RG-Research Grant
Permanent URI for this community
Browse
Browsing RG-Research Grant by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 218
Results Per Page
Sort Options
Item Pengaruh Perilaku Konsumen dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Menabung Nasabah serta Bentukan Brand Image pada PT.Bank Riau Cabang Utama Pekanbaru.(2012-12-03) Furwanti Alwie, AlviThe research is conducted at main branch office ofPT. BankRiau and aims to investigate the consumer behaviour in banking industry, to look for reference group, which has influence on banking consumer's behavioural activity and to investigate what kind of attributes, those are influential informing brand image at main branch office ofPT. BankRiau. Data analy.sis in this research is done by taking Fishbein Model and Linier Multiple Regression to know influence of consumer behaviour, and then continued with Fishbein Extended in measuring influence of reference group on that consutner behaviour and doing attribute effectiveness test with Cohrain Model. The research result shows that main factor in providing sen'ice, which influence consumer behaviour is assurance and other factors are responsiveness, reliability, empathy, and tangibles, while for reference group in deciding to save, re.spondents are influenced by variable offamily and friend, which trend prefer to follow family's .suggestion than friend's one. Next, Attribute Ejfectivene.ss Test shows that main attributes, which forms brand image and influence customer decision's on saving consist of comfort of M'aiting room, location, security) and sen'ice, and once those factors identified, re.search object can decide strategy that give more attention on maintaining main attributeItem Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Riau Konvensional Kota Pekanbaru(2012-12-07) SamsirTujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi Pelatihan, Kompensasi, dan Motivasi Kerja serta Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan baik secara parsial maupun secara simultan. Penehtian ini dilakukan pada PT. Bank Riau Konvensional Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah bersifat deskriptif dan verifikatif dengan metode explanatory survey. Dimana responden dari penelitian ini adalah karyawan yang telah mendapat pelatihan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 61 responden. Analisis data dan pengujian hipotesis menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian dan pengujian hipotesis mcnunjukkan bahwa: (1) pelatihan berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja. (2) kompensasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja karyawan,. (3) pelatihan dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja karyawan.Item Aplikasi Mikroorganisme SelulolitikTerhadap Kesuburan Tanah Gambut dan Responnya Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L)(2013-01-04) Rosmimi; GusmawartatiSemakin terbatasnya lahan pertanian yang subur mengakibatkan beralihnya pertanian ke lahan-lahan marginal seperti tanah gambut. Potensi luasan tanah gambut di provinsi Riau sangat besar sehingga memerlukan penelitian dan pengkajian dalam pemanfaatan dan pengembangan sebagai lahan pertania.Kendala yang sering dijumpai pada tanah gambut adalah nisbah C/N dan kadar kayu yang tinggi serta aktivitas mikroorganisme rendah akibat proses pelapukan bahan organik terhambat (lambat) sehingga penyediaan hara menjadi rendah. Mikroorganisme yang mampu menghidrolisis selulosa dinamakan mikroorganisme selulolitik yang dapat berupa jamur, bakteri, aktinomisetes maupun protozoa. Agar suatu produk biologi bisa memberi respon yang baik tidak saja dilihat dari segi efektivitasnya tetepi juga harus mempunyai kemampuan berkompetisi yang kuat dan bisa beradaptasi dengan lingkungan pertumbuhannya (keunggulan dalam berkompetisi dengan begitu banyak mikroorganisme asli dalam suatu ekosistem). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan mikroorganisme selulolitik dalam meningkatkan kesuburan, pertumbuhan dan produksi tanaman (cabai merah) yang ditanam di lahan ganbut. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial melalui treatment pemberian beberapt strain unggul mikroorganisme selulolitik terpilih serta beberapa dosisnya dengan 3 ulangan serta uji lanjut DNMRT 5%. Indikator untuk menentukan perbaikan kualitas gambut yang diberi perlakuan,diamati melalui pertumbuhan dan produksi cabai merah yang ditanam di lahan gambut, yang diduga dapat terjadi karena pengaruh pemberian mikroorganisme selulolitik terhadap perbaikan beberapa sifat-sifat tanah. Dari hasil penelitian sementara mengindikasikan bahwa pemberian mikroorganisme seluloltik mampu memperbaiki kesuburan tanah gambut, pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah. Pemberian isolat jamur memberikan hasil yang terbaik sedangkan dosis yang terbaik terlihat pada pemberian 10 ml/tanaman.Item Uji Indikasi Antagonis Beberapa Isolat Bacillus sp Lokal Riau Terhadap Jiimur Ganoderma boninense Penyebab Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit Di Pembibitan Awal(2013-01-08) Ali, MuhammadMeningkatnya pengembangan dan perluasan areal perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Riau menyebabkan kebutuhan bibit yang baik dan berkuaiitas juga semangkin meningkat. Bibit Kelapa Sawit yang baik dan berkuaiitas adalah bibit yang mempunyai vigor dan penampilan tumbuh yang optimal, sehat serta mempunyai kemampuan dalam menghadapi kondisi lingkungan yang tidak sesuai pada saat transplanting. Untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkuaiitas diperlukan pengelolaan yang intensif selama tahap pembibitan antara lain : penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama serta penyakit. Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma boninense merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman Kelapa Sawit. Penyakit ini dapat ditemukan pada semua tingkat umur tanaman, mulai dari bibit sampai tanaman tua. Serangan pada bibit dapat menyebabkan menurunkan kualitas bibit, pertumbuhan dan produksi tanaman di Iapangan. Untuk itu perlu suatu upaya pengendalian yang tepat agar diperoleh bibit yang berkuaiitas. Salah satu upaya pengendalian penyakit yang dapat dilakukan diantaranya dengan penggunaan agensia hayati karena telah semakin meningkatnya kesadaran manusia akan pemanfaatan produk yang ramah lingkungan dan sekaligus dapat mengurangi penggunaan pestisida sintetis. Salah satu agensia hayati potensial yang dapat digunakan adalah isolat Bacillus sp lokal, yang dapat diisolasi dari beberapa rizosfer pertanaman dan lahan pertanian. Aplikasi bakteri Bacillus sp sebagai agen antagonis telah banyak dilakukan dan memberikan harapan yang cukup baik. Agens hayati Bacillus sp mampu mengendalikan beberapa patogen tular tanah dan dapat memacu pertumbuhan tanaman. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, yang berlangsung dari Bulan Agustus sampai Desember 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antagonis beberapa isolat Bacillus sp terhadap jamur Ganoderma boninense penyebab busuk pangkal batang Kelapa Sawit di pembibitan awal.Item Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Mi Sagu Kering Berbahan Baku Pati Sagu dari Propinsi Riau dengan Perlakuan Heat Moisture Treatment (HMT)(2013-01-08) Fitriani, Shanti FitrianiPati sagu memiliki potcnsi sangat besar sebagai bahan baku pembuatan mi. Besamya potensi tersebut belum didukung dengan tersedianya informasi tentang sifat fisikokimia dan organoleptik pati sagu, juga keterbatasan protein dan sifat fungsionalnya. Untuk mendapatkan mi sagu kering yang berkualitas baik, pati sagu perlu diberi perlakuan panas kering (HMT/Heat Moisture Treatment). HMT adalah salah satu upaya modifikasi pati sagu secara fisik dengan menggunakan kombinasi kelembaban dan temperatur tanpa mengubah penampakan granulanya. Penelitian dilakukan terhadap pati yang berasal dari propinsi Riau yaitu Kabupaten Bengkalis dan Inderagiri Hilir (Inhil). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu dan sifat pasta pati sagu, karakteristik setelah perlakuan Heat Moisture Treatment (HMT), dan pengaruh perlakuan HMT terhadap sifat fisik dan fungsional serta penerimaan organoleptik mi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan kadar abu pati sagu dari Bengkalis dan Inhil berbeda nyata. Pengukuran semua parameter menunjukkan terpenuhinya standar mutu pati sagu (SNI 01-3729-1995). Perlakuan HMT berpengaruh nyata terhadap nilai gizi pati sagu dan meningkatkan kekerasan serta kekenyalan mi. Akan tetapi, perlakuan HMT menurunkan kadar protein, waktu optimum rehidrasi, kehilangan padatan akibat pemasakan dan daya serap air mi sagu. Penilaian organoleptik mi parameter kelengketan dan kekenyalan mi sagu yang dibuat dari pati sagu perlakuan HMT dari Inhil paling disukai. Walaubagaimanapun, parameter wama, kekerasan, dan penerimaan keseluruhan untuk semua perlakuan tidak berbeda.Item Potensi Pemanfaatan Mikroorganisme Selulolitik (MOS) untuk Meningkatkan Efisiensi Pupuk Anorganik dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Tanah Gambut(2013-01-08) Deviona; GusmawartatiIndonesia memiliki luas areal perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia, dengan produksi rata-rata CPO (Crude Palm Oil) masih jauh dari potensi hasil. Keberhasilan penanaman di lapangan dan produksi sangat tergantung dari kualitas bibit yang digunakan. Selama pembibitan media tumbuh tanaman harus dapat menyediakan unsur hara secara optimal bagi pertumbuhan bibit. Semakin terbatasnya lahan pertanian yang subur mengakibatkan beralihnya pertanian ke lahan-lahan marginal seperti tanah gambut. Kendala yang sering dijumpai pada tanah gambut adalah nisbah C/N dan kadar kayu yang tinggi dengan aktivitas mikroorganisme yang rendah menyebabkan proses pelapukan bahan organik terhambat (lambat) sehingga penyediaan hara menjadi rendah. Mikroorganisme yang mampu menghidrolisis selulosa dinamakan mikroorganisme selulolitik. Pada tanah gambut, muatan negatif berasal dari disosiasi gugus karboksilat (COOH) dan gugus hidroksil (fenolat-OH) yang bersifat hidrofilik dan polar serta lebih mudah mengadakan pertukaran kation. Upaya untuk meningkatkan KB tanah gambut dapat dilakukan melalui penambahan basabasa dengan pemberian pupuk anorganik. Dengan dihapuskannya subsidi pupuk oleh pemerintah menyebabkan harga pupuk anorganik semakin meningkat sehingga biaya produksi menjadi bertambah. Salah satu teknologi i alternatif yang perlu dikembangkan adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari pupuk anorganik melalui pemanfaatan teknologi mikroorganisme selulolitik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan aplikasi teknologi baru dalam upaya pemanfaatan dan pengembangan tanah gambut sebagai media pembibitan dan atau lahan pertanian baru yang produktif melalui penggunaan mikroorganisme selulolitik dan didapatkan formulasi pemupukan yang paling efisien dengan menggunakan mikroorganisme selulolitik dalam meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama dengan media tanam tanah gambut. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yaitu: pemberian mikroorganisme selulolitik yang terdiri dari 4 taraf dan pemberian pupuk anorganik yang terdiri dari 5 taraf dan diulang 3 kali. Parameter yang diamati adalah tinggi bibit, laju tumbuh relatif, rasio tajuk akar, jumlah daun, lingkar bonggol indek mutu bibit dan efisiensi pemupukan. Semua parameter pengamatan tersebut dilakukan pada akhir penelitian kecuali untuk tinggi bibit, dilakukan sekali sebulan namun data yang dipakai sebagai acuan standar tetap pada akhir penelitian. Berhubung penelitiannya belum selesai atau sedang berjalan maka hasil penelitian belum bisa disimpulkan.Item Kinerja Program Pemberdayaan Desa (PPD) Dalam Memberdayakan Petani Di Kabupaten Rokan hulu(2013-01-09) Rifai, AhmadKemiskinan merupakan suatu fenomena yang sulit untuk dihilangkan sehingga selalu menjadi fokuus untuk dianalisa dan dipelajari. Desa selalu menjadi kantong utama kemiskinan di Pedesaan. Kegiatan perekonomian di pedesaan umumnya di dominasi oleh skalaskala mikro dan kecil. Petani di pedesaan masih dihadapkan pada masalah keterbatasan modal yang dimiliki sehingga membawanya pada kondisi ketidak berdayaan ekonomi yang akhimya berujung pada kemiskinan. Program Pemberdayaan Desa (PPD) merupakan bagian dari program K2I telah dilakukan sejak Tahun 2005 yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan, Konsep "Tri Daya" digunakan dalam program ini untuk memberdayakan sumber daya manusia, memberdayakan ekonomi dan memberdayakan kelembagaan masyarakat miskin termasuk petani. Tujuan dari penelitian ini adalah: mengkaji keberdayaan petani (SDM, Ekonomi Produktif, dan Lembaga UED-SP), menganalisis dampak program terhadap kesejahteraan, dan menganalisis tingkat partisipasi petani dalam pembangunan desa setelah adanya program PPD. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu, dimana daerah penelitian yang terpilih berdasarkan jumlah pemanfaat program PPD terbesar petani adalah Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir, Desa Marga Mulya Kecamatan Rambah Samo, dan Desa Boncah Kesuma Kecamatan Kabun, dengan jumlah sample 110 orang responden.Item Uji Antagonistik dan Anti Jamur Media Produksi Kitinase Tricltoderma asperellum Galur Lokal Riau Pada Beberapa Jamur Patogen Tanaman(2013-02-21) Dahliaty, andyTrichoderma asperellum TNJ63 adalah galur lokal Riau penghasil kitinase. Kitinase erat kaitannya dengan kemampuan melindungi tanaman terhadap beberapa penyakit tanaman karena kitinase adalah enzim yang mampu memecah kitin yang pada umumnya merupakan komponen diding sel jamur pathogen tanaman. Penelitian yang menguji aktivitas antagonistik dan antijamur dari media produksi kitinase terhadap beberapa jamur pathogen {Fusarium sp, Ganoderma boninens, dan Rhizoctonia solani) perlu dilakukan, sehingga dapat dijadikan studi pustaka pengembangan metode penanggulangan penyakit tanaman di Riau. Uji antagonistik dilakukan dengan dengan cara meletakan potongan jamur pathogen dan jamur uji di atas media agar yang berjarak 2cm, penghambatan diamati setelah 4, 5 dan 6 hari, sedangkan uji antijamur dengan metoda Fungal Growth Inhibition assay yaitu dengan cara meletakan potongan jamur pathogen diatas media yang mengandung enzim kitinase Ix dan 2x kuat. Untuk mendapatkan enzim Ix dan 2x kuat enzim dipekatkan dengan menggunakan ultrafiltrasi. Dari hasil uji antagonistik antara jamur Trichoderma asperellum TNC52 dan TNJ63 dengan Ganoderma boninens., Rhizoctonia solani, dan Fusarium sp temyata sangat baik. Uji aktifitas enzim kitinase dengan subtrat kitin juga telah berhasil dilakukan dengan diperolehnya T. asperellum TNJ63 memiliki aktivitas kitinase dan aktivitas spesifik enzim lebih besar dibandingkan T. asperellum TNC52. Pemumian lebih lanjut dapat meningkatkan aktivitas enzim hingga 2-4 kali lipat. T. asperellum YNC 52 dan TNJ63 adalah galur lokal Riau penghasil kitinase dengan kemampuan melindungi tanaman terhadap beberapa penyakit tanaman seperti Ganoderma boninens., Rhizoctonia solani, dan Fusarium sp. Oleh karena itu, penelitian yang menguji aktivitas antagonistik dan antijamur dari media produksi kitinase dapat dijadikan studi pustaka pengembangan metode penanggulangan penyakit tanamanItem Pembuatan Komposit Karet Alam Arang-aktif Tempurung Kelapa Dengan Perbandingan KonsentrasiTertentu(2013-02-21) Mubarrak, JismiKaret dan keiapa merupakan komoditas pertanian yang memiliki manfaat multiguna, namun kualitas produk dan hasil olahan komoditas ini masih rendah. Salah satu upaya peningkatan dilakukan dengan penggabungan keunggulan sifat kedua material membentuk komposit karet alam arang-aktif tempurung keiapa yang tersusun oleh material alam yang ramah lingkungan dan mudah didapat. Komposit ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan rancang bangun dan manufaktur. Oleh karena itu dilakukan pengamatan sifat mekanik dan kimia komposit seperti: plastistas, viskositas, uji tekan, tarik dan spesifik graviti. Karbonisasi tempurung keiapa menggunakan metode klin drum dan aktivator Na2C03 20 % , selanjutnya dilakukan pengayakan dengan ukuran 100 mesh dan menghasilkan arang aktif memenuhi standar kadar air dan kadar abu SNI No. 06-3730-1995. Pembuatan komposit ini dilakukan berbentuk lapisan ( 5 lapis) dengan variasi konsentrasi arang aktif terhadap karet alam SIR 20 adalah 5%, 10%, 15%, dan 20%. Karakterisasi material dilakukan secara plastisitas retensi indeks, viskositas mooney, spesifik graviti, uji tekan dan tarik. Hasil penelitian menunjukkan penambahan konsentrasi arang aktif 5 % memberikan uji tarik terbaik yaitu 0,319 N/mm^. Sebaliknya, penambahan konsentrasi arang aktif 15% menurunkan uji tekan sebesar 1,828 N/mm^ dan plastisitas retensi indeksnya yaitu 58, serta viskositas mooneynya 64,18. Dari penelitian ini didapatkan bahwa material yang kurang baik adalah komposit karet alam arang-aktif tempurung keiapa dengan konsentrasi arang aktif 15 %.Item Uji Bioakivitas Dan Pmanfaatan Fraksi Aktif Umb ,Batang, Dan Daun Dahlia (DAHLIA VARUBILIS) Sebagai Sumber Bahan Aktif Obat Penyakit Kulit(2013-02-21) HARYANI, YULISaat ini di Indonesia, tanaman dahlia {Dahlia variabilis) hanya dimanfaatkan sebagai komoditas tanaman bias. Untuk meningkatkan pemanfaatannya, pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan pengujian bioaktivitas ekstrak dan fraksi tanaman dahlia. Ekstrak n-heksana dan metanol beserta fraksi-fraksinya dari umbi dahlia yang bunganya berwama merah memperlihatkan aktivitas yang baik dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans, jamur patogen penyebab candidiasis. Pada konsentrasi 2%, fraksi ketiga ekstrak n-heksana dan fraksi kedua ekstrak metanol masih memperlihatkan aktivitas dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans dengan diameter hambatan sebesar 15 mm dan 17 mm, berturut-tumt. Ekstrak n-heksana dari batang dan daun dahlia yang bunganya berwama merah juga menunjukkan aktivitas terhadap Candida albicans. Di samping itu, juga dilakul^ isolasi dan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol umbi, daun dan bunga tanaman dahlia yang bunganya berwama putih dan merah. Hasilnya memperlihatkan bahwa ifflibi, bunga, dan daun dahlia merah mampu menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis, sedangkan terhadap Escherichia coli hanya umbinya yang mempunyai aktivitas. Untuk dahlia putih, umbi dan daunnya mempunyai aktivitas terhadap kedua jamur uji, namun tidak untuk bunganya.Item KARAKTERISASI SIFAT FISIKO-KIMIA SERTA EVALUASI SENSORIK DAN PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG DARI BIJI PICUNG (Pungium edule Reinw)(2014-01-28) Ayu, Dewi Fortuna; Hamzah, Farida Hanum; Rossi, EvyThe airn of this research was to evaluate physical-chemical characteristic, sensoric evaluation and consumer preference test of picung kemel oil as altemative edible oil. The research have been devided into 3 stages. Stage 1 was to find the optimum extraction of picung kernel oil, stage 2 was degumming picung kernel oil by treatment addition fosforic acid, and stage 3 was doing sensoric evaluation and consumer preference test of picung kernel oil compared to commercial edible oil such as palm olein, coconut oil, and corn oil. Optimum extraction was doing by treatments frying and chopping of picung kemel. After fried, picung kernels were extracted by mechanical presser in order to get crude oil. The crude oil was analyzed to determine it's physical and chemical characteristics. The design was Randomized Block Design and arranged in factorial. The first factor was chopping and intact picung kernel. The second factor was length of time for frying i.e. 0, 2,4,6, and, 8 hours. The results showed that the treatment of chopping and frying showed significant difference C<0.05) for oil yield, water content, acid number, iod number, and oil density. The optimum extraction was found by frying picung kernel intact for 2 hours, which gave acid number 1.828 mglg, peroxide number 0.387 mg/g, iodine number 16.959 mdg, oil density 0.918 g/L, and oil colour turn yellow browny. The optimum result for oil yield and water content was treatment chopping and frying for 8 hour, which gave oil yield 51 .850% and water content 0.293%. The stage 2 of this research was using picung kernel oil that has been produced by people in Tanjung Belit Selatan Village. The design was R.andomized Block Design with five treafments fosforic acid concentration such as 0,007o,0 ,05yo,0,10yo,0,15yoa, nd 0,20Yo. This treatmentss howed significant difference (P<0.05) for acid number, peroxide number, iodine number and oil colour, but did not show significant difference (P>0.05) for water content and oil density. The best treatment for degumming oil was found by addition of 0.10% fosforic acid which gave water content 1.653yo,a cid number 5.081 milg.iodine number lI.l49 mglg, peroxide number .365 mglg, oil density 0.911 glL, and oil colour that turn to yellow. The result of sensoric evaluation and consumer preference test showed that picung kemel oil still has lower quality than commercial edible oil such as palm olein, coconut oil and corn oil. The picung kernel oil still needed to be bleached and deodorized that did not doing in this researchItem PRODUKTIVITAS PRIMER DI PERAIRAN TANJUNG MEDANG KECAMATAN RUPAT UTARA KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU(2014-11-22) HELPIAN, SETIA .BPenelitian ini dilaksanakan dari bulan Nopember sampai Desember 2006 di perairan Tanjung Medang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi umum perairan berdas£u-kan apek produktivitas primer. Sampel air diambil dari 3 sub stasiun dan parameter kualitas air yang diukur seperti suhu, salinitas, kecerahan, pH, oksigen terlarut, karbondioksida bebas, nitrat, fosfat, fitoplankton, klorofil-a dan produktivitas primer. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas primer berkisar antara 205,42- 319,30 gC/m /tahun pada permukaan perairan, 113,88-295,53 gCW/tahun pada kedalaman setengah secchi dan 91,10-205,42 gC/mVtahun pada kedalaman secchi. Kandungan klorofil-a berkisar 15,32-54,56 fig/L pada permukaan perairan, 11,06-32,32 fig/L pada kedalaman setengeih secchi, 7,81-12,79 pada kedalaman secchi.dan kelimpahan fitoiplankton berkisar 953-1240 sel/L pada permukjian p>erairan, 620-962 sel/L pada kedalaman setengah secchi dan 640-921 sel/L pada kedalaman secchi. Dimana ditemukan 39 spesies fitoplankton (18 spesies Bacillarophyceae, 10 spesies Cyanophyceae, 10 spesies Chlorophyceae dan 1 spesies Chrysophyaccae). Indeks keragaman fitoplankton (H') berkisar 3,86-4,16 pada permukaan perairan, 3,80-4,21 pada kedalaman setengah secchi dan 3,58- 3,66 pada kedalaman secchi. Indeks dominasi (C) berkisar 0,05-0,11 pada permukaan perairan, 0,071-0,1148 pada kedalaman setengah secchi dan 0,097- 0,115 pada kedalaman secchi. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat produktivitas primer di perairan Tanjung Medang di golongkcui "mesotropik dan eutrofik" dan berdasarkan kandungan klorofil-a diklasifikasikan "cukup produklif dan produktif. Kala kunci: Perairan Tanjung Medang, Produktivitas Primer. KJorofil-a, Fitoplankton.Item EFEKTIFITAS PENYALURAN DANA USAHA DESA DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN ROKAN HULU (Studi Kasus di Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir)(2014-11-22) deby, kurniaThis research aimed to know the distribution efectifity of of the rural exercion financing distribution regionon tackling poverty in rokan hulu district (study case at rambah muda region, rambah hilir subdistrict), with 20 users, 3 unusers and delve idea from expert who part of decision making method with Analitical Hierarchy Proces (AHP). The analize indicator is process distribution realization degree, return of credits, and change of poor in community income, hidicator knew to be used for the Completion of or form the new strategy in the rural exercion financing distribution. Commonly, process of fund loan distribution is good, was preceded sosialitation to ftmd loan useful. Event though there is a few mistake but it does not far digress what ecpected by general orientation and technical assistance. The test of two mean pair sample of the submit file and loan agreement saw tcoimt 0,676 (t-table>t-count) is not significant. In another side, the test of two mean pair sample of the income before and after PPD t-coimt 9,06 (t-table>t-count, its significant. This program has success to takcle proverty. There are 4 Hierarchy to complete the process of distribution loan. The first Hierarchy is goal, the seconds is program actor, the thirth is problem and the last one is strategy. Users ((L:0.395) become the first priority in problem hierarchy to be able to be paid attention more. And priority strategy is empowerment government officer and figure community (L:0,187). Keyword : efectiveness, income, strategy, communityItem HUBUNGAN NITRAT DAN FOSFAT TERHADAP KELIMPAHAN FITOPUNKTON Dl DANAU PAKI KECAMATAN KAMPAR KIRI HILIR KABUPATEN KAMPAR RIAU(2014-11-22) SAID, FADLIThe aim of this study is to understand the relationship between nitrate and phosphate content phytoplankton abundance in the Paki lake, Kampar Kiri Hilir Subregency, Kampar Regency, Riau. This research was conducted on November to December 2007. Method used in this research was a survey method. There were four stations, and in each station, sampling were conducted 3 times, once a week. Sample was analyzed in the Aquatic Ecology Laboratory of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University. Results shown that the phytoplankton obtained consist of four classes, there were Cyanophyceae (9 species), Bacillariophyceae (4 species), Chlorophyceae (5 species) and Xanthhophyceae (1 species). Phytoplankton abundance ranged from 48,400 to 63,367 cells/1. Nitrate concentration ranged from 0.441 to 0.633 mg/1, while phosphate ranged from 0.0581 to 0.0763 mg/1. As the ratio of nitrate and phosphate content was 8.21:1, it indicates that nitrate and phosphate concentration was in the normal level. Results of regression analysis shown that Fratio 11 776 > Ftabie 5.14 and it means that the relationship between nitrate-phosphate concentration phytoplankton abundance is significant. Keywords: nitrate, phosphate, phytoplankton, danau PakiItem ANALISIS FINANSIAL PETANI KARET SWADAYA DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR(2014-11-22) ADE, DWI.SKaret alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik dalam lingkup internasional maupun Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah salu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian negara. hasil devisa yang dipcroleh dari karet cukup besar. Indonesia pemah menguasai produksi karet dunia dengan mengalahkan negara-negara lain dan negara asal tanaman karet sendiri di daratan Amerika Selatan. Luas lahan karet di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 3.262.291 ha (direktorat Jendral Bina Produksi Pcrkebunan) dan merupakan lahan karet yang terluas didunia. Perkebunan karet yang luas ini sayangnya tidak diimbangi dengan produktivitas yang memuaskan. Produktivitas lahan karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu karet yang dihasilkan juga kurang memuaskan, sehingga karet Indonesia dikenal sebagai karet bermutu rendah di pasaran internasionalItem PENENTUAN BIO-INDIKATOK PENCEMARAN TOKSISITAS LIMBAH INDUSTRI TERHADAP ORGANISME MAKROZOOBENTHOS DARI PERAIRAN SUNGAI SIAK, PEKANBARU(2014-11-22) I.PUTU, SEDANA; SYARIADIMANPenentuan Bio-indikator Pencemaran : Toksisitas Limbah Industri (pulp & paper, kelapa sawit, karet dan plywood) Terhadap Organisme Makrozoobentos (Digoniostoma sp., Salinalor sp. dan Syncera sp.) dari Perairan Sungai Siak, telah dilakukan dari bulan Agustus- Desember 2000. Studi ini menggunakan ujian akut dengan sistem statik. Nilai-nilai LC50 96 jam ditentukan dengan menggunakan kaedah grafik aritmatik, grafik logaritma, graflik log probit dan grafik Spearman-Karber. Nilai L C 5 0 96 jam yang didapati untuk makrozoobentos, Digoniostoma sp. adalah 6,20%, Salinator sp. adalah 4,40% dan Syncera sp. adalah 39,44%. Penentuan nilai LC50 96 jam tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan di antara ke empat metode tersebut. Sedangkan nilai Paras Selamat Biologi (Batas Aman Organisme) dari limbah industri untuk makrozoobentos, Digoniostoma sp. adalah 0,06%, Salinator sp. adalah 0,04% dan Syncera sp. adalah 0,39%). Urutan organisme makrozoobentos menurut nilai-nilai LC50 96 jam adalah Syncera sp. > Digoniostoma sp. > Salinator sp. Organisme bio-indikator pencemaran yang diusulkan dalam penelitian ini adalah makrozoobentos, Syncera spItem KINERJA MEMBRAN REVERSE OSMOSIS TERHADAP REJEKSI KANDUNGAN GARAM AIR PAYAU SINTETIS(2014-11-25) LISA MEIFRESIAThe technology of reverse osmosis (RO) membrane is one of the desalinization methods that are environmentally friendly, with lower energy consumption and it does not need a large area to build which makes this technology suitable to applied and competitive to applicative. This research studies the alternative of desalinization of brackish water, the performances of reverse osmosis membrane and the influence of operation pressures and concentration to the membrane mechanism. Samples used in this study are synthetic (NaCl with a concentration of 10, 20, 50 and 100 ppm). The operation pressure of the membrane used in this research is between 0,5 and 7 bar. The Filmtec USA model TW30-1817-75 RO membrane is utilized. The measured parameters are fluxes and TDS. It can be conducted, from the results, that operation pressure, the concentration of NaCl and TDS baits influence flux of the reverse osmosis membrane in the desalinization of the synthetic brackish water. The increase operation pressures increase the flux. The increase of NaCl and TDS concentration decreases the flux. The maximum flux of synthetic sample of NaCl was 52,5547 L/ m^. jam with the sample of NaCl concentration used 10 ppm, operation pressure was 7 bar.Item FITOREMEDIASI A IR TERCEMAR KLOROFENOL MENGGUNAKAN ENCENG GONDOK(2014-11-25) HERIYANTIPhytoremediation is a method that uses living plants to remediate contaminated soil, sludges, sediments or ground water. In this research, water hyacinth was chosen as targeted plant to remediate water contaminated with chlorophenol compounds. The experiment was carried out in 4 different fiber glass reactors at room temperature. All of 4 reactors were put under 15 watt TL light. This study was conducted with different kind of treatments. Firstly, reactor contamed only with chlorophenol at 10 mg/L and reseach was run until more than 24 hoiu-s. The others, treatments were conducted with addition of nutrient, aeration and combination between nutrient and aeration. Temporary result indicated that water hyacinth can reduced the concentration of 10 mg/L o-chlorophenol up to 46.67 % after 24 hours contact time for no treatment condition. At the same contact time and same initial concentration of sample, the reduction of o-chlorophenol reached to 51.51%, 63.6 % and 66.67 % with the addition of aeration, nutrient, and combmation between aeration and nutrient, respectively. Keywords: phytoremediation, water hyacinth, chlorophenolItem PEMBUATAN SODIUM LIGNOSULFONAT DARI PELEPAH SAWIT SEBAGAI BAHAN PENGUAT BETON(2014-11-25) Juni, WardaStem palm is one of the solid waste from palm oil industry. It contains high level of lignin because of lignin we can process stem palm becomes sodium iignosulphonates (SLS) which will be used as water reducing agent to improve concrete quality. Lignosulphonates is made by lignin isolation through pulping sulphite. Natrium sulphite solution and powder o f stem palm are entered into reactor for I hour until the temperature reaches 160"C and then maintains it for 3 hours. After pulping sulphite process finish, the next step is filtration, then adds ethyl acetate into black liquor which has been filtered and then mixs it measure the pH solution i f pH is more than 5 so do the titration with HCl till the pH under 5. Furthermore, drying it at lOO't then do titration with NaOH and dry it again at 100"C. This process will produce lignosulphonate which is mixed into concrete mixture the result of research is the optimum condition lies at 1.4 N concentration and the ratio of solid lignin is about ) :5. Lignosulphonate is used water reducing agent, means by addition lignosulphonate so the need o f water in concrete mixture can be reduced. iItem Pretreatment Tandan Kosong Sawit Sebagai Bahan Baku Untuk Produksi Bioetanol(2014-11-25) EVI, NURHAYATICrude oil is a nonrenewable and limited supply of energy with an increasing demand. Therefore, it is necessary to find alternative energies to fulfill this demand. Bioethanol is one of renewable alternative energy. Its main raw material is glucose. Glucose can be obtained by hydrolyzing biomass. Biomass used for this research was empty pahn stem. The objection of the research was measuring concentration decomposition of hemi cellulose sugar of empty palm stem. The glucose in hydolisat was analyzed with Nelson-Somogyi reagent, and spectrophotometry visible. The variable of this research were particle size (bigger aiid smaller than 10 mesh) and solvent concentration (H2SO4 and NaOH, 0 %, 1% and 1.5%). The tune of prehydrolysis was 30, 60 and 120 minute at the boiling point solution. The research showed that the biggest concentration of glucose was 4.30393 |j.g/ml for particle smaller than 10 mesh and 2.5198 ug/ml for particle bigger than 10 mesh with the concentration of H2SO4 solvent 1 % at the time 60 minute. For the concentration on NaOH 1 %, the biggest glucose concehtratiori was also obtained wdth 5.0711 ug/ml for for particle size smaller than 10 mesh and the time of prehydrolysis was 60 minute. 2.859 ug/ml particle size bigger than 10 mesh and the time of prehydrolysis was 30 niihute. Keyword : Bioethanol, empty palm stem, glucose, spectrophotometry visible