3.Seminar Nasional Teknik Kimia Tahun 2008
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 3.Seminar Nasional Teknik Kimia Tahun 2008 by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 40
Results Per Page
Sort Options
Item ALAT PENSTABIL TEGANGAN BOLAK-BALIK SATU FASA 220 V, 50 HZ MENGGUNAKAN THRYSTOR DENGAN DAYA 1,5 KVA(2014-03-04) Feranita; Safrianti, Ery; Alpayadia, OkyAlat penstabil tegangan satu phasa ini dirancang menggunakan thyristor yaitu triac BT 139 dan relai. Alat ini terdiri dari rangkaian kontrol dan rangkaian penstabil. Penggunaan komponen thyristor pada rangkaian penstabil ini yaitu dengan mengatu sudut penyalaannya melalui suatu rangkaian kontrol. Komponen thyristor yang digunakan, memanfaatkan sifat pemotongan gelombang sinus sehingga penstabil ini akan memberikan output yang konstan secara otomatis, bebas dari pengaruh inputnya dengan daya sebesar 1,5 kVA. Alat ini diberi tegangan dengan batas tegangan input sebesar 200 – 225 V dan diukur hasil outputnya. Kemudian alat diberi beban lampu sebesar 40 W – 150 W dan diukur arus yang mengalir pada beban. Apabila saklar Off ditekan maka alat penstabil tegangan tidak bekerjaItem RANCANG BANGUN INDIKATOR JAM SHOLAT ABADI MENGGUNAKAN ATMEL 89S52(2014-03-04) Safrianti, Ery; Feranita; Ardiles, RomiSholat bagi seorang muslim adalah tiang agama, sehingga wajib dilaksanakan sebanyak lima waktu. Shalat wajib dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu sesuai petunjuk Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadits. Rancang bangun indikator jam sholat dengan menggunakan mikrokontroler ini bertujuan untuk mempermudah mengetahui masuknya waktu shalat di sejumlah tempat di Indonesia sesuai data yang dikeluarkan Departemen Agama, yaitu dengan memasukkan data lintang dan bujur tempat tersebut dan koreksi waktunya. Jam shalat ini dilengkapi dengan IC Real Time Clock (RTC) yang berfungsi untuk menjalankan detik, menit, jam, tanggal, bulan dan tahun. Rangkaian utama alat terdiri dari power supply, mikrokontroler ATMEL 89S52, RTC IC DS1302, display seven segmen, rangkaian speaker dan LED sebagai indikator serta rangkaian tombol pengatur. Pada kotak luar tersedia tombol untuk megeset jam, menit, tanggal, bulan dan tahun, juga bisa untuk megeset sudut lintang dan koreksi wilayah dalam menentukan masuknya waktu shalat. Penggunaan alat sangatlah mudah dengan memasukkan sekali saja lintang suatu daerah beserta nilai koreksinya. Hasil pengujian alat memperlihatkan keakuratan jam dan ketetapatan waktu masuknya sholat sesuai tempat-tempat yang di uji coba dan ketepatan untuk tahun-tahun mendatang sehingga alat ini berlaku abadiItem Characterization of modified Cengar natural clay(2014-11-09) Muhdarina; A.Wahab, Mohammad; Syaiful, BahriNatural clay from Desa Cengar in Riau Province has been taken as an experimental focus. The natural clay which consist of kaolinite, muscovite and quartz were modified in chloride acid, acetic acid, and salts of ammonium chloride and ammonium acetic, exactly in 1 molar aqueous solution by mixing it there, respectively. The modified clay, then, were characterized the physicochemical is change of mineral identities, chemical composition, Si/Al ratio, exchangeable cation capacity and specific surface area. The modifying processes don’t change their mineral content and Si/Al ratio, but some of Ca and Mg cations have been exposure from surfaces of natural clay, while the change of specific surface area of the modified clay have been varied. Ammonium chloride salt modifier with the highest decationization action and the other one, ammonium acetic salt have increased the specific surface area of natural clay. Keywords: Cengar natural clay, physicochemical, modifying process, decationizationItem Kinerja Membran Reverse Osmosis Terhadap Rejeksi Kandungan Garam Air Payau Sintetis: Pengaruh Variasi Tekanan Umpan(2016-02-25) Pinem, Jhon Armedi; Adha, Marina HayatiTelah dilakukan penelitian untuk mempelajari unjuk kerja membran reverse osmosis (RO) pada proses desalinasi air payau dan mengkaji pengaruh variasi tekanan operasi terhadap kinerja membran RO. Sampel yang digunakan adalah sampel air payau sintetis berupa larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 2.000, 2.250, 2.500, 2.750 dan 3.000 mg/L dan variasi tekanan operasi 0,5 sampai 7 bar. Membran RO yang digunakan membran spiral wound merk Filmtec USA model TW30-1812- 100. Parameter yang diukur adalah fluks dan Total Dissolved Solid (TDS) umpan dan permea serta flukst. Data konsentrasi NaCl dan TDS dianalisa menggunakan konduk-tivitimeter untuk mengetahui persen rejeksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan fluks dan rejeksi akibat kenaikan tekanan. Fluks maksimal diperoleh pada tekanan umpan 7 bar dengan sampel larutan umpan air payau sintetis 2.000 mg/L yakni sebesar 43,14 L/m2jam. Rejeksi maksimal diperoleh pada tekanan umpan 6,5 bar dengan sampel larutan air payau sintetis 2.000 mg/L yakni sebesar 92,30%Item Kinetika Reaksi Pengolahan Limbah Cair dengan Sistem Lumpur Aktif Menggunakan EM 4 sebagai Kultur Mikroorganisme(2016-02-25) Purwaningsih, Is Sulistyati; Chairul; Amraini, Said ZulPenelitian pengelolaan COD air limbah kota dengan menggunakan Sistem Lumpur Aktif (activated sludge) dijalankan dalam suatu rangkaian reaktor lumpur aktif aliran sinambung dengan EM 4 (Effective Microorganism 4) sebagai sumber mikroba. Reaktor dilengkapi dengan aerator yang berfungsi sebagai sumber oksigen untuk mikroba sekaligus sebagai pengaduk. Sebagai umpan digunakan limbah cair sintesis dengan COD 1020 mg/l yang dimasukkan ke dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan SRT (Solid Retention Time) pada kisaran antara 5 – 20 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaktor lumpur aktif mampu menyisihkan COD antara 79-88 %. Pada kondisi SRT 5,10,15 dan 20 hari tersebut di atas, diperoleh nilai MLSS berturut-turut 544, 613, 651 dan 677 mg/l. Dari penelitian juga diperoleh kinetika pengolahan secara biologi berupa koefisien perolehan sel (Y) sebesar 0,5994 mg sel/mg COD substrat, laju kematian spesifik (kd) sebesar 0,7078 /hari, laju pemanfaatan substrat maksimum (k) sebesar 3,288/hari, dan konstanta setengah jenuh (Ks) = 135,583 mg/l. Ditinjau dari kadar COD, keluaran dari hasil pengolahan belum memenuhi baku mutu standar kualitas air.Item Bahan Bakar Alternatif dari Campuran Sampah Plastik Polipropilen dan Minyak Solar(2016-02-25) Bahruddin; Zahrina, IdaBahan bakar alternatif dari campuran sampah plastik dan minyak diesel masih sulit diaplikasikan pada mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar diesel karena mempunyai viskositas tinggi. Kekentalannya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya komposisi plastik. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kekentalan bahan bakar campuran sampah plastik polipropilen (PP) - minyak solar atau high speed diesel (HSD). Metode yang dikembangkan adalah dengan menjadikan bahan bakar campuran tersebut sebagai bahan bakar emulsi atau emulsified polimer fuel (EPF), yang terdiri dari campuran PP, HSD, air dan surfaktan. Surfaktan yang digunakan meliputi sorbitan monooleate (SPAN 80), sorbitan monostearate (SPAN 60), sorbitan monopalmitate (SPAN 40), polyoxyethylene 20 sorbitan monooleate (Tween 80), dan polyoxyethylene 20 sorbitan monostearate (Tween 60). Komposisi PP dalam HSD divariasikan sebesar 1% dan 5% berat; komposisi air dalam EPF adalah 32 %, 30 %, 28 %, dan 26% berat. Sedangkan komposisi surfaktan dibuat tetap dengan kadar 5% berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi surfaktan yang dapat menghasilkan emulsi yang stabil adalah kombinasi dari: SPAN 80: SPAN 40:Tween 80 dengan perbandingan komposisi 2:2:1 pada semua komposisi air yang diuji; SPAN 80:SPAN 40:Tween 60 dengan perbandingan 2:2:1 dan kadar air 30% ; SPAN 80:SPAN 60:Tween 80 dengan perbandingan 2:2:1 dan kadar air 30%. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa EPF tersebut mempunyai heating value berkisar antara 7847-9610 cal/g; nilai awal titik didih adalah 101oC untuk EPF dengan kadar PP dalam HSD 1 %, dan 105 oC untuk EPF dengan kadar PP dalam HSD 5 %; densitas berkisar antara 0,8678-0,8942 g/ml; kandungan sulfur berkisar antara 0,19788-0,26102% massa; flash point berkisar antara 51oC-67,5 oC; dan pour point berkisar antara -13oC sampai -3oItem Kinetika Reaksi Hidrolisa TiOSO4 menjadi TiO(OH)2(2016-02-25) Aman; Sunarno; Nugroho, Fuad; HamdaKegunaan Titanium Dioksida (TiO2) sangat banyak antara lain sebagai bahan pewarna, katalisator, fotokatalitik dan lain-lain. Pembuatan TiO2 dapat dilakukan dengan proses sulfat dan bahan baku yang digunakan adalah mineral ilmenit. Ilmenit merupakan limbah buangan dari pertambangan timah, seperti PT. Tambang Timah Bangka. Ilmenit didestruksi menjadi TiOSO4, kemudian dihidrolisa menjadi TiO(OH)2. TiO(OH)2 yang dihasilkan dikalsinasi menjadi TiO2. Pada penelitian ini dilakukan hidrolisa TiOSO4 menjadi TiO(OH)2 dibawah pengaruh temperatur dan waktu reaksi. Variabel proses yang diteliti meliputi temperatur 600-1000 C dan waktu 1 – 7 jam.. Kemudian endapan TiO(OH)2 dianalisa menggunakan Spektrofotometer thermospectronic untuk mengetahui kadar TiO2. Dengan mengetahui kadar TiO2 dapat dipelajari kinetika reaksi hidrolisa pada variabel temperatur 800 – 1000 C dan diperoleh persamaan Arrhenius, k = 2,3.1018.e-33766/(RT), dengan R konstanta gas dan T temperatur absolut.Item Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kVA(2016-02-25) Feranita; Safrianti, Ery; Alpayadia, OkyAlat penstabil tegangan satu phasa ini dirancang menggunakan thyristor yaitu triac BT 139 dan relai. Alat ini terdiri dari rangkaian kontrol dan rangkaian penstabil. Penggunaan komponen thyristor pada rangkaian penstabil ini yaitu dengan mengatu sudut penyalaannya melalui suatu rangkaian kontrol. Komponen thyristor yang digunakan, memanfaatkan sifat pemotongan gelombang sinus sehingga penstabil ini akan memberikan output yang konstan secara otomatis, bebas dari pengaruh inputnya dengan daya sebesar 1,5 kVA. Alat ini diberi tegangan dengan batas tegangan input sebesar 200 – 225 V dan diukur hasil outputnya. Kemudian alat diberi beban lampu sebesar 40 W – 150 W dan diukur arus yang mengalir pada beban. Apabila saklar Off ditekan maka alat penstabil tegangan tidak bekerja.Item Produksi Enzim Protease Alkalin Dari Bacillus substilis Dengan Media Limbah Cair Tahu(2016-02-25) Evelyn; Chairul; Lestari, Diana; Purnama, Fauziah RProteases are one of the most important industrial enzymes accounting for nearly 60% of the total worldwide enzyme sales. Of these, alkaline proteases are employed primarily as cleansing additives to detergents and in bating of hides and skins in leather industries. Among the various proteases, bacterial proteases are the most significant, compared with animal and fungal proteases, especially from Bacillus species. This research try to produce enzyme of protease alkaline by using submerged fermentation technology and exploit local soybean cake liquid waste medium to determining optimum medium composition, temperature and pH in producing the enzyme constructively Bacillus substilis. In order to get the optimum concentration fermentation media and pH, research was conducted of flour concentration at 10%, 20%, 30%, and pH at 7, 8, 9, 10 and 11 respectively. The optimum fermentation temperature of alkaline protease was obtained with temperature variation at 30, 40, 50, 60 and 70 oC. Fermentation process took place during 72 hour to the each variable and conducted by intake of sample every 12 hours. Enzyme activities were determined by using Protease Colorimetric Detection Kits from Sigma, which were calculated by rate of tyrosine existing in mixture of reagent and samples were analyzed using spectrophotometer. Result showed that the optimum conditions obtained were at fermentation medium (grist flour) concentration of 10%, early pH media of 9 and temperature of incubation of 30 oC with maximum enzyme activity 32,90 unit/ml.Item Rancang Bangun Indikator Jam Sholat Abadi Menggunakan Atmel 89S52(2016-02-25) Safrianti, Ery; Feranita; Ardiles, RomiSholat bagi seorang muslim adalah tiang agama, sehingga wajib dilaksanakan sebanyak lima waktu. Shalat wajib dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu sesuai petunjuk Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadits. Rancang bangun indikator jam sholat dengan menggunakan mikrokontroler ini bertujuan untuk mempermudah mengetahui masuknya waktu shalat di sejumlah tempat di Indonesia sesuai data yang dikeluarkan Departemen Agama, yaitu dengan memasukkan data lintang dan bujur tempat tersebut dan koreksi waktunya. Jam shalat ini dilengkapi dengan IC Real Time Clock (RTC) yang berfungsi untuk menjalankan detik, menit, jam, tanggal, bulan dan tahun. Rangkaian utama alat terdiri dari power supply, mikrokontroler ATMEL 89S52, RTC IC DS1302, display seven segmen, rangkaian speaker dan LED sebagai indikator serta rangkaian tombol pengatur. Pada kotak luar tersedia tombol untuk megeset jam, menit, tanggal, bulan dan tahun, juga bisa untuk megeset sudut lintang dan koreksi wilayah dalam menentukan masuknya waktu shalat. Penggunaan alat sangatlah mudah dengan memasukkan sekali saja lintang suatu daerah beserta nilai koreksinya. Hasil pengujian alat memperlihatkan keakuratan jam dan ketetapatan waktu masuknya sholat sesuai tempat-tempat yang di uji coba dan ketepatan untuk tahun-tahun mendatang sehingga alat ini berlaku abadi.Item Analisis Konverter Tegangan Terkendali dengan Pengendali PI The Analysis of Controlled Voltage Converter with PI Controller(2016-02-25) SuwitnoThis writting presents the analysis of controlled voltage converter with PI controller performance that is desained to make a tool which abel produce output voltage that can follow setpoint like what is wanted and also to minimize producted output ripple as small as possible. To produced the both of that results, the analysis of controller parameter value choosen done with based on stability principle such as the analysis of transition response and steady state which fill up the stability specifically. Determining of exactly controller parameter value on control system to reduce ripple as minimal as possible and quickly dynamic response be an important problem to disain its tool. The objective of this paper is to propose a design quide-line for a low-ripple fast-response voltage feedback loop. To show that generally analysis can be carried on and used on specific thing, so the calculation of simulation result can be compared with is measurement, from the testing result should know that analysis could be done representativelyItem Aplikasi Modular Fixture Pada Mesin Freis(2016-02-25) Susilawati, AnitaModular fixture adalah alat bantu pegang yang mempunyai sistem fleksibel dimana komponenkomponen dapat diganti pasang dengan aman dan akurat, sesuai dengan kebutuhan bentuk benda kerja dan proses pemesinan yang akan dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk merancang modular fixture yang diaplikasikan pada berbagai benda kerja untuk proses permesinan yang menggunakan mesin freis. Sistem modular fixture yang dirancang adalah memakai dowel-pin dengan base berbentuk segi empat. Setelah itu dirancang dan dipilih komponen-komponen penumpu, pemegang, penahan dan peletakannya serta komponen aksesioris. Computer aided design digunakan untuk mensimulasikan rancangan dalam bentuk tiga dimensi, pada berbagai variasi benda kerja dan pengerjaan pemesinan yang akan dilakukan. Kemudian, komponen-komponen modular fixture selesai dirakit dan dipasang pada meja mesin freis. Modular fixture yang dirancang dapat digunakan untuk berbagai variasi benda kerja dan proses pemesinan dengan waktu loading/unloading lebih cepat, lebih akurat dan presisi.Item Pemanfaatan Limbah Styrofoam Pada Pembuatan Beton Ringan(2016-02-25) AzhariThis research aims to study an ideal composition of styrofoam-mixed lightweight concrete. The lightweight concrete mixes consist of cement, water, bottom ash, and styrofoam. In order to examine the properties of mixes, unit volume, compressive strength, and modulus elasticity of mixes were investigated. Wasted styrofoam obtained from box packages was grated to form small particles and used as lightweight aggregates. The variation of styrofoam content inclusion were 20%, 30%, 40%, 50% and 60% of concrete volume, and bottom ash used was 20% of binder (cement & ash) weight (based on a previous research). The results shows that unit weight, compressive strength, and elasticity modulus tend to decrease as styrofoam contents increase. In contrast, the strain of concrete mixes increase. Maximum compressive strength of 8.39 MPa was achieved at 20% styrofoam composition and 1.55 ton/m3 of concrete unit weight. The minimum one of 3.13 MPa was obtained at 60% styrofoam composition and 0.92 t/m3 of concrete unit weight. The use of 40% styrofoam content gives 7.46 MPa of compressive strength and 1.28 t/m3 of concrete unit weight, which satisfies lightweight concrete spesification for lightweight structure.Item Optimasi Aktivasi Bentonit Lokal Riau sebagai Adsorben Proses Dehidrasi Etanol Menggunakan Rancangan Percobaan Response Surface Methode-Central Composite Design (RSM-CCD)(2016-02-25) Afrizal; Amri, Amun; SunarnoPenelitian optimasi aktivasi bentonit lokal Riau sebagai adsorben pada proses Dehidrasi Etanol telah dilakukan. Optimasi dilakukan dengan pendekatan statistik menggunakan Response Surface Methode- Central Composite Design (RSM-CCD) dengan faktor yang ditinjau adalah pengaruh konsentrasi larutan asam HNO3 (X1), suhu pemanasan (X2) dan waktu pemanasan (X3) terhadap daya jerap adsorben. Dari percobaan diperoleh model pengaruh variabel proses aktivasi terhadap respon daya jerap yaitu % Jerap = 10,652 + 1,292X1 + 1,481X2 – 0,986X1 2 + 1,596X1X3, dimana variabel suhu merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap daya jerap. Dari plot kontur dan respon permukaan diperoleh prediksi kondisi operasi aktivasi optimum pada konsentrasi HNO3 0,88N, Suhu 85, 23 0C dan waktu aktivasi 3 jam 20 menitItem Laju “Uptake” Fenol oleh Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) pada Proses Fitoremediasi(2016-02-25) Purwaningsih, Is Sulistyati; Evelyn; Mulfariana, Wanda; YusmanelyFenol banyak dijumpai dalam berbagai proses industri, salah satunya adalah yang berbasis petroleum. Umumnya senyawa toksik ini berada di perairan sebagai air buangan industri. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk penanganan limbah adalah fitoremediasi, yang memanfaatkan tanaman untuk meremediasi media yang tercemar. Pada penelitian ini digunakan enceng gondok untuk meremediasi air yang tercemar fenol. Percobaan dilakukan dalam reaktor yang terbuat dari fiber glass yang berisi larutan fenol dalam air. Enceng gondok yang sudah dibersihkan dari kotoran dan sudah diaklimatisasi selama seminggu, dengan berat tertentu dimasukan ke dalamnya. Sampel diambil pada imterval waktu tertentu untuk dianalisisi. Dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat toksisitas fenol terhadap enceng gondok berpengaruh terhadap proses remediasi. Makin tinggi konsentrasi awal fenol, makin lambat laju ”uptake” fenol oleh enceng gondok. Laju remediasi dengan konsentrasi larutan fenol 50 mg/l ternyata 1,06 kali lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 100 mg/l dan 1,54 kali lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 150 mg/l. Dengan penambahan nutrisi, ternyata laju ”uptake” fenol oleh enceng gondok meningkat menjadi 1,14 hingga 1,22 kali lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan sebelumnya. Pada percobaan dengan menambahkan nutrisi serta memberikan aerasi pada media, ternyata laju berkurangnya konsentrasi fenol sangat signifikan, hingga mencapai 5 kali lebih cepat dibandingkan pada media yang tidak mendapat nutrisi dan aerasiItem Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sodium Lignosulfonat Untuk Meningkatkan Kekuatan Beton Mortar: Suatu Studi Pendahuluan(2016-02-25) Amri, Amun; Daud, Syarfi; IzlansyahTelah dilakukan percobaan pendahuluan penggunaan sodium lignosulfonat (SLS) pada pembuatan beton mortar. SLS yang dipakai diperoleh dari proses pemasakkan langsung biomassa serbuk gergaji menggunakan pelarut sodium bisulfit. Dalam reaktor batch serbuk gergaji dicampur dengan larutan sodium bisulfit (pH 4,5) dengan rasio berat serbuk : pelarut adalah 1:15. Selanjutnya reaktor ditutup rapat dan dipanaskan secara perlahan sampai mencapai suhu 1600C selama 3 jam, kemudian dipertahankan selama 2 jam, selanjutnya pemanas dimatikan. Serbuk SLS yang diperoleh setelah melewati proses pemisahan, digunakan secara langsung pada adonan semen-pasir-air. Dari uji kuat tekan diketahui bahwa secara umum beton yang diberi sodium lignosulfonat memiliki kuat tekan yang relatif lebih baik dari beton tanpa penambahan SLS. Namun demikian tidak terlihat nyata pengaruh variasi konsentrasi SLS dan faktor air-semen (FAS) terhadap kuat tekan beton. Kenaikan kuat tekan beton tertinggi diperoleh dari pengujian sampel beton 0,5% SLS dan FAS 0,5 yaitu kenaikan 66,165 %.Item Konversi Asam Lemak Sawit Distilat Menjadi Biodiesel Menggunakan Katalis Zeolit Sintesis(2016-02-25) Debora, Posma; Zahrina, Ida; Yenie, ElviKebutuhan CPO (Crude Palm Oil) dalam negeri saat ini sebagian besar terserap oleh pabrik minyak goreng dengan kebutuhan rata-rata 3,5 juta ton per tahun. Pabrik minyak goreng dapat menghasilkan asam lemak sawit distilat sekitar 6% dari kebutuhan CPO-nya (sehingga setahun dapat mencapai 0,21 juta ton asam lemak sawit distilat). Asam lemak sawit distilat (PFAD = Palm Fatty Acid Distillate) yang merupakan produk samping industri minyak goreng dengan kadar asam lemak melebihi 70% merupakan bahan baku yang cocok digunakan untuk produksi biodiesel karena tidak konflik dengan penyediaan pangan dan produk-produk vital lain dalam kehidupan. Selain itu, rute proses produksi biodiesel dari PFAD akan lebih sederhana karena tidak diperlukan tahap pre-treatment bahan baku untuk melangsungkan konversi asam lemak menjadi biodiesel (reaksi esterifikasi). Reaksi esterifikasi dikatalisis oleh asam. Penggunaan katalis heterogen akan mempermudah proses pemisahan katalis dari campuran reaksi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas katalis zeolit sintetis pada reaksi esterifikasi asam lemak sawit distilat dengan memvariasikan nisbah molar Si/Al pada zeolit. Esterifikasi asam lemak bebas yang dikandung asam lemak sawit distilat dengan methanol menggunakan katalis zeolit sintesis menghasilkan konversi tertinggi sebesar 55% pada nisbah molar Si/Al 7. Konversi ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan reaksi esterifikasi tanpa katalis yang hanya menghasilkan konversi sebesar 2.12%.Item Characterization of modified Cengar natural clay(2016-02-25) Muhdarina; Mohammad, A.Wahab; Bahri, SyaifulNatural clay from Desa Cengar in Riau Province has been taken as an experimental focus. The natural clay which consist of kaolinite, muscovite and quartz were modified in chloride acid, acetic acid, and salts of ammonium chloride and ammonium acetic, exactly in 1 molar aqueous solution by mixing it there, respectively. The modified clay, then, were characterized the physicochemical is change of mineral identities, chemical composition, Si/Al ratio, exchangeable cation capacity and specific surface area. The modifying processes don’t change their mineral content and Si/Al ratio, but some of Ca and Mg cations have been exposure from surfaces of natural clay, while the change of specific surface area of the modified clay have been varied. Ammonium chloride salt modifier with the highest decationization action and the other one, ammonium acetic salt have increased the specific surface area of natural clay.Item Pemanfaatan Arang Tulang Sebagai Adsorben Alternatif Untuk Proses Penyerapan Rhodamine B(2016-02-25) Yeni, Syafri; Heltina, Desi; Yeni, ElviTulang sapi merupakan limbah dari peternakan yang dapat dimanfaatkan sebagai adsorben alternatif untuk kepentingan tertentu, contohnya untuk penyerapan rhodamine B. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui daya serap dari tulang yang sebelumnya telah diproses menjadi arang aktif. Proses pengarangan tulang menjadi arang aktif dilakukan dengan cara, tulang sapi yang telah dibersihkan direndam dengan heksan sambil dipanaskan kemudian difurnace selama 6-7 jam pada suhu 700-8000C. Tulang yang sudah menjadi arang tersebut dikeluarkan dan dihaluskan dengan ukuran 10 - 100 Mesh. Sampel rhodamine B yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Riau, Pekanbaru. Kondisi maksimum penyerapan rhodamine B dengan arang tulang ini yaitu pada ukuran butir 100 mesh dengan daya serap sebesar 98,91%, pada berat adsorben 4 gr, daya serap arang tulang ini yaitu 98,72% dan lamanya waktu penyerapan yang maksimum yaitu selama 60 menit dengan hasil daya serap sebesar 99,46%. Semakin kecil ukuran partikel, semakin berat adsorben yang ditambahkan dan semakin lama waktu penyerapan maka akan didapatkan hasil penyerapan yang baik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa arang tulang merupakan adsorben yang memiliki daya serap yang tinggi.Item Analisis Kepekaan Pengembangan Sistem Transmisi Tenaga Listrik Terinterkoneksi Menggunakan Successive Forward Method Studi Kasus: Sistem Transmisi 500 kV Jawa-Bali PengembanganTahun 2007 – 2016(2016-02-25) NurhalimPada tulisan ini pengembangan struktur jaringan sistem transmisi dianalisis menggunakan successive forward method yaitu untuk dipakai pada perencanaan pengembangan Jaringan Sistem Transmisi 500 kV Jawa-Bali tahun 2007 sampai 2016. Pada metoda ini saluran baru dihubungkan ke bus saluran-saluran yang sudah ada (existing lines), lalu dibuat sebuah model jaringan transmisi baru, dengan memperhatikan pengaruh saluran baru pada sistem berdasarkan besar daya yang disalurkannya. Kepekaan sistem ditunjukkan oleh selisih sudut fasa tegangan bus ke bus. Untuk mengetahui pengaruh saluran pengembangan ditunjukkan oleh besar daya yang mengalir pada setiap saluran model. Proses ini dimulai dari saluran yang dikembangkan pada tahun pertama pada periode perencanaan. Proses tersebut dihentikan apabila tidak ada saluran yang dikembangkan lagi.