LRP-Social Science and Politics
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing LRP-Social Science and Politics by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 82
Results Per Page
Sort Options
Item EKSPEKTASI MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU TERHADAP MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(2012-12-01) AWALUDDINpraktek pendidikan indonesia seharusnya kaya dengan agama. Dalam undang-undang no 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional babII pasal 3 disebutkan " pendidikan nasional berfungsi mengmbembangkan kemampuan dan membntuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka menceraskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa, berakhlak mulia, sehat, berilum, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Item Inventarisasi Desa di Daerah Aliran Sungai di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar(2012-12-05) Ridwan, MuhammadOtonomi daerah mengisyaratkan agar setiap daerah mampu menggali potensi atau kekayaaan atau sumber daya yang ada di daerahnya, untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, tidak terkecuali desa. Untuk itulah kegiatan inventarisasi desa penting dilakukan. Dengan inventarisasi desa akan diperoleh gambaran dan informasi tentang potensi atau kekayaanyang ada maupun potensi yang belum digali untuk dikembangkan. Pemerintahan desa akan sangat terbantu dengan inventarisasi potensi desa dalam membuat perencanaan, dan pengelolaan / melakukan strategi optimalisasi kekayaan desa sehingga kesejahteraan masyarakat desa menItem Profil petugas hubungan masyarakat di Pemerintahan Daerah Provinsi Riau(2012-12-05) YustikasariPenelitian mengenai hubungan masyarakat lebih bapyak meneliti mengenai, kinerja dan strategi yang dilakukan oleh petugas hubungan masyarakat. Tap! bagaimana gambaran umum mengenai petugas hubungan masyarakat itu sendiri khususnya petugas hubungan masyarakat pemerintahan dengan kemampyan yang dimiliki.masih sedikit yang melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Data Penelitian dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan melakukan observasi terhadap petugas hubungan masyarakat di pemerintahan provinsi daergh riau.Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu, penelitian yang berusaha memberikan gambaran terhadap suatu keadaan yang terjadi. Secara metodologis, pendekatan kualitatif digunakan tidak saja dengan teknik tetapi karena data yang tampil bersifat kualitatif, sebagai data yang dinyatakan dalam bentilk simbolik seperti pernyataan-pernyataan tafsiran (Ibrahim,2004 : 170) Hasil dalam penelitian inl adalah, pertama. petugas hubungan masyarakat di pemerintahan provinsi riau telah melaksanakan tujuan komunikasi yang ingin dicapai oleh humas yaitu membentuk citra yang positif.Kedua, Tugas dan Fungsi Humas adalah untuk memantau keinginan-keinginan public untuk di rekomendasikan kepada pimpinan dan mengevalu^si setiap program yang telah ditetapkan.Kef/ga.Apapun kegiatan yang dilakukan oleh humas merupakan penerapan atau imipementasi dari tugas dan tujuan yang ingin dicapai oleh humas, baik humas yang melembaga maupun humas secara methode of communicationItem Tinjauan Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Program Studi Pariwisata FISIP UNRI Setelah Diberikan Faktor Pendorong Berupa Motivation Training(2012-12-05) Yusrizal, FirdausUniversity of Riau have owned high commitment to the improvement of quality of grad, where seen from to the number of campus facility repair, improving instructor energy quality, and also a target as research university. But the all the things likely will not mean something in yielding grad with the high quality if not followed with the improvement of student enthusiasm of learning. The purposes of this research are :1. To elaborate difference of student learning enthusiasm between under motivation training and without motivation training. 2. To know the relation of motivation training with student enthusiasm learning Type of the research is causality and verificative, and it used a descriptive and explanatory methode. Data of this research are collected from 30 respondents which were as student in FISIP University of Riau. The research hypothesis argued is that 'There are no significant difference of enthusiasm learn student between group of student under motivation training and without motivation training". And according to the research the mean value from each group that is - Group 1: 53, 867 - Group II: 45, 867. and variance difference of each groups are Group 1: 31,981 - Group II: 31,838, and the ratio-t is 3,878. Because the ratio-t is bigger than 1, so this mean value difference is significantItem FORMULASI SINERGI KEBIJAKAN DESENTRALISASI LINTAS KEMENTERIAN: STUDIKASUS KEBIJAKAN KELAPA SAWIT K2-I (Kemlskinan, Kebodohan,dan Infrastruktur) DIRIAU 2005-2010(2012-12-05) Anwar, Khairul; Yusri, AIi; Marta, AuradianPenelitian ini berangkat dari pertanyaan pokok; model sinergisitas formulasi kebijakan seperti apakah yang dapat mengelola konflik kebijakan perkebunan kelapa sawit K2I di Riau 2005-2010? Dalam tahun kedua ini, potanyaan pokok tersebut dapat dirinci secara lebih spesifik adalah sebagai berikut: bagaimana pola dan arah interaksi aktor yang terlibat dalam proses kebijakan K2I? Bagaimanakah cara aktor mencapai kepentingan? Bagaimanakah para aktor mengorganisir din dan berkoalisi?Metode dalam peneiitian ini adalah deskriptif-kualitatif yakni berusaha menggambarkan suatu fenomena sosial secara terperinci sesuai dengan keadaan sebenamya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi berupa cacatan resmi, FGD, dokumen, artikel ilmiah, laporan media massa serta berbagai sumber laiimya, dan melakukan pengamatan langsung dengan tujuan memperkuat analisis. Data yang dikvimpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan Modern Political Economy yang memuat empat langkah seperti yang dijelaskan Frieden (1991). Peneiitian ini menemiJcan hal-hal sebagai berikut; /7ertoma,formulasi kebijakan perke'uunan kelapa sawit K2-I ditentukan oleh interaksi antara birokrasi, pengusaha, dan politisi dalam memperebutkan sesuatu yang menguntungkan dari kebijakan perkebunan. Perebutan antar aktor inilah menyebabkan mengapa proses kebijakan di Riau berkembang dinamis; ada sifat mendukimg, menolak, dan menerima dengan syarat kebijakan Sawit K2-I. Persoalan reaksi politik lokal terhadap formulasi kebijakan perkebunan ini adalah inti dari persoalan politik lokal selama ini. Kedua, dalam sinergisitas formulasi kebijakan perkebunan kelapa sawit di Riau menunjukkan bahwa aktor yang efektif mempengaruhi perpolitikan Riau adalah mereka yang efektif merumuskan kebijakan perkebunan. jKertga,model sinergisitas formulasi kebijakan desentralisasi adalah abstraksi dari fenomena sosial yang menjadi basis model sinergisitas formulasi kebijakan era desentralisasi di Riau. Model yang mengetengahkan variabel keterlibatan Aktor (masyarakat, pemerintah dan swasta), kepentingan, basis sosial dan sumber daya mulai dari tingkat isu kebijakan, masalah dan formulasi dan legitimasi kebijakan.Item PROSES PRODUKSI BERITA TELEVISI SWASTA LOKAL: Studi Kasus di Stasiun Riau Televisi (RTV)(2012-12-05) Nasution, BelliRiau Televisi (Rtv) adalah stasiun televisi lokal yang didirikan pada tanggal 20 Mei 2001 atas rekomendasi Gubemur Riau. Riau Televisi (Rtv) fokus pada pemirsa di Riau dengan menyajikan program acara bemuansa lokal. Deteik Riau salah satu program acara yang menyajikan berita atau kejadian terbaru dan terkini baik dari dalam kota Pekanbaru maupun berita dari kontributor Riau Televisi (Rtv) yang berada di berbagai daerah. Selain Det£dc Riau, Riau Televisi (Rtv) juga menyajikan program berita yang lain seperti: Berita Terkini, Info Malam, dan Sepekan Kriminal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses produksi berita pada Riau Televisi (Rtv). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penyajian analisis data secara deskriptif Pendekatan yang dipakai yaitu Model komunikasi massa Westley dan MacLean didukung oleh prinsip objektivitas yang dikemukakan oleh J, Westerstahl. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mencari berita, reporter Riau Televisi (Rtv) terlebih dahulu mengad^an rapat redaksi untuk membuat perencanaan yang disusim berdasarkan kategori asal berita, yakni berita berdasarkan peristiwa momentum, berita berdasarkan peristiwa teragenda, berita lanjutan dan berita berdasarkan peristiwa fenomena. Setelah repoter Riau Televisi (Rtv) mengumpulkan bahan berita, langkah selanjutnya adalah menentukan format berita, kemudian naskah yang telah diketik diserahkan kepada bagian editing untuk menyesuaikan visual dan audio pada saat program berita ditayangkan. Format berita Riau Televisi (Rtv) hampir sama dengan format berita televisi swasta lainnya. Tetapi Riau Televisi (Rtv) lebih cenderung menggunakan format paket. Program Riau Televisi (Rtv) pada saat ini belimi optimal, terutama dalam tayangan informasi berita, hiburan maupun pendidikan. Kritikan tentang hal itu tergambar jelas, baik usulan yang diberitakan beberapa media massa cetak, surat yang dilayangkan secara langsung, maupun SMS (Short Massage System) yang diterima redaksiItem DAMPAK PENGGUNAAN FACEBOOK TERHADAP PERILAKU MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU(2012-12-05) FIRDAUS, MUHAMMADFacebook sebagai salah satu media komimikasi memperlihatkan perkembangan yang luar biasa. Facebook sudah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia khususnya mahasiswa. Facebook sudah menjadi gaya hidup, trendsetter media komunikasi bagi kalangan remaja maupun orang dewasa. Fenomena facebook ini juga sangat dirasakan oleh mahasiswa Ilmu Komimikasi FISIP Universitas Riau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak penggunaan facebook terhadap periiaku mahasiswa Ihnu Komunikasi FISIP Universitas Riau dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam penggunaan facebook. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang diperoleh diklasifikasikan, diverifikasi dan diintetpretasikan. Subjek penelitian adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau, sedangkan objek penelitian adalah dampak penggunaan facebook terhadap periiaku mahasiswa Ilmu Komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan facebook terhadtq} periiaku mahasiswa memiliki beberapa dampak yaitu; dampak kognitif yang tiihbul dari peiigetahuah mahasiswa yang sifatriya informatif teiitahg facebook. Dampak afektif, timbul dari perasaan senang atau suka dari mahasiswa sewaktu menggunakan facebook. Dampak behavior, yaitu timbul dari periiaku mahasiswa yang sifatnya positif dari penggunaan facebook. Sedangkan faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menggunakan facebook karena trend perkembangan teknologi dan lingkungan.Item Kajian Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya(2012-12-05) Risdayati; Achnes, SofiaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peiaksanaan Program Jamkesmas di Puskesmas Rejosari, pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan peserta Jamkesmas di Puskesmas Rejosari, faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan rawat jalan .serta mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan rawat jalan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan peserta Jamkesmas di Puskesmas Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya. Untuk meningkatkan pemanfaatan pelayan Merawat jalan bagi pasien Jamkesmas di Puskesmas Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya di masa mendatang, maka sosialisasi dari Program Jamkesmas perlu ditingkatkan oleh pemerintah melalui instansi yang terkait bagi masyarakat miskin di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, karena pengetahuan pasien Jamkesmas tentang Program Jamkesmas saat ini masih relatif rendah. Disamping itu, petugas kesehatan di Puskesmas Rejosari dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada pasien Jamkesmas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data penelitian bersumber dari 50 pasien miskin yang memperoleh pelayanan kesehatan Jamkesmas di Puskesmas Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif Hasil penelitian menunjukkan peiaksanaan Program Jamkesmas di Puskesmas Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya belum terlaksana sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RIItem PERAN KOMUNIKASI PERSUASIF D A L AM PENYELESAIAN KONFLIK ANTARA N E L A Y AN TRADISIONAL DENGAN N E L A Y A N MODERN Dl KEC. BANTAN K A B . BENGKALIS(2012-12-05) NURJANAHPenelitian ini difokuskan kepeida peran komunikasi persuasif dalam upaya penyelesaian konflik yang teijadi antar masyarakat nelayan tradisional dengan masyarakat nelayan modem. Fenomena yang akm diteliti diidentifikasi sebagai berikut: 1) Faktor-faktor penyebeb terjadinya konflik antar nelayan tradisional dengan nelayan modem, 2) Bagaimana peran komunikasi persuasif yang dilakukan dalam penyelesaian konflik Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan peneliti sebe^ai instrumen utama penelitian, data dan informasi yang diperoleh dari nara sumber dan didukung dokumen sesuai penelitian Iapangan. Metode pengumpulan data yang dipergunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan audio visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik antar masyarakat nelayan tradisional dengan masyarakat nelayan modem di Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis adalah faktor budaya, sosial, ekonomi, dan hukum. Peran Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha penyelesaian konflik melalui komunikasi persuasif yaitu dengan cara; negosiasi, mediasi, fasilitasi dan diplomasi, kon&ontatif. Efektifltas strategi komunikasi yang dalam menyelasaikan konflik tersebut telah mempengaruhi pembuat kebijakan dan keputusan pemerintah daerah kabupaten akan tetapi secara keseluruhan konflik bekim dapat diselesaikan secara tuntas karena masih terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap kebijakan dan kesepakatan yang telah dibuat.Item Tingkat pengetahuan Akhlak Dan Aktualisasinya Dalam Kehidupan IVIahasiswa Universitas Riau(2012-12-05) AWALUDDINItem Dampak Ekonomi Anak Putus Sekolah Pada Sektor Informal (Kasus Tenaga Keqa Dalam Keluarga di Kota Pekanbaru)(2012-12-05) Achnes, Sofia; Sutrisna, Endang; Ibrahim, MaryatiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tenaga kerja anak di sektor informal dan jenis pekerjaannya, nilai ekonomi anak putus sekolah yang bekerja, sumbangan pendapatannya terhadap ekonomi keluarga dan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi dan membina anak putus sekolah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data penelitian bersumber dari 60 orang tenaga kerja anak putus sekolah yang bekerja pada sektor informal di Kota Pekanbaru. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tenaga kerja anak putus sekolah yang bekerja di sektor informal terdiri dari laki-Iaki sebanyak 43 orang (71,67 %) dan perempuan sebanyak 17 orang (28,33 %). sebanyak 55 % dari tenaga kerja anak yang putus sekolah yang bekerja di sektor informal di Kota Pekanbaru tamat SD, 35 % tamat SD dan hanya sebesar 10 % yang tamat SMP. Sebanyak 90 % dari tenaga kerja anak yang putus sekolah tidak menyelesaikan tingkat pendidikan dasar, sehingga hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas tenaga kerja. Faktor ekonomi (biaya tidak mampu) merupakan penyebab utama dari anak putus sekolah, yakni sebesar 55 % dari jumlah tenaga kerja anak putus sekolah yang diteliti.Item Mitos dan Tabu di Kalangan Wanita Hamil (Apresiasi dan Resistensi Kaum Ibu Terhadap Kearifan Tradisional Masyarakat Melayu Riau)(2012-12-05) Wisnu, Nur'aini; Muhammad Amin, Raja; HarapanPenelitian ini berusaha menjawab sejauhmana apresiasi kaum wanita (ibu hamil) dalam memaknai mitos dan tabu hamil yang masih diyakini dan dipraktekkan masyarakat ?. Serta apa sebenamya makna kearifan tradisional {local wisdom) yang melatar-belakangi motif mitos dan tabu itu tercipta dalam masyarakat Melayu ?. Sejauhmana keyakinan mitos dan tabu itu kondusif untuk kesehatan ibu hamil ?. Dan bagaimana pula peran relasi jender (suami istri) dan intervensi keluarga (orang tua/mertua) turut memberi apresiasi tentang hal-hal seperti itu ?. Harus diakui dalam khasanah budaya kita yang masih banyak percaya terhadap kejadian alam gaib dan sinkronisasi antara kehidupan mistis dengan kehidupan nyata tampaknya masih diyakini secara kuat. Demikian pula dalam siklus kehidupan (life circle) di mana diyakini pada masa kehidupan setiap orang itu terjadinya berbagai masa kristis. Berbagai masa kritis itu perlu dilakukan berisagai upacara inisiasi sebagai bargaining dan negosiasi dengan mahluk atau alam gaib yang mengantarainya. Demikian pula dalam proses kehamilan, kelahiran dan kematian manusia, ketiganya itu masih dianggap sebagai kejadian yang penuh misteri dan mistis. Oleh karena kejadian-kejadian itu dianggap masih penuh misteri, maka tabu dan mitos yang melatarbelakangi kejadian itupun semakin menjadi dan menguat saja bagi sebagian masyarakat kita — meskipun mereka telah tersentuh kehidupan modem ™ sebagaimana layaknya di Desa. Koto Baru. Mitos yang paling diyakini oleh sebagian masyarakat Koto Baru antara lain, masih adanya kepercayaan terhadap air susu pertama itu yang berwarna kuning dan agak sedikit berbau. Air susu ini dianggap adalah air susu yang basi dan kotor, maka banyak di kalangan ibu-ibu membuang air susu ini ( yang nota bene sebenarnya banyak mengandung kolostrum ) dibuang secara percuma). Satu kepercayaan yang masih tumbuh di kalangan mereka bahwa anak kecil/bayi yang sering menangis adalah karena diganggu oleh roh halus atau karena kelaparan. Maka bila situasi itu muncul mereka sering memberinya makan bayinya dengan pisang, walaupun belum berusia 4 bulan. Tampaknya mereka tidak tahu akibat pemberian makanan padat terlalu dini, sebagai contoh, malali ada yang diberi makan bakso. Sebelum bakso diberikan — terlebih dahulu dikunyahkan hingga lembut dimulut ibunya — untuk kemudian baru disuapkan pada anaknya yang baru berumur 6 bulan.Sedangkan kepercayaan untuk memperbanyak ASI, masyarakat meyakininya dengan cara memakan rebusan jantung pisang, rebusan tulang dan surasum sapi, atau dengan memakan sayur daun katuk atau daun mangkuk. Selain itu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kacang juga sangat dianjurkan dari anggapzua mereka.Item Strategi Pengembangan Koperasi Unit Desa Untuk Memacu Ekonomi Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau(2012-12-05) Muhammad Amin, Raja; Hidir, AchmadItem Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Di Malaysia(2012-12-05) Saeri, MItem Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Riau(2012-12-05) ErnawatyTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai pada kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Riau. Penelitian ini dilakukan dengan unit observasi 40 orang responden yang terdiri dari : Kepala Disperindag, Kepala Bagian Kepegawaian dan Pegawai Disperindag yang diambil dengan tehknik sensus khusus di Bagian Kepegawaian. Analisis data dilakukan dengan analisis diskriptif terhadap pegawai di Bagian Kepegawaian, dengan menggunakan tabel-tabel, rata-rata, persentase, uraian tabel, data-data dikumpulkan melalui wawancara. Guna memperoleh pemahaman yang lebih baik dilakukan observasi dan wawancara terhadap pegawai tersebut. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengembangan sumber daya manusia pada kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Riau dilakukan melalui : pendidikan dan latihan, promosi dan mutasi. Sedangkan untuk efektivitas kerja pegawai di ukur melalui : kualitas kerja, kuantitas kerja, semangat kerja dan kepuasan kerja pegawai. Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya manusia pada kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan termasuk pada kategori "cukup baik" (50%) dan efektivitas kerja pegawai pada kantor Dinas Perindustrian dan Perdangangan juga termasuk pada kategori "cukup meningkat" (50%). Dengan demikian hipotesa pada penelitian ini dapat diterima yaitu : "Terdapat pengaruh yang kuat antara pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja pegawai pada kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi RiauItem PEREMPUAN DAN BIRO JODOH Artikulasi Persepsi dan Preferensi Pennanfaatan Biro Jodoh di Kaiangan Perempuan Kota Pekanbaru(2012-12-05) Muhammad Amin, Raja; Hidir, AchmadLaki-laki dan perempuan secara kodrati tidak mungkin akan terpisahkan, karena eksistensi kediianya adaiah saling membutuhkan dan saling melengkapi, dorongan ini muncul secara alsuniah dari dulu dan mungkin hingga akhir zaman. Maka fenomena perjodohan adaiah hal yang alami dalam kehidupan manusia. Perjodohan dalam era dahulu selalu diintervensi oleh keluarga dan kerabat, namun seiring perkembangan zaman perubahan telah terjadi. Perjodohan tampaknya semakin ditinggalkan dan mereka kaum muda ingin menentukan pasangannya sendiri. Tetapi dalam perjalanannya tidaklah semudah yang dikira. Oleh sebab itu kesulitan dalam pencarian jodoh dialami oleh sebagian manusia, termasuk oleh kaum perempuan. Penelitian ini berusaha menjawab masalah: bagaimana persepsi kaurn perempuan terhadap fenomena pencarian jodoh melalui rubrik jodoh di media massa. Dan bagaimana pula aksesibilitas mereka dalam menyiasati kesulitan jodoh bila sekiranya mereka mengalaminya. Penelitian dilakukan di kecamatan Sail Pekanbaru. Dipilihnya lokasi ini disebabkan daerah ini cukup banyak rumah sewaan/kontrak yang dihuni kaum perempuan remaja, baik berstatus pelajar, mahasiwa maupun pekerja. Pendekatan penelitian dilakukan dengan metode kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Kaum remaja perempuan yang berhasil diwawancarai banyak berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja. Sebagian dari mereka banyak juga yang kini berstatus sebagai mahasiswa murni {full timer) dengan masih mengharapkan subsidi dari keluarganya di karapung halamannya. Umumnya kaum remaja puteri pemali dan mengetahui adanya rubrik jodoh di media massa. Ini dibuktikan bahwa mereka yang pemah membaca rubrik ini mencapai (40%), sementara mereka yang membaca kemudian ikut serta dan mencoba rubrik itu mencapai (44 %). Sementara mereka yang tidak pernah membaca 16 %, Bagi mereka yang tidak pemah membaca ini, bukan berarti bahwa mereka tidak tahu adanya mbrik jodoh di media massa. Adanya mbrik ini sudah bukan rahasia umum, mereka umumnya mengetahui. Tetapi mereka ini umumnya tahu namun mereka tidak tertarik untuk mengikuti dan membacanya. Ketidak tertarikan mereka itu bila diperinci disebabkan; (1) Merasa bahwa membaca rubrik jodoh adaiah pekerjaan membosan dan monoton, Karena topiknya hanyalah dari keisengan atau kegalauan sebagian masyarakat tentang pencarian jodoh. Topik ini dari minggu ke minggu nyaris sama saja, sehingga mereka tidak tertarik. (2) Merasa bahwa mbrik jodoh adaiah tidak tepat bagi mereka, sebab jodoh dan kematian adaiah umsan illahi. Maka hiduplah secara wajar dan tidak perlu membuang-buang waktu dengan membaca rabrik seperti itu. (3). Adanya kekuatiran dan kesangsian bahwa identitas yang diberikan dan dicantumkan dari peserta mbrik itu adaiah palsu yang muncul dari keisengan peserta sebagai oportunis. Mereka yang pernah mencoba ikut mbrik jodoh umumnya memiliki alasan tersendiri. Alasan-alasan tersebut bila diperincikan secara garis besamya adaiah sebagai berikut; (1). Coba-coba (iseng). Keisengan ini bila dirinci lebih disebabkan: Mereka hanya ingin mengetahui seberapa besar respon masyarakat (dunia laki-laki) dalam memiiih dirinya untuk dijadikan jodoh. Dengan kata lain seberapa besarkah dirinya laku dan memiliki daya tarik bagi orang Iain. Rasa penasaran ini diuji dengan mencoba rubrik jodoh. (2) Ingin mengetahui dan menambah pergaulan. Diharapkan dari rubrik ini akan bertemu berbagai sahabat/kenalan dari berbagai daerah. Terlepas apakah nantinya cocok untuk jadi pacar/jodoh atau tidak. Sementara bagi mereka yang ingin mencan jodoh/pasangan ideal dari keikutsertaa mereka dalam rubrik ini memiliki alasan antara lain: (1) Diharapkan dengan ikutserta dalam rubrik ini akan bertemu jodoh/pasangan yang didambakan. Mereka ini umumnya diliputi rasa cemas akan ketidakpunyaan pasangan hidup, karena umur semakin bertambah. (2) Dengan ikutserta rubrik ini merupakan artikulasi kepentingan dari mereka dalam pencarian jodoh. (3). Budaya malu dan pasif adaiah milik perempuan dalam mencari jodoh, tetapi dengan cara ini sedikit tertutupi, (4) Ingin mencari pasangan ideal dan pemah tertarik pada iklan yang ditawarkan; adanya iklan dari seorang laki-laki yang mencari pasangan hidup dengan kriteria yang ideal dan merasa dirinya memenuhi kriteria yang diminta.Item Optimasi Perencanaan Komunikasi Ddan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Media Iklan Media Pemerintah Provinsi Riau)(2012-12-05) YASIRIklan pemerintah Provinsi di sisi yang lain memiliki efektifitas, tetapi efeknya adalah lebih cenderung bermuatan politis. Gambar pemimpinnya yang dominan tentu berdampak pada terpilihnya gubemur incumbent Keberhasilan pemerintah dalam mengomunikasikan visi-misi, kebijakan dan program-program pembangimannya ke masyarakat sangat tergantung pada keberhasilan pemerintah dalam menangkap kebutuhan dan aspirasi masyarakatnya dan bagaimana cara ia dikomunikasikan. Pemerintah sepertinya harus memperhatikan bentuk pesan dan media komunikasi pemerintah dalam memasarkan ide atau gagasan kebijakan yang dihasilkan.Item PERENCANAAN DAN SOSIALISASI KEBIJAKAN KOMUNIKASI PENERTIBAN PEDAGANGKAKI LIMA OLEH PEMERINTAH KOTA PEKANBARU(2012-12-05) Y ASIRStudi dengan tema yang menurut peneliti sangat penting yaitu tentang kebijakan pemerintah mengenai pedagang kaki lima (PKL). Pedagang Kaki Lima selalu akan bethadapm dengan pemerintah dan aparat keamanan dalam aktivitas mereka. Pedagang beikepentingan untuk mencari nafkah, namun di sisi lain pemerintah bericepentingan menertibkan dan memperindah tata ruang kota. Benturan kepentingan pun tidak dapat dihindaikan antara pemerintah dan pedagang kaki lima. Permasalahan utamanya adalah pemerintah belum merencanakan kebijakan yang benar-benar berorientasi pada pada kepentingan publik, terutama aspirasi para pedagang ini. Sehingga permasalahan pedagang masih menjadi kompleks dan akan beikepan^angan. Perencanaan kebijakan komunikasi pemerintah untuk memberikan solusi dalam menertibkan pedagang kaki lima dengan membentuk lokasi pasar altematif sering tidak memberikan pemecahan masalah. Kebijakan ini tidak didukung dengan perencanaan kebijakan komunikasi yang tepat seperti pemilihan media dan saluran komunikasinya. Ini terlihat dari minimnya sarana dan prasarana penunjeing pasar seperti, transportasi angkutan umum (oplet), harga sewa los dan kios yang terlalu tinggi dan belum adanya pemoataan penertiban. Selain itu ada ketidak-tegasan dari pemerintah sendiri dalam menerapkan perda yang ada.Item EFEKTIVITAS STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU DALAM MENDIFUSIKAN INFORMASI PENANGANAN KASUS GIZI BURUK PADA MASYARAKAT DI KOTA PEKANBARU(2012-12-05) Rasyid, Anuar; Nasution, Belli; YufrizalProgram pengentasan kemiskinan tersebut tercakup dalam program K2I. Gizi Buruk adalah akibat kemiskinan masih terjadi di Provinsi Riau. Sebanyak 14 orang meninggal akibat Gizi Buruk di Provinsi Riau selama tiga tahun terakhir (2005-2007). Tujuan dari penelitian ini, adalah (1) untuk menganalisis efektivitas strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendiftisikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru, (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam upaya mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode kuantitatif dan deskriptif Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengukuran data menggunakan skala kategori, dan Skala Likert sebagai berikut: peringkat 3 baik/ sering, 2 kurang baik/ jarang, 1 tidak baik/ tidak pemah. Analisis data dengan distribusi frekuensi, kemudian diklasifikasikan sebagai beikut: (a) baik/ efektif: 67% - 100%, (b) kurang baik/ kurang efektif: 33% - 66% dan (c). tidak baik/ tidak efektif: kurang/ di bawah dari 33% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru sudah efektif, yaitu 72 %. Faktor pendukung keefektivan strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru adalah dukimgan dari pemerintah daerah melalui: (1) merupakan salah satu program pemerintah provinsi untuk memberantas kemiskinan (K2I), (2) mendapatkan anggaran dari belanja daerah, (3) mempunyai Puskesmas dan Puskesmas Rawat hiap serta Tenaga Penyuluh Gizi (TPG) di setiap kecamatan. Selanjutnya, Faktor penghambat keefektivan strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru yaitu: (1) kurang respon atau tanggap dari keluarga yang bersangkutan, (2) tidak mau duoijuk ke rumah sakit imtuk memperoleh pelayanan yang lebih maksimal dan (3) kondisi ekonomi yang lemah.Item ANALISIS SIKAP MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DI KOTA PEKANBARU(2012-12-05) SuryalenaSebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar didunia, institusi perbankan di Indonesia ditantang untuk dapat mengoperasionalkan sistem perbankan yang berbasis kepada syariah islam, selain itu Indonesia dengan jumlah penduduk mayoritas muslim merupakan market yang sangat potensial bagi perbankan syariah, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia kepada masyarakat, dari sepertiga yang menjawab survey itu mengatakan bahwa mereka tidak mau berhubimgan dengan bank selama bank tersebut mengandung unsur riba seperti yang terjadi pada peibankan konvensional yang mei^gunakan sistem bunga dalam menghimpun dan menyalurkan dana mereka, berdasaritan hasil survey tersebut kalau jumlah umat islam di Indonesia sebanyak 150 juta berarti sepertiganya yaitu 50-60 juta orang yang tidak memiliki bank I Mulai tumbuhnya kesadaran umat islam untuk menerapkan syari'at islam dalam segala jaspek kehidupan. Berbagai upaya dan lembaga didirikan guna mendorong penerapan syariat yang maha adil yang indah dan sempuma ini. Diantaranya salah satunya adalah banyak bennunculannya perbankan syariah ataupun unit-unit syariah pada perbankan konvensional. Fenomena ini perlu mendapat peihatian dan dukungan kita semua agar laju perkembangannya dapat lurus dan benar-benar sesuai dengan syariat islam. Namun kenyataannya perbankan syariah yang beroperasi saat ini, dengan aka mudharabah yang diklmm sebagai azaz perbankan syariah di negeri ini belumlah benar-benar sesuai dengan syariat islam. Nasabah bank syariah bukan hanya dari kalangan umat islam saja tapi juga dari kalangan non islam, sehingga segala sesuatunya yang berkaitan sikap kalangan non islam khususnya, tentang perbankan syariah perlu diketahui sebagai sumber informasi dan masukan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan perbankan syariah dimasa akan datang. Terutama pemahaman, persepsi dan sikap masyarakat yang secara ekonomi dinilai potensial untuk menjadi nasabah bank syariah misalnya masyarakat Tionghoa. Masyarakat Tionghoa memiliki sikap yang positif terhadap Perbankan Syariah, ini terbukti masyarakat Tionghoa di kota Pekanbaru menerima prinsip dan produk perbankan syari’ah terutama terhadap konsep pembiayaan yang digunakan, bentuk hubungan antara bank dengan nasabahnya, praktek-praktek yang dijalankan bank syariah baik dalam pembiayaan maupun pendanaan serta prinsip bagi hasil itu sendiri serta produk yang ditawarkan. Penerapan syariat islam yang benar dalam operasional perbankan syariah adalah mutlak, sehingga perbankan syariah yang ada dinegeri ini bukan hanya sekedar kamuflase atau penjelmaan dari perbankan konvensional, tapi i perbankan yang benar-benar menerapkan syariat islam yang sesungguhnya.