7.Seminar Nasional Teknik Kimia Topi Tahun 2013
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 7.Seminar Nasional Teknik Kimia Topi Tahun 2013 by Subject "biogas"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK PASAR DAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI BIOMASSA(2014-06-30) Elystia, Shinta; Yenie, Elvi; Mustakim, Ari Rahmat; Mansandi, DwiSampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan lagi dan di buang setelah pemakaiannya karena sudah tidak ada manfaatnya serta merupakan salah satu masalah di kota-kota besar. Salah satunya timbulan sampah dari aktivitas pasar. Selama ini penanganan sampah pasar di Kota Pekanbaru diangkut oleh Dinas Kebersihan Kota, kemudian dikumpulkan untuk dibakar dan ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun tidak optimalnya penanganan sampah menimbulkan tumpukan sampah yang menyebabkan permasalahan lingkungan. Padahal sampah organik dari hasil aktifitas pasar merupakan salah satu biomassa yang berpotensi menjadi bahan bakar alternatif salah satunya menjadi biogas. Untuk itu telah dilakukan penelitian pembuatan biogas dari sampah organik pasar (sayuran dan buah-buahan) dengan starter kotoran sapi. Variabel berubah yaitu variasi perbandingan subtrat : starter (25:75, 50:50 dan 75:25), serta waktu fermentasi yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Variable tetap yaitu starter (kotoran sapi : air) 1:1, dan suhu 20C - 40C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan (subtrat : starter) 25:75 menghasilkan biogas dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan 50:50 dan 75:25, volume biogas yang dihasilkan sebesar 6561,09 mL dan warna nyala api biru dan nilai kalor 1890 J serta daya 63 watt dengan waktu fermentasi selama 14 hariItem UJI PEMBENTUKAN BIOGAS DARI SAMPAH PASAR DENGAN PENAMBAHAN KOTORAN AYAM(2014-06-30) Dewilda, Yommi; Yenni; Kartika, DilaAbstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kotoran ayam dalam pembentukan biogas dari sampah pasar (sayur dan buah) tanpa pengkondisian lingkungan digester. Metode yang digunakan adalah anaerobic batch digester skala laboratorium 50 liter. Penentuan komposisi gas CH4 dan CO2 melalui metode absorbsi dengan menggunakan absorban alkohol sedangkan komposisi gas CO2 menggunakan absorban NaOH. Penelitian dilakukan selama 30 hari. Digester terdiri dari digester kontrol dan digester uji. Digester kontrol diisi dengan sampah sayur dan buah (C/N=37,6087; kadar air=55,3790%) dan penambahan air. Digester uji diisi dengan campuran sampah sayur dan buah, kotoran ayam (C/N=6,6320; kadar air 65,7653%) dan penambahan air. Digester kontrol dan uji diisi sebanyak 30 liter. Setelah pengamatan 30 hari, maka didapat produksi kumulatif biogas rata-rata adalah 21,20 liter (digester kontrol) dan 22,67 liter (digester uji). Komposisi rata-rata gas CH4 dan CO2 pada pengujian hari ke-16 adalah 5,5787% dan 1,5031% (digester kontrol), 10,7181% dan 1,7516% (digester uji). Komposisi rata-rata gas CH4 dan CO2 pada pengujian ke-30 adalah 11,2669% dan 2,5941% (digester kontrol), 25,1390% dan 3,0886% (digester uji). Penambahan kotoran ayam tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan biogas.