1. Seminar Nasional 2013
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 1. Seminar Nasional 2013 by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 48
Results Per Page
Sort Options
Item Penerimaan Panelis Dan Analisis Usaha Es Krim Soyghurt Enkpasulasi(2015-08-04) Efendi, Raswen; Rossi, Evy; Yusri, Jumatri; Perdana, MazharPada penelitian sebelumnya telah dihasilkan es krim berbahan baku soyghurt. Untuk menjaga viabilitas eskrim soyghurt telah dihasilkan enkapsulasi BAL (Bakteri Asam Laktat), sehingga soyghurt sebagai pangan fungsional dapat berperan sebagaimana mestinya sebagai makanan probiotik. Pembuatan es krim berbahan dasar soyghurt mengandung enkapsulasi BAL ini nantinya diharapkan akan mengimbangi es krim soygurt tanpa enkapsulasi yang ada dipasaran, untuk itu sebelum es krim ini dipasarkan perlu diketahui tingkat penerimaan konsumen. Es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL merupakan produk baru dalam industri pangan oleh karena itu, perlu adanya rencana dalam biaya produksi serta bahan baku dan juga untuk melihat keuntungan ataupun kerugian pada proses produksi. Sebelum produk ini diturunkan kepasaran, perlu dilakukan analisis usaha terhadap produk baru tersebut (Soeparmoko, 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis dan analisis usaha es krim soyghurt. Metoda penelitian dimulai dengan pembuatan es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL, selanjutnya diuji secara organoleptik terhadap penerimaan panelis dengan cara membandingkan es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL dengan es krim soyghut biasa oleh 30 orang panelis tidak terlatih. Kemudian hasilnya di analisis dengan Cohran‟Q Test dan selanjutnya es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL dilakukan analisis usahanya. Dari hasil uji organolpetik yang di uji lebih lanjut dengan analisis Cohran‟Q Test diperoleh nilai hitung sebesar 0,11, sedangkan nilai Chi Square 3,481. Hal ini menunjukkan bahwa antara es krim soygurt tanpa enkapsulasi BAL dengan eskrim soygurt yang mengandung enkapsulasi BAL tidak terjadi perbedaan penerimaan panelis.Selanjutnya dari analisis usaha eskrim soygurt enkapsulasi diperoleh RCR sebesar 1,17, BEP volume produksi sebesar 10.280,35 cup, dan BEP harga produksi sebesar Rp. 5.997,-Item Peningkatan Produktivitas Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Melalui Teknologi Biotrikom Berbasis Limbah Padat Kelapa Sawit Di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau(2015-08-04) Adiwirman; Puspita, Fifi; Manurung, Gulat; Edwina, SusiBiotrikom Technology is a technology that combines local ingredients such as the organic waste of oil palm using indogenous microorganisms of local Riau namely Trichoderma spp. which acts as an activator with the addition of a carrier (inert carrier) such as bentonite, kaolin and ash bunch. the Long term aims of this research is to increase business productivity and livelihoods of the farmer of oil palm plantations in Rokan Hilir through the application of Biotrikom technology. The short term aims is the adoption of innovation and biotrikom technology by palm oil farmers so as to using the waste into products of high economic value, aplication Biotrikom as biofertilizer and biopesticide on oil palm cultivation so as to improve business efficiency and productivity of oil palm plantation. The result showed that the level of innovation adoption palm growers toward compost Biotrikom are in the low categories if seen of the variable knowledge, persuasion, decision to adopt or not adopt, implementation and confirmation. Biotrikom application in the main nursery may slow the appearance of symptoms of leaf spot attack, and biostimulan the growth of oil palm seedlingsItem Kajian Mutu Mi Instan Yang Terbuat Dari Tepung Jagung Lokal Riau Dan Pati Sagu(2015-08-04) Ali, Akhyar; Pato, Usman; Maylani, DonyThe purpose of this study is to obtain the best ratio of corn flour and instan noodles sago starch to produce a minimum of 90% integrity. A completely randomized design in this study with five treatments and four replications, treatment consist of JST1 (corn flour 60% : sago starch 30% : tapioca 10%), JST2 (corn flour 55% : sago starch 35% : tapioca 10%), JST3 (corn flour 50% ; sago starch 40% : tapioca 10%), JST4 (corn flour 45% : sago starch 45% : tapioca 10%), JST5 (corn flour 40% : sago starch 50% : tapioca 10%). The result showed that the ratio of corn flour and sago starch were significantly. Best treatment in this study is JST2 noodles with value integrity 95.356% (w/w), moisture content before frying 10.734% (w/w), moisture content after frying 6.39% (w/w), protein content of 8.177% (w/w), total acid number 0.138% (w/w), the integrity of 95.356% (w/w), and rehydration time 10 minutes 6 seconds.Item Analisis Efisiensi Pemasaran Karet Di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar(2015-08-04) Tety, Ermi; Maharani, EvyKomoditas perkebunan sampai saat ini masih menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting perannya di Indonesia. Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pemasaran karet di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Tonang sebagai sentra produksi karet yang ada di Kecamatan Kampar Utara dimana 32 persen luas lahan karet berada di desa ini. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling terhadap 38 petani karet yang tanaman karetnya berumur 20-25 tahun. Pengambilan sampel terhadap pedagang dilakukan melalui metode Snowball Sampling dengan mengikuti saluran pemasarannya. Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar terdapat satu saluran pemasaran atau bersifat homogen dan merupakan saluran pemasaran yang efisien dimana margin pemasaran adalah sebesar Rp. 3.400 dan untuk bagian yang diterima petani adalah sebesar 73.44 persen dan efisiensi pemasaran adalah sebesar 3,07 persen.Item Kinerja Kelompok Tani Sistem Integrasi Dalam Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan Di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak(2015-08-04) Edwina, Susy; Maharani, EvySistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (SISKA), bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya melalui diversifikasi usaha dan pemanfaatan limbah. Adopsi inovasi teknologi pengolahan pakan sangat tergantung kepada kinerja kelembagaan kelompok tani. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja kelembagaan kelompok tani dalam penerapan teknologi pengolahan pakan, dilakukan dengan metode survey dengan pengambilan sampel secara sengaja terhadap petani yang tergabung dalan Kelompok Tani Maju Bersama yang berjumlah 7 orang. Pengambilan data meliputi: data primer dan sekunder, berupa: kelembagaan ditingkat local yang berperan dalam pengolahan pakan; serta kinerja kelembagaan local mengacu pada konsep pengembangan kelembagaan Prima Tani. Penelitian berlangsung selama 9 bulan diawali bulan Januari 2011. Kinerja kelembagaan kelompok tani dalam penerapan teknologi pengolahan pakan menunjukkan: a) struktur kepemimpinan dibangun secara demokratis, b) pengambilan keputusan dengan azas musyawarah dan kekeluargaan; c) Kelompok memiliki kemampuan dalam perencanaan; d) Penerapan manajemen dan pelaksanaan fungsi manajemen memiliki gaya manajemen kelompok berpartisipatif; e) ketersediaan sumberdaya manusia yang memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengelola usaha, f) pemilikan modal yang relative kuat dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai; dan g) Kelompok memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan dengan pemerintah, dan swasta secara personal. Kinerja kelembagaan kelompok tani Maju Bersama dalam penerapan teknologi pengolahan pakan menunjukkan kapasitas kelembagaan berada pada tahap kemandirian.Item Kelembagaan Ekonomi Pengrajin Gula Kelapa Di Desa Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir(2015-08-04) Maharani, Evy; Edwina, Susy; Kusumawaty, YeniGula kelapa sebagai salah satu komoditas sektor perkebunan perlu mendapat perhatian dalam kegiatan pengembangan agroindustri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Kecamatan Tempuling sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan merupakan sentra agroindustri berbasis kelapa dan salah satu daerah pengrajin gula kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Penarikan sampel agroindustri adalah secara sengaja (purposive) yaitu pengrajin yang menjadi sampel adalah pengrajin yang mengusahakan pengolahan nira kelapa menjadi gula kelapa cetak di Desa Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling sebanyak 15 sampel pengrajin. Kegiatan penelitian berlangsung selama 9 bulan diawali bulan Januari 2011. Kelembagaan ekonomi pengrajin gula kelapa adalah lembaga-lembaga pendukung kegiatan produksi dan pemasaran gula kelapa. Hasil penelitian menunjukkan kelembagaan ekonomi pengrajin gula kelapa di Desa Karya Tunas Jaya memiliki tiga pola kelembagaan yaitu pemerintah, tradisional, Pasar. Kelembagaan ekonomi yang memungkinkan untuk meningkatkan posisi tawar pengrajin adalah koperasi melalui dukungan kelembagaan penyuluhan dan pemerintah.Item Teknik Baru Very High Gravity Fermentation Dan Suplementasi Tween80tm Untuk Optimasi Produksi Industri Bioetanol Dari Nira Nipah(2015-08-04) Rossi, Evy; Restuhadi, Fajar; ChairulKawasan pesisir Provinsi Riau dan pulau-pulau yang tersebar di sekitarnya merupakan kawasan yang kaya dengan hutan nipah. Nipah ini akan menghasilkan malai, dan bila dilakukan penyadapan akan didapat nira yang mengandung gula dan berpotensi untuk diolah menjadi etanol. Nira nipah berpotensi untuk menghasilkan 15.600 liter etanol per hektar, atau 2 kali lipat hasil yang diperoleh dari tebu, dan 6 kali lipat hasil dari jagung (Tamunaidu et al., 2011). Oleh sebab itu, strategi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah kajian terhadap kelayakan teknis dan teknologi dengan melakukan sejumlah eksperimen untuk mendapatkan kondisi fermentasi optimum dengan memperkenalkan proses fermentasi nira kental (very high gravity, VHG, fermentation. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi terbaik konsentrasi glukosa dan konsentrasi Tween80™ sebagai surfaktan dan sumber nutrisi bagi Saccharomyces cerevisiae teramobil untuk menghasilkan bioetanol pada proses fermentasi nira nipah kental (VHG). Penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Tween80™ yang terdiri dari empat taraf (0; 0,2; 0,4; 0,6)% dan faktor kedua adalah konsentrasi glukosa nira nipah yang tediri dari tiga taraf (200, 250, 300g/l). Masing-masing kombinasi perlakuan akan diulang dua kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Parameter kadar etanol, kadar gula, total mikroba, dan pH diamati setiap hari selama lima hari. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan faktor pertama memberikan pengaruh nyata (P<0.01) terhadap kadar gula pada hari ke-1, 2, 3, 4 dan 5; memberikan pengaruh pada kadar etanol pada hari ke-1, dan 2. Faktor kedua memberikan pengaruh pada kadar gula hari ke-1. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar etanol yang dihasilkan berbanding lurus dengan perlakuan kadar gula di awal fermentasi. Semakin tinggi kadar gula maka etanol yang dihasilkan akan semakin tinggi pulaItem Kebijakan Pangan Indonesia Pasca Ratifikasi Perjanjian Agreement On Agriculture (Aoa)- WTO(2015-08-04) Hasibuan, Ahmad Ibrahim Roni SuryaThis research seeks to analyze the influence of Agreement on Agriculture (AoA) to the changing of Indonesian food policy and the condition of agricultural commodity especially rice post AoA. It is important to analysis the involvement of World Trade Organization (WTO) by its AoA to the changing of Indonesian policy in food commodity based on liberalization principals because it drove government change their policy that finally gave many advantages or disadvantages to the Indonesian agricultural sector commodity. The governmental regime of Indonesia has a the tendency to liberalize its agricultural sector since the Agreement on Agriculture (AoA); one of the rules of WTO was signed by Indonesia in 1994 . This article shows that the changing of the statue has an absolute consequency in its authority. BULOG has no more power tightly in monitoring and controlling the agricultural commodity, include in giving the subsidy to the farmers and making the rules of import. The farmers in many areas in Indonesia were collapsed because of “price war” and lack of subsidy from government because of the legal binding rules in AoA order to cut all of the kinds of government aids and interference to the market. and finally Indonesia become net-importer.Item Uji Beberapa Minyak Atsiri Sebagai Atraktan Lalat Buah Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.)(2015-08-04) Salbiah, Desita; Sutikno, Agus; Rangkuti, AriantoFruit flies is major pest on chilli. Controlling this pest can be used of atractan. The experiment to get species of fruit flies and the most fixed oil type both as atractan fruit flies pest at chilli plant (Capsicum annum L.). The experiment was conducted at Laboratory of Plant Pest and experimental garden University of Riau Pekanbaru, from January until April 2013. The experiment used a Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 6 replications. The treatments are trap with fixed oil four. Atractan are sweet flag (Acorus calamus), sweet basil (Ocidum minimum), celery (Apium gravoelens) and lemongrass scanted (Andropogon nardus). Results of the research showed catch two fruit flies species. That species are B. dorsalis and B. umbrosa. Sweet basil is best atractan. That can catch fruit flies with averagely 26,83 numbers. All fruit flies which gotten are male fruit flies. Female fruit flies at most gotten of lemongrass scanted with averagely 0,33 number. Fixed oil of sweet basil constitutes at longest atractan its active term with averagely 4,66 days.Item Produksi Mi Basah Dengan Penambahan Tepung Biji Nangka Dan Tepung Ampas Kelapa Serta Analisis Usaha(2015-08-04) Johan, Vonny Setiaries; Yusmarini; Pato, Usman; Efendi, Raswen; Harefa, Oni YamanThe research aimed to determine the effect of wheat and flour comparison other (jackfruit seed flour and flour coconut pulp) for the quality of wet noodles according SNI 01-2987-1992. Research using completely randomized design (CRD) with treatment that is M1 = noodles made with 100% wheat, M2 = noodles made with a ratio 90% 10% wheat flour and other (5% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour), M3 = noodles made with a ratio of 80% wheat flour and 20% other (15% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour), M4 = noodles made with a ratio of 70% wheat flour and 30% other (25% jackfruit seed flour and 5% flour coconut pulp) and M5 = noodles made with a ratio of 60% wheat flour and 40% other (35% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour). The results showed that the ratio of flour with another flour significantly different effect on the moisture content, ash content, protein content and organoleptic analysis; color, texture, aroma and overall assessment. Noodles M1-M3 treatment meets the standards SNI but for the best treatment in this study was the treatment M3 = noodles made with a ratio of 80% wheat flour and 20% other (15% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour). Using RCR and BEP analysis, wet noodles with jackfruit seed flour and coconut pulp flour industry is feasible as small business.Item Evaluasi Karakteristik Hortikultura Hibrida Melon (Cucumis melo L.) Introduksi Dan Hasil Rakitan PKBT IPB(2015-08-04) Isnaini; Sobir; Suwarno, Willy BayuardiThe objective of this experiment was to evaluate and characterize horticultural traits of introduced and PKBT‟s melon hybrids and to identify the potential PKBT‟s hybrids compare to those of the commercial introduced hybrids. The experiment was conducted at KP IPB Tajur 2 from September to November 2009 using Randomized Complete Block Design with three replications. The genotype variability was analyzed using analysis of variance method. The result showed that there are significant differences for all characters. H150 is a PKBT‟s Cantaloupe melon hybrid that had a high TSS (10.02% Brix) and skin hardnes. H7, an Inodorus cultivar, has some potential characteristics. This hybrid has the highest TSS (10.50% Brix) than the other Inodorus hybrids. PKBT‟s hybrids has harder fruit and higher TSS but has longer day to harvest than introduced hybrids. Var. Cantaloupensis has higher skin hardness but has lower fruit weight and longer harvest day than var. Inodorus.Item Pertumbuhan Bibit Sawit (Elaeis Guineensis. Jacq) Di Main Nursery Pada Beberapa Medium Tumbuh Dan Pupuk Organik(2015-08-04) Armaini; Manurung, Gulat Medali Emas; WardatiKombinasi gambut dengan tanah PMK sebagai medium pembibitan sawit diprediksi dapat saling memperbaiki kedua jenis karakteristik tanah tersebut terutama sifat fisik tanah, sehingga layak dan berpotensi baik untuk digunakan sebagai medium pembibitan. Kedua jenis tanah tersebut bermasalah dalam hal kandungan dan ketersediaan hara, maka perlu penambahan pupuk organik untuk memperbaiki karakter kimianya. Metode penelitian Faktorial dalam Rancangan acak lengkap (RAL), dengan perlakuan kombinasi 3 medium (Gambut, PMK, PMK :Gambut 1;1) dan 4 jenis pupuk organik (tanpa pupuk, pupu kandang ayam, sludge dan pupuk organik cair). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah pelepah daun,diameter bonggol, volume akar, berat basah bibit dan pengamatan dilanjutkan dengan melihat efek sisa pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan medium tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan, pemberian pupuk organik cair (POC) menunjukan pertumbuhan bibit yang lebih baik dan kombinasi perlakuan medium campuran gambut dengan PMK yang diberi POC menunjukan perlakuanterbaik. Efek sisa pupuk organik terbaik adalah pemberian PCO pada medium gambut dan PMK. Disarankan menggunakan gabungan ganbut dan PMK dengan penambahan PCO sebagaip upuk organik.Item Menuju Sumberdaya Penyuluhan Pertanian Tanggap Perubahan: Kasus Implementasi Cyber Extension Di Kabupaten Sumedang(2015-08-04) Fatimah, SriPerubahan yang terjadi dalam cara pandang dan berpikir masyarakat yang terutama dipengaruhi oleh kekuatan luar seperti globalisasi, demokratisasi, desentralisasi dan regioanlisasi perekonomian menuntut penyesuaian yang sepadan termasuk dalam hal kemampuan sumberdaya manusai di sector pertanian, khususnya penyuluhan. Sumberdaya penyuluhan di Indonesia mengahdapi persoalan kurangnya jumlah personil maupun kualifikasi sehingga memerlukan upaya tertentu untuk dapat memnuhi fugnsinya secara optimal. Di antara upaya untuk itu adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk melengkapi sistem penyuluhan yang sudah ada dengan peluncuran cyber extension. Makalah ini melihat seberapa jauh cybex dapat memberikan kontribusi pada peningkatan sumbrdaya penyuluhan dengan menggunakan kasus implementasi cybex di level Kabupaten yaitu Kabupaten Sumedang. Dengan menggunakan nara sumber pokok yaitu insan penyuluh di tingkat Kabupaten dieksplorasi berbagai informasi untuk memperoleh informasi terkait dengan potensi dan permasalahan implementasi cybex di Sumedang.Item Konversi Hutan Pada Daerah Aliran Sungai Dan Pengaruhnya Terhadap Kandungan Logam Dan Kualitas Air(2015-08-04) Darlis, Viny VolcherinaDaerah Aliran Sungai (DAS) dengan potensi dan bentuk kehidupan yang ada, saling terkait dalam menentukan karakteristik lingkungannya. Penyumbang utama pencemaran sungai adalah perubahan hutan menjadi kawasan perindustrian, pertanian, limbah domestik, peternakan dan pembangunan tanah. Dampak konversi hutan tersebut dapat diketahui dengan cara mengukur kualitas air dan kandungan logamnya, dengan metoda survey dan pengujian laboratorium. Data dianalisis secara statistik dan diuji lanjut dengan Tukey. Penentuan fisik-kimia antara dua musim yang berbeda menggunakan Uji T berpasangan, sehingga dketahui kelayakan air sungai. Hasil kajian menunjukan nilai IKA sungai akibat konversi hutan kawasan DAS menjadi perkebunan, industri, pemukiman, ekowisata, tambang pasir pada musim hujan dan kemarau berada dalam kelas III, kekeruhan (Kelas V), TSS (kelas III), pH (kelas V), COD (kelas III), pada musim kemarau nilai COD berada dalam kelas V. Kepekatan logam berat pada musim hujan lebih mencemari dari musim kemarau. Perlu pemeliharaan ekstensif pada sungai, dan airnya hanya sesuai digunakan untuk air minuman hewan ternak dan pemeliharaan jenis ikan yang toleran dan bernilai ekonomi.Item Potensi Lestari Madu Hutan Pohon Sialang Dan Peningkatan Mutu Dengan Teknologi Evaporator VakumPotensi Lestari Madu Hutan Pohon Sialang Dan Peningkatan Mutu Dengan Teknologi Evaporator Vakum(2015-08-04) Hapsoh; Gusmawartati; NazaruddinPotensi hasil hutan daerah Riau yang sangat memungkinkan untuk dikelola masyarakat umum adalah madu hutan. Populasi lebah madu di daerah Riau tersebar di berbagai wilayah. Wilayah yang kawasan hutannya paling banyak memproduksi madu liar adalah; Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuansing dan Kabupaten Pelalawan. UKM AL-Hikmah mendapatkan suplay madu hutan dari UKM Abdul Malik. Selain dari daerah Indragiri Hulu, madu hutan yang diperoleh UKM mitra disuplay dari beberapa daerah Kuantan Singingi dan Pelalawan oleh kelompok pengelola madu. Umumnya madu hutan yang baru dipanen mengandung kadar air lebih dari 24% (24-28%), sedangkan kadar air standar madu hutan yang ditentukan oleh JMHI adalah <24%. Demikian pula kadar air madu yang diperuntukkan untuk industri dan farmasi menuntut persentase yang sangat rendah yaitu 18%. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendekatan kepada UKM supaya madu yang dihasilkan mendapatkan sertifikasi dari Aliansi Organik Indonesia (AOI) dan sertifikasi Nasional Indonesia (SNI). Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk kegiatan partisipasif perguruan tinggi melalui pendekatan terhadap sumber daya manusia yang ada di UKM mitra. Pelatihan panen lestari dan higienis sesuai standar Internal Control Sistem (ICS), beberapa materi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan dan pelatihan ICS ini meliputi; prosedur pemanennan yang tepat, penggunaan peralatan yang higienis, pengetahuan kelestarian madu hutan dan konservasi.Item Pemanfaatan Tandan Kosong Sawit Sebagai Bahan Baku Asap Cair (Liquid Smoke)(2015-08-04) Sulaeman, Rudianda; Rustam, Rusli; Manurung, Gulat Medali EmasPemanfaatan tandan kosong kelapa sawit oleh masyarakat belum dimanfaatkan secara maksimal, dengan didukung berkembangnya teknologi, maka limbah berupa tandan kosong kelapa sawit tersebut bias dijadikan berbagai produk yang bernilai ekonomi, salah satunya asap cair. Asap cair memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai inhibitor, mempercepat pertumbuhan tanaman, anti jamur dan mikroba bahkan untuk perbaikan kualitas tanah dan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menghasilkan produk asap cair dari tandan kosong sawit, (2) Mengetahui kandungan kimia produk asap cair. Hasil penelitian menunjukan rendemen asap cair dari tandan kosong sawit sebesar 38,73 %. Senyawa yang terdapat pada asap cair tandan kosong sawit meliputi Asetic Asam, Ca-Mineral, C-Organik, N-Urea, P-Phospat dan residu berupa ter. pH rata-rata asap cair hasil pirolisis dari tandan kosong sawit adalah 3,248.Item Tingkat Keberdayaan Petani Sawit Pola Swadaya Di Propinsi Riau(2015-08-04) Rosnita; Yulida, Roza; Tarumum, Suardi; ArifudinThe empowerment of human resources, economics, and institutional self-supporting farmers, so it is able to produce better farming , better business , and better living . This study aims to determine the level of self- empowerment of farmers in the cultivation of oil palm in Riau Province. This study was used eksplanation research that it is intended to discover and develop the theory. Whereas sampling was also choosen by disprosional stratified random sampling. A total of 180 non- farmers will be taken as samples in consideration of the number of farmers and the existence of non- existing extension services in three districts in Riau Province: Kampar , Rohul , and Indragiri Hilir. To answer the first and second objectives using Likert Scale 's Summated Rating (SLR). The results showed that: (1 ) The role of smallholders penyuluan for non- categorized quite instrumental patterns,(2) Empowerment peasant farmers categorized well.Item Model Pengembangan Produksi Benih Kedelai Pada Lahan Kering Di Kabupaten Tebo Jambi(2015-08-04) Edison; Denmar, Denny; Nurchaini, Dewi SriThe objective of research was to know the relationship between given technology and seed production for development model. Research was done in Tebo Regency in 2013. The results showed that age characteristics of seed grower more productive, low education levels and experience became a certified seed grower is still under four years; the implementation percentage of seed production technology in three different agroecology in the application of technology; financial analysis in three agro-ecological land is valuable as a profitable farm seed production; and there is a strong relationship between the using of seed production technology and the revenueItem Penggunaan Wippy Cream Dalam Pembuatan Es Krim Soyghurt(2015-08-04) Zalfiatri, Yelmira; Rossi, Evy; Rahmayuni; Raepangga, NovenSoyghurt (S) merupakan produk fermentasi seperti yoghurt yang terbuat dari susu kedelai dengan menggunakan bakteri probiotik seperti Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Untuk meningkatkan penganekaragaman olahan kedelai dan menunjang nilai jualnya di masyarakat, maka dilakukan pengolahan soyghurt menjadi es krim. Kadar lemak soyghurt yang rendah, maka dalam pembuatan es krim perlu ditambahkan lemak yang berasal dari lemak nabati salah satunya adalah whippy cream (W). Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan rasio penggunaan whippy cream terbaik dalam pembuatan es krim soyghurt. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan (WS1, WS2, WS3, WS4, dan WS5 masing-masing untuk rasio : 10% W dan 90% S, 20% W dan 80% S, 30% W dan 70% S, 40% W dan 60% S, dan 50% W dan 50% S) dan tiga kali ulangan sehingga diperoleh 15 kombinasi perlakuan Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan mengggunakan uji ANOVA. Jika F hitung lebih besar atau sama dengan F Tabel maka dilanjutkan dengan Uji DNMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan perbedaan rasio W dan S pada pembuatan eskrim soyghurt berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap rata-rata overrun, kecepatan leleh es krim, nilai pH, total padatan, kadar lemak dan kadar protein es krim soyghurt. Sebaliknya perbedaan rasio W dan S pada pembuatan eskrim soyghurt tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap total BAL es krim soyghurt. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik adalah WS5 yang menggunakan Whippy cream 50% dan Soyghurt 50% dalam pembuatan es krim soyghurt.Item Uji Beberapa Konsentrasi Ekstrak Tepung Buah Sirih Hutan (Pipper aduncum L.) Untuk Mengendalikan Hama Ulat Api Setora nitens Walker (Lepidoptera: Limacodidae) Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)(2015-08-04) Rustam, Rusli; Laoh, Jeltje Hennie; Gunarso, RudiNettle Caterpillar Setora nitens is a major pest on oil palm. Chemical control to nettle caterpillar Setora nitens has some negative impacts, such as pest resistance, pest resurgence, and environmental pollution. The use of botanical insecticides, such as Piper aduncum L. is one of solutions to decrease the use of synthetic chemical insecticides. The purpose of this research is to obtain the concentration of Piper aduncum L. fruit flour extract which is able and exact to control nettle caterpillar Setora nitens pest at the oil palm plant. This research was conducted in field using Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 repetitions. The treatment concentrations of Piper aduncum L. fruit flour extract are 0 g/l of water, 25 g/l of water, 50 g/l of water, 75 g/l of water, and 100 g/l of water. The Piper aduncum L. fruit flour extract concentration 100 g/l of water is able to control nettle caterpillar Setora nitens pest with total mortality of 85%. The exact concentration needed to kill 95% nettle caterpillar Setora nitens pest is 32,1% or equivalent to 321 g/l of water. However, it is not yet effective because the effective and exact concentration to kill 95% of insect test more than 10% or equivalent to 100 g/l of water
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »