can be concluded that the use of cooperative learning models by giving a question and getting answer can increase the activity and students' high school class X2 N I Benai in the academic year 2011/2012.
  • No Thumbnail Available
    Item
    KETERAMPILAN PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL PEKANBARU TAHUN AJARAN 2010/2011
    (2014-04-12) Syafii, Wan; Yasin, Ruhizan Mohammad; Yusuf, Yustini; Fitria, Apni
    Telah dilakukan penelitian yang bersifat eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal keterampilan proses, penguasaan konsep dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran biologi di kelas XIIPA MAN 2Model Pekanbaru Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian dilakukan dimulai dari bulan Oktober sampai Desember 2010. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Variabel dalam penelitian ini adalah Problem Based Learning (PBL) sebagai variabel bebas dan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa sebagai variabel terikat. Keterampilan proses siswa dengan indikator keterampilan observasi, klasifikasi, komunikasi, inferensi dan aplikasi dan penguasaan konsep dengan test. Rata-rata persentase keterampilan proses siswa pada kelas eksperimen yaitu 93,96% lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses siswa pada kelas kontrol yaitu 34,21%. Penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen yaitu 82,05% sedangkan pada kelas kontrol yaitu 77,98%. Hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu 88,02 dan kelas kontrol 56,12 yang berbeda secara signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal keterampilan proses, penguasaan konsep dan hasil belajar.
  • No Thumbnail Available
    Item
    KETERAMPILAN PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL PEKANBARU TAHUN AJARAN 2010/2011
    (2014-06-26) Syafii, Wan; Yasin, Ruhizan Mohammad; Yusuf, Yustini; Fitria, Apni
    Telah dilakukan penelitian yang bersifat eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal keterampilan proses, penguasaan konsep dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran biologi di kelas XI IPA MAN 2 Model Pekanbaru Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian dilakukan dimulai dari bulan Oktober sampai Desember 2010. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Variabel dalam penelitian ini adalah Problem Based Learning (PBL) sebagai variabel bebas dan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa sebagai variabel terikat. Keterampilan proses siswa dengan indikator keterampilan observasi, klasifikasi, komunikasi, inferensi dan aplikasi dan penguasaan konsep dengan test. Rata-rata persentase keterampilan proses siswa pada kelas eksperimen yaitu 93,96% lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses siswa pada kelas kontrol yaitu 34,21%. Penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen yaitu 82,05% sedangkan pada kelas kontrol yaitu 77,98%. Hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu 88,02 dan kelas kontrol 56,12 yang berbeda secara signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal keterampilan proses, penguasaan konsep dan hasil belajar.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pembinaan Karakter Melalui Pelatihan Kursus Mahir Dasar (Kmd) Pramuka Dan Kreativitas Peserta Ppg-Sm3t Universitas Riau Tahun 2015
    (wahyu sari yeni, 2018-11-06) Yustina, Yustina; Syafii, Wan; Zulirfan, Zulirfan
    Penyelenggaraan program PPG-SM3T dalam kehidupan berasrama bertujuan: a) membentuk peserta Program PPG SM-3T menjadi pribadi bermoral luhur, berprestasi, mandiri, disiplin, sehat jasmani dan rohani; b) membentuk peserta yang peka dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang majemuk dan c) menumbuhkan pribadi-pribadi yang peduli, jujur, demokratis, cerdas, tangguh, berkarakter dan profesional. Oleh karena itu, pengelola asrama perlu memfasilitasi progran tersebut melalui kegiatan pembinaan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membina karakter, sikap interpersonal personal dan sosial (etika profesional) serta kreativitas peserta PPG- SM3T Universitas Riau sebagai calon guru profesional. Target sasaran adalah sebanyak 62 orang peserta PPG SM3T UR Tahun 2015. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu: 1) pelatihan pembuatan media pembelajaran dan unjuk kreativitas seni dan budaya dilaksanakan pada tanggal 24 sd 28 November 2015. Tempat: Aula Wisma Gedung Guru Riau (GGR) Jalan Lobak lantai dua; 2) pelatihan kursus mahir dasar (KMD) pramuka pada tanggal 3 sd 9 Desember 2015. Tempat: Kegiatan Indoor di Aula Wisma Gedung Guru Riau (GGR) Jalan Lobak lantai dua (tanggal 3 sd 6 Desember 2015). Kegiatan autdoor di lapangan PMIPA FKIP Universitas Riau (tanggal 7 sd 9 Desember 2015). Hasil pelatihan adalah berbagai produk media pembelajaran dan pertunjukan seni berupa kabaret (seni suara, drama, dan tari) yang dikemas sangat kreativitif dalam menyampaikan pesan-pesan yang mengandung unsur-unsur mendidik. Kegiatan kursus mahir dasar dilaksanakan sangat sesuai dengan jadwal yang diprogramkan, Model pada pelatihan ini, bersifat lentur/fleksibel (peserta dapat mengeluarkan dan berbagi pendapat) serta dapat digunakan untuk berbagai aktifitas yang sifatnya membangun, kreativitas dan karakter peserta melalui kerjasama berkelompok. Kontribusi kegiatan ini adalah untuk mengarahkan kegiatan program PPG-SM3T dalam kegiatan kehidupan berasrama yang berpeluang berbagi pengalaman, meningkatkan motivasi dan gairah solidaritas profesi serta umpan balik dalam pembangunan karakter dan etika profesi Peserta PPG-SM3T Universitas Riau”.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kota Batam dan Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau
    (2012-10-29) Suarman; Copriady, Jimmi; Azhar, Fadly; Nasir, Muh; Syafii, Wan; Zulkarnain; Auzar; Kamaruddin; Ibrahim, Bedriati
    Lahirnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistim Penjaminanan Mutu Pendidikan (SPMP) kian mempertegas langkah dan komitmen pemerintah untuk memacu dan memastikan ketercapaian standar mutu dalam bidang pendidikan. Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan akan tetapi berbagai indikator mutu pendidikan masih belum terjadi peningkatan yang berarti. Ditinjau dari perolehan ujian nasional mulai sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah diketahui masih rendah dan tidak mengalami peningkatan yang berarti. Dari sisi perilaku keseharian siswa, juga banyak terjadi ketidakpuasan masyarakat. Dari dunia usaha muncul keluhan bahwa lulusan yang memasuki dunia kerja belum memiliki kesiapan kerja yang baik. Ketidakpuasan berjenjang juga terjadi, kalangan perguruan tinggi merasa bekal lulusan SMA belum cukup untuk mengikuti perkuliahan. Fakta tersebut menunjukkan, upaya peningkatan pendidikan yang selama ini dilakukan belum mampu memecahkan masalah dasar pendidikan di Indonesia. Solusi atas permasalahan rendahnya mutu pendidikan tersebut perlu dicari bersama. Semua pihak perlu turut bertanggung jawab secara moral apa yang harus dilakukan, dan terobosan apa yang harus dijalankan, sehingga secepatnya dapat terjadi peningkatan mutu pendidikan. Peran LPTK sangat menentukan terhadap kualitas pendidikan, karena LPTK merupakan lembaga penghasil tenaga guru. Secara singkat tujuan program penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi ketuntasan dan ketidaktuntasan standar kompetensi maupun kompetensi dasar siswa SMA di Kota Batam dan Kabupaten Karimun dalam menyelesaikan soal ujian nasional berdasarkan standar kompetensi lulusan tahun 2008/2009 - 2010/2011, (2) mengungkap peta kompetensi peserta didik SMA di Kota Batam dan Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau tiap standar kompetensi/ kompetensi dasar dan faktor penyebabnya, dan (3) merumuskan model alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kompetensi peserta didik terutama pada nata ujian nasional di Kota Batam dan Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau. Prosedur dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey of Enacted Curriculum (SEC) serta analisis yang digunakan yakni deskriptif-eksploratif dengan mempergunakan metode komparatif atas hasil wawancara mendalam dan FGD kepada informan serta sekaligus membandingkannya dengan hasil observasi lapangan. Pandangan dari informan selain disajikan dalam bentuk kutipan juga digunakan untuk memperkaya dan memperdalam analisis hasil penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari tingkat kelulusan siswa ternyata sudah cukup baik, hanya saja bila dilihat dari tingkat penguasaan atau daya serap dari masing-masing mata uji ujian nasional semua mata pelajaran mengalami masalah karena masih banyak siswa yang tingkat penguasaan <6.00, penyebab masalah ini adalah berkaitan dengan pengelolaan, guru, sarana dan prasaran, serta budaya masyarakat. Untuk mengatasi masalah tersebut model implementasi yang dapat dilakukan adalah Pengembangan dan Analisis Butir-butir soal Mata Ujian Nasional Berbasis MGMP.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENERAPAN ASESMEN KINERJA UNTUK PERBAIKAN HASI L BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN
    (2014-04-14) Fauziah, Yuslim; Syafii, Wan
    Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau melalui penerapan asesmen kinerja (performance assessment) pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan, yang dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian dilakukan pada 2 sklus dengan subjek penelitian adalah mjhasiswa Program SI Pendidikan Biologi yang mengambil mata kuliah Morfologi Tumbuhan yang bcijumlah 50 orang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 44 orang perempuan. Parameter dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh dari nilai postes dan ujian blok di akhir tiap siklus dan aktivitas belajar mahasiswa. Rala-rata penguasaan materi mahasiswa pada siklus I adalah 80,90% (baik) dan meningkat menjadi pada siklus II menjadi 88,15% (amat baik). Skor rata-rata aktivitas belajar individu mahasiswa pada siklus I adalah 77,38% meningkat pada siklus II menjadi 84,10%, sedangkan skor rata-rata aktivitas belajar kelompok mahasiswa pada siklus I adalah 85,68% meningkat pada siklus H menjadi 90,11%. Aktivitas belajar individu dan kelompok mahasiswa tergolong dalam kategori baik sekali. Penerapan asesmen kinerja pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau tahun akademis 2011/2012.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL RANGKA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
    (2014-04-14) Suryawati, Evi; Syafii, Wan; Afza, Aulia
    Penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran kontekstual RANGKA (Rumuskan, Amati, Nyatakan, Gabungkan, Amalkan) berbasis pendidikan karakter pada mata pelajaran Biologi kelas XI SMA. Pengembangan bahan ajar menggunakan tahapan dalam ADDIE model (Analyze,Desigti,Develop,Implement, Evaluate). Parameter untuk sikap ilmiah yang terdiri atas 5 indikator yaitu rasa iagin tahu, jujur, disiplin, tanggung jawab dan komunikatif. Keterampilan berpikir kritis terdiri atas 5 indikator yaitu menganalisis, merumuskan masalah, mengumpulkan data, memecahkan masalah dan menilai. Bahan ajar yang dikembangkan telah divalidasi dan diujicobakan pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Pekanbaru semester genap Tahun Ajaran 2011-2012. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata sikap ilmiah siswa mengalami peningkatan yaitu 70.05 (awai), dan 83.73 (akhir). Rata-rata keterampilan berpikir kritis 63.85 (&vva1), dan 74,10 (akhir). Penelitian pada tahun 1 ini telah dihasilkan prototype bahan ajar, instrumen penilaian sikap ilmiah dan keterampilan berfikir kritis, ur.+uk selanjutnya akan direvisi dan dikembangkan. Pengembangan pembelajaran kontekstual RANGKA berpotensi untuk meningkatkan sikap ilmiah dan keterampilan berfikir kritis siswa dalam pembelajaran Biologi di SMa
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGGUNAAN TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN SISTEMATIKA TUMBUHAN TINGGI
    (2014-06-26) Nursal; Syafii, Wan
    Classroom Action Research has been done to improve activities and results of student learning in Higher Plant Systematic Teaching through the use of plants life materials as a medium for direct objects in Biology Program, Faculty of Educational Studies University of Riau odd semester 2010-2011. The research was conducted in February until July 2010 on 48 students. The study consisted of two cycles of learning that includes 4 meetings. The parameters were observed consisting of learning activities and results of student learning. Student learning activities cover three main aspects which consists of 10 components of the observation, while the results of student learning is observed posttest values, exam subjects (formative test) and value Semester Final Examination (summative test). The results showed that the use of plants as a medium for direct object at the lecture Systematic of Higher Plants can increase the activity and results of student learning. The mean of the learning activities of students on the first cycle is 3.24 in the second cycle increased to 3.56 and at the end of the semester become 3.40 (good category). The mean results of student learning in the first cycle was 70.6 in the second cycle increased to 72.6 and at a Semester Final Exam become 76.6
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGGUNAAN TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN SISTEMATIKATUMBUHAN TINGGI
    (2014-04-12) Nursal; Syafii, Wan
    ClassroomAction Research has been done to improve activities and results of student learning in Higher Plant Systematic Teaching through the use of plants life materials as a medium for direct objects in Biology Program, Faculty of Educational Studies University of Riau odd semester 2010-2011. The research was conducted in February until July 2010 on 48 students. The study consisted of two cycles of learning that includes 4 meetings. The parameters were observed consisting of learning activities and results of student learning. Student learning activities cover three main aspects which consists of 10 components of the observation, while the results of student learning is observed posttest values, exam subjects (formative test) and value Semester Final Examination (summative test). The results showed that the use of plants as a medium for direct object at the lecture Systematic of Higher Plants can increase the activity and results of student learning. The mean of the learning activities of students on the first cycle is 3.24 in the second cycle increased to 3.56 and at the end of the semester become 3.40 (good category). The mean results of student learning in the first cycle was 70.6 in the second cycle increased to 72.6 and at a Semester Final Exam become 76.6
  • No Thumbnail Available
    Item
    Penilaian Kreatifitas Inovasi Pembelajaran Yang Membangun Pengetahuan Melalui Penerapan Project Based Learning Pada Peserta Ppg-Sm3t Universitas Riau
    (wahyu sari yeni, 2018-11-06) Yustina, Yustina; Syafii, Wan; Irianti, Mitri
    Penelitian lanjutan (tahun ke 2) penilaian kreatifitas inovasi pembelajaran yang membangun pengetahuan melaui penerapan Project Base Learning pada peserta PPG-SM3T Universitas Riau dalam kehidupan berasrama, yang dilaksanakan di Universitas Riau pada bulan April sampai September 2016. Beberapa permasalahan penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah masalah kompetensi profesi dan sikap profesi. Peningatan mutu kopetensi dan sikap profesi perlu dikelola secara khusus melalui program SM3T di tahun pertama dan dilanjutkan pada kegiatan PPG-SM3T berbasis proyek dan kehidupan berasrama pada tahun ke dua, terutama dalam mengatasi permasalahan mutu tenaga pendidik, agar daerah 3T segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kompetensi profesi mencakup kognitif bidang pendidikan dan pedagogik, sikap personal dan sosial (etika profesional)dari peserta PPG- SM3T Universitas Riau.Sampel penelitian adalah sampel total sebanyak 63 orang yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 47 orang perempuan. Prosedur penelitian terdiri dari 3 kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan produk pengembangan perangkat pembelajaran melalui 6 tahapan project based learning. Parameter penelitian dan instrumen pengumpul data mencakup: (1) kompetensi kognitif bidang keahlian dan pedagogik menggunakan instrumen tes tertulis; (2) keterampilan pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan instrumen penilaian produk dengan teknik portofolio; keterampilan mengajar (Peer Teaching) menggunakan Lembar observasi; sikap interpersonal menggunakan instrumen angket penilaian diri sendiri dan penilaian antar teman; sikap sosial kehidupan berasrama menggunakan lembar observasi dengan teknik penilaian antar teman (satu RT) dan penilaian ketua asrama beserta Tim. Data yang diperoleh dihitung frekuensi, persentase dan ditabulasi, selanjutnya dilakukan konversi nilai kemudian dianalisis secara deskriptif. Kontribusi penelitian adalah untuk mengarahkan mempercepat pencapaian target hasil luaran program PPG-SM3T, peluang berbagi pengalaman, meningkatkan motivasi dan gairah serta umpan balik menghadapi paradigma dalam pendidikan profesi guru serta alternatif kebijakan dalam percepatan pembangunan mutu profesi guru dan etika profesi di propinsi Riau. Hasil penelitian ini secara keseluruhan kopetensi kognitif, pedagogi dan kopetensi peer teaching adalah baik dan sikap (inter personal dan sosial) peserta PPG SM3T dikategorikan sangat baik. Produk penelitian yaitu: 2 makalah pada tingkat nasional yang sudah diseminarkan dan 1 makalah internasional yang sudah diseminarkan, dan dihasilkan 2 buah buku ajar yaitu Biologi SMA Kelas X Semester 1, dan Fisika SMA Kelas X Semester1, serta Penuntun Praktikum Biologi dan kimia SMA Kelas X Semester 1 dan 1 poster.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PROBLEM SOLVING SKILLS AND LEARNING ACHIEVEMENTS THROUGH THE USE OF PROBLEM-BASED LEARNING MODUL IN TEACHING AND LEARNING BIOLOGY AT A HIGH SCHOOL
    (2014-04-14) Syafii, Wan; Yasin, Ruhizan Mohammad
    The present research which was conducted at SMAN I Pekanbaru seeks to find out the effectivness of the use of problem-based learning (PBL) modul on a problem-solving skill and learning achievement. It applies a quasy-experiment method of a non-equivalent pretest and posttest control group design. It involves two classes, namely Class XI, Sciences 1 as the control group and Class XI Sciences 2 as the experimental group. The percentage of the problem-solving skill of the students in the experimental group was 95.47% which is in a very good category. The percentage of the problem-solving skill of the students in the control group was 25.12% which is in a low category. The average mastery score of the students in the experimental group was 84.26 (good), and those in the control group was 79.08 (enough). The average achievement score of the students in the experimental group was 89.89 which is in a good category and those in the control group was 52.10 which is in a low category. The results show that the use of the problem-based learning modul in teaching and learning biology has successfully increased the problem-solving skills, biology achievement and the learning achievement of the student. Thus, the students in the experimental group are better than those in the control group in relation to problem-solving skill, the learning achievement and mastery through the use of problem-based learning modul in teaching and learning Biology at Class XI Sciences, SMAN 1 Pekanbaru
  • No Thumbnail Available
    Item
    RESPON MAHASISWA TERHADAP PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN
    (2014-04-14) Syafii, Wan; Fauziah, Yuslim
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap penerapan asesmen kineija pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun akademis 2011/2012. Populasi penelitian ini adaiah mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2010 yang mengambil mata kuliah morfologi tumbuhan dan sampel penelitiannya adaiah 35 mahasiswa. Parameter penelitian ini adaiah respon mahasiswa terhadap penerapan asesmen kineija pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan, alat pengumpul data berupa angket sebanyak 10 item pertanyaan, angket dibagikan kepada responden diakhir semester. Bentuk-bentuk tugas kinerja yang diterapkan pada mata kuliah ini berupa tugas membuat power point, membuat deskripsi bentuk hidup tumbuhan, menggambarkan objek serta presentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase mahasiswa yang menyatakan senang dan mendapat manfaat mengikuti perkuliahan Morfologi Tumbuhan dengan penerapan assesmen kinerja mencapai 100%, namun tugas kinerja yang diberikan oleh dosen terlalu banyak, yaitu ada 43.57% mahasiswa yang menyatakan tugas terlalu banyak dibandingkan dengan ketersediaan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut Hal ini menjadi penyebab beberapa mahasiswa merasa tugas yang diberikan oleh dosen memberatkan mereka, yaitu sebanyak 23,57% responden merasa tugas-tugas yang diberikan oleh dosen memberatkan mahasiswa. Dari hasil penelititian dapai disirnpulkan bahwa mahasiswa merasa senang dan mendapat manfaat mengikuti perkuliahan morfologi tumbuhan dengan penerpan assesmen kineija, walaupun masih ada yang berpendapat bahwa tugas assesmen kineija terlalu banyak dan memberatkan mereka
  • No Thumbnail Available
    Item
    The Study of Pedagogical Competency and Cognitive through Workshopfor PPG SM3T ParticipantatRiau University
    (2017-11-28) Yustina, Yustina; Syafii, Wan
    This study aim is to provide an overview of Pedagogy and Cognitive competency of SM3T PPG participants at Riau University through the workshop. This descriptive study was conducted in April 2015 until September 2016. Samples are 63 prospective teachers of PPG- SM3T at Riau University from 7 LPTK (teachers education institution) in Indonesia. The parameters of study included seven aspects: knowledge of pedagogy (lesson plans, worksheets learners, teaching materials, assessment instruments); cognitive (exam/test formative, local exam and national exam). Data is collected by questionnaires, performance assessment, observation sheets and portfolio. Data is analyzed to get mean score, percentage is shown in tables, and then analyzed descriptively. The research results show that four pedagogy and cognitive abilities that are relatively similar. The highest pedagogical ability is acquired by Physics Study Program and the lowest is Chemistry Study Program. Highest knowledge ability is acquired by Economic Study Program and lowest is Physics Study Program. Workshops can enriches teachers with relevant new information and knowledge through independent learning, group-discussions, and workshops are required to improve teachers’ capabilities facilitated by professional instructor in pedagogical and cognitive. Workshop can improve pedagogy and cognitive competence of PPG SM3T participants at Riau University

DSpace software copyright © 2002-2025 LYRASIS

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback