UR - Corporate Social Responsibility
Permanent URI for this community
Browse
Browsing UR - Corporate Social Responsibility by Title
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS PEMAHAMAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI WILAYAH RIAU PESISIR (STUDI PADA KPP PRATAMA DUMAI)(2016-12-13) Hasan, Amir; GusnardiMinyak bumi dan gas merupakan salah satu sumber daya alam yang terbatas, oleh karena itu dari tahun ke tahun peran migas sebagai sumber penerimaan negara sedikit demi sedikit mulai digantikan oleh sumber lainnya yang sangat potensial yaitu dari pajak. Penerimaan negara dari pajak hingga tahun 2015 merupakan sumber primadona negara, dengan pemungutan pajak negara dapat memakmurkan rakyat dan dapat membiayai rumah tangga negara. Perkembangan penerimaan negara dari pajak dari tahun ke tahun semakin meningkat, mulai tahun 2008 penerimaan negara sebesar 67,10% dari sektor ini, kemudian tahun 2009 sampai tahun 2012 masing-masing 73,04%, 74,90%, 80,45% dan 75,25% dari total penerimaan negara yang ada dalam APBN. Disamping terjadinya peningkatan penerimaan pajak dari tahun ke tahun , tidak dibarengi dengan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Untuk Tahun 2015 tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi per 10 September 2015, baru 56,36%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) wajib pajak orang pribadi dibandingkan dengan jumlah orang pribadi yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). (pemeriksaanpajak.com,2015) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Dumai adalah KPP yang membawahi dua wilayah yaitu Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir, yang merupakan kawasan Riau pesisir yang pengembangan pembangunan perlu digesa, termasuk penerimaan pajak dari wajib pajak. Berikut kondisi tingkat kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Dumai yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah wajib pajak aktif dengan jumlah SPT tahunan yang dilaporkan, kondisi tingkat kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Dumai yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah wajib pajak aktif dengan jumlah SPT tahunan yang dilaporkan, didapat masing masing untuk tahun 2012, 2013 dan 2014 sebesar 64%, 63% dan 33%, dengan tingkat kepatuhan masing-masing 32%, 305 dan 27% (KPP Pratama Dumai, 2015). Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis ketidakpatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Rendahnya kepatuhan wajib pajak ditenggarai oleh beberapa fenomena kasuskasus yang terjadi dalam dunia perpajakan di Indonesia belakangan ini yang membuat masyarakat dan wajib pajak khawatir untuk membayar pajak. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, karena para wajib pajak tidak ingin pajak yang telah dibayarkan disalahgunakan oleh aparat pajak itu sendiri. Oleh karena itu, beberapa masyarakat dan wajib pajak berusaha menghindari pajak. Salah satu sistem perpajkan yang di anut oleh pihak perpjakan di Indoenasia yaitu sistem self assessment yang memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan seluruh pajak yang menjadi kewajibannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel yakni kepatuhan wajib pajak, pemahaman dan kesadaran wajib pajak atas kewajiban perpajakannya. Ketiga variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal. Populasi adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Dumai, yaitu sebanyak 85.000 wajib pajak. Sumber data primer diperoleh langsung dari para responden yang terpilih. Metode analisis menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk penelitian yang memiliki lebih dari satu variabel independen, digunakan juga untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh, serta untuk menguji hipotesis yang diajukan. Untuk memenuhi asumsi dalam penggunaan regresi berganda, data diubah ke skala interval dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel, yaitu dengan penghitungan succesive interval. Hasil penelitian menyumpulkan bahwa pemahaman perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Kota Dumai. Artinya bahwa apabila seseorang atau wajib pajak paham dan mengerti serta menyadari tentang hak dan kewajiban perpajakannya sehingga yang bersangkutan akan memenuhinya kewajibannya terutama dalam melaporkan kegiatan perpajakan dalam bentuk SPT. Pemahaman yang baik akan membantu dan mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Semakin baik pemahaman perpajakan maka kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi di wilayah KPP Pratama Dumai akan meningkat. Semakin patuh wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya akan mengakibatkan semakin meningkatnya penerimaan negara dari sektor ini. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Kota Dumai. Artinya semakin paham wajib pajak, baik hak maupun kewajiban perpajakannya akan menyebabkan wajib menjadi lebih patuh dalam memenuhi terutama tentang kewajiban perpajakannya, semakin tinggi kesadaran Wajib Pajak maka kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi di wilayah KPP Pratama Dumai akan meningkat, hal ini juga dapat meningkatkan penerimaan negara dari wajib pajak di KPP Pratama Kota Dumai.Item Evaluasi Mutu Tepung Ikan Rucah (BYCATCH) Bergaram Sebagai Pengganti Tepung Ikan Konvensional Dalam Diet Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)(2016-12-13) Hasan, Bustari; Putra, IskandarPenelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi pengaruh substitusi tepung ikan konvensional dengan tepung ikan rucah bergaram terhadap pertumbuhan, komposisi proksimat, profil asam amino dan karakteristik karkas dan sensoris daging baung. Empat diet diformulasi mengandung 34% protein and 3.25 kcal DE/g energi. Diet kontrol adalah diet yang mengandung tepung ikan komersial tanpa ikan rucah bergaram (TIK), tiga diet lainnya adalah diet yang mengandung ikan rucah bergaram dimana tepung ikan dikurangi dan secara proporsional diganti dengan ikan rucah bergaram 50% (IRG-50), 75% (IRG-75) dan 100% (IRG-100). Satu diet lainnya adalah diet komersial (DK) yang tidak diketahui bahan pakannya. Benih baung berukuran ±50 g per ikan yang diperoleh dari salah satu pembenihan ikan lokal distok dalam keramba jaring apung 2 x 2 x 1.5 m dengan padat tebar 50 ikan fish per keramba dan diberi makan diet percobaan sampai kenyang, 2 kali sehari selama 3 bulan. Diet ikan rucah bergaram dicirikan oleh kadar garam, abu dan fiber yang lebih tinggi, akan tetapi tidak berbeda profil asam amino dan stabilitas pelet dalam air dibandingkan dengan diet kontrol. Substitusi tepung ikan konvensional secara keseluruhan (100%) dengan ikan rucah bergaram dalam diet ikan tidak mempengaruhi tingkat kelansungan hidup, pertambahan berat, tingkat pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, efisiensi protein dibandingkan diet kontrol, kecuali retensi protein yang menurun bila inklusi lebih dari 75%. Inklusi ikan rucah bergaram menggantikan tepung ikan sampai 75% tidak mempengaruhi komposisi proksimat tubuh ikan, akan tetapi inklusi lebih tinggi menurunkan kadar protein dan meningkatkan kandungan lemak tubuh ikan. Tidak terdapat perbedaan profil asam amino esensial, edible flesh, dress-out percentage, nilai rupa, tekstur, bau, rasa dan nilai keseluruhan (Overall) daging ikan antara yang diberi makan diet ikan rucah bergaram dan kontrol. Dibandingkan diet komersial, diet ikan rucah bergaram menghasilkan pertambahan berat, tingkat pertumbuhan spesifik, rasio efisiensi protein dan kandungan lemak yang lebih rendah; akan tetapi retensi protein, kandungan protein, rupa, tekstur, bau, rasa dan mutu overall yang lebih tinggi. Tidak terdapat perbedaan profil asam amino, edible flesh dan dress-out percentage antara ikan yang diberi makan ikan rucah bergaram dan diet komersial. Ikan rucah bergaram dapat diinklusikan dalam diet baung menggantikan tepung ikan konvensional sampai 75% tanpa mempengaruhi pertumbuhan, efisiensi pakan, utilisasi nutrien, komposisi tubuh, mutu sensoris dan profil asam amino.Item Manfaat Pentingnya Pendaftaran Tanah Bagi Masyarakat(2013-04-27) Hanifah, MardalenaKeberadaan tanah sangat penting dalam kehidupan manusia, yang ditujukan oleh fungsi tanah sebagai media pengikat ( Integrative factor ) bagi hubungan kemasyarakatan atau sebagai sarana pemersatu dan sebagai media pemenuh kebutuhan hidup (Economic factor) bagi masyarakat tersebut.1 Berdasarkan fungsinya tanah merupakan sarana pemersatu, ini dapat dilihat dari manfaatnya sebagai tempat tinggal bersama di wilayah tertentu, sehingga terlihat keterkaitan masyarakat dengan tanah di tempat mereka hidup. Pada fungsi tanah sebagai alat pemenuh kebutuhan hidup, ditunjukkan oleh tanah dari masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup akan makanan, dan pemenuhan kebutuhan hidup lainnya tergantung kepada tanah, bahkan pada saat meninggalpun membutuhkan tanah.Item Pelatihan dan Bimbingan Perancangan Pengembangan Pembelajaran Inovatif Bagi Guru-guru IPA SD Bangkinang Kota Kabupaten Kampar(2013-04-22) Rosmaini; Suryawati, Evi; Yustina; Natalina, Mariani; Yusuf, YustiniAcara pelatihan dilakukan di SD 006 Langgini Bangkinang Kota Kabupaten Kampar terdiri dari 20 orang guru-guru SD, 11 orang sudah sarjana dan 9 orang masih D2, Waktu pelaksanaanya mulai survey tanggal 25 September sampai 13 Oktober. Acara pertemuan I diikuti oleh Kepala Sekolah, Kepala Bidang pendidikan dan Staf Guru untuk membicarakan teknis pelaksanaan kegiatan yang melibatkan KKG dari beberapa Gugus Kabupaten Kampar. Dari hasil kesepakatan ditentukan bentuk kegiatan: Pelatihan dan Bimbingan Perancangan Pengembangan Pembelajaran Inovatif Bagi Guru-Guru IPA SD Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. Dari 20 orang guru yang diberi tugas membuat perangkat pembelajaran tersebut, hanya 13 orang yang membuat, dari 13 orang ini hanya 8 orang yang perangkatnya yang sudah benar, dan 5 orang lagi yang belum lengkap seperti tidak membuat LKS dan lembaran post test. Dari hasil pelatihan tersebut ternyata para guru-guru yang hadir sangat antusias mengikuti dan mengamati, guru-guru mensimulasikan perangkat-parangkat yang dibuatnya sendiri didepan kelas, dengan mendiskusikan dan bertanya jawab sehingga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru bagi guru-guru tersebut.Item Pelatihan dan Bimbingan Perancangan Pengembangan Pembelajaran Inovatif Bagi Guru-guru Sains SMP Bangkinang Kota Kabupaten Kampar(2013-04-20) Suryawati, Evi; Natalina, Mariani; Rosmaini; Hussein Arief, RajaKegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini terutama ditujukan kepada guru-guru Sains Biologi SMP Bangkinang kota kabupaten Kampar, peserta kegiatan pelatihan ini berjumlah 20 orang, 18 orang sudah serjana dan 2 orang masih D3. Guru-guru ini umumnya memiliki status kepegawaian PNS dan honorer.. Kegiatan pelatihan dilakukan di SMP Negeri 1 Bangkinang Kota Kabupaten Kampar ini dilakukan sebanyak 3x pertemuan. Pada pertemuan I, tanggal 25 September 2012 pukul 08.00-10.00 diadakan sosialisai dan survai yang diikuti oleh Kepala Sekolah, Kepala Bidang pendidikan dan Staf Guru untuk membicarakan teknis pelaksanaan kegiatan yang melibatkan KKG dari beberapa Gugus Kabupaten Kampar. Pertemuan ke II tanggal 13 Oktober 2012, pukul 08.00 - 13.00 WIB sebelum pelatihan dimulai pelaksanaan pelatihan, guru-guru diberi angket persepsi guru terhadap pengembangan pengemasan perangkat pembelajaran, setelah itu dilakukan sosialisasi materi tentang penyusunan perangkat pembelajaran, tanya jawab dan diskusi. Pada pertemuan III tanggal 20 Oktober 2012 pukul 08.00-13.00 WIB guru-guru melakukan pemodelan simulasi dan diberikan angket respon. Secara kuantitatif menunjukkan gambaran bahwa peserta sangat antusias mengikuti pelatihan bimbingan perancangan pengembangan pembelajaran inovatif bagi guru-guru sains biologi SMP di sekolah. Kedepan diharapkan mampu membuat perangkat yang lengkap dan menyediakan media yang cocok dengan materi yang akan diajarkan sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik seperti yang diharapkanItem Pelatihan Organisasi Dan Kepemimpinan Ikatan Remaja Mesjid Di Kecamatan Tebing Tinggikabupaten Kepulauan Meranti(2013-04-22) Marhadi; Wasnury, Rendra; Fitry, Kunriawaty; Noviasari, HenniKegiatan pengabdian ini dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Riau. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti pada tanggal 1 desember 2012. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan manajemen pengelolaan Organisasi Ikatan Remaja masjid di selatpanjang. Hasil pelatihan ini menunjukkan hasil yang cukup positif dan signifikan, karena dari hasil pelatihan peserta memahami dan mampu mempraktekkan penerapan fungsi-fungsi manajemen di ikatan remaja masjid yang mereka kelola. Selain itu kegiatan ini juga sebagai bentuk peran dan tanggung jawab Universitas Riau untuk mengabdi kepada masyarakat.Item Peluang Usaha melalui Keterampilan Merajut bagi Anggota PKK RW-05 Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir - Pekanbaru(2013-04-22) Kartikowati, Sri; Gimin; Sumarno; Trisnawati, FennyPeran kaum perempuan di Indonesia makin lama semakin menunjukkan peran yang sangat signifikan, tidak saja di koa-kota besar di Indonesia tetapi juga di pedesaaan. Sejarah panjang telah membuktikan bahwa kaum perempuan mampu perkasa dalam menopang ekonomi keluarga. Kaum ibu misalnya, mampu membantu pendapatan keluarga dengan melakukan banyak hal, seperti bertani, berternak, dan berwirausaha. Naisbitt mengangkat issu tentang perempuan yang muncul sebagai salah satu dari sepuluh arah baru untuk tahun 2000-an merupakan dasawarsa perempuan/wanita dalam kepemimpinan. Issu tersebut sempat membangkitkan perhatian kalangan praktisi maupun akademisi. Peran perempuan dalam menambah pendapatan keluarga, umumnya bagi kaum perempuan yang berpendidikan menengah ke bawah, adalah menciptakan sesuatu produk atau jasa yang memiliki ‘nilai jual’. Peran membantu pendapatan keluarga itu dilakukan tanpa mengganggu peran utama dirinya sebagai ibu rumah tangga. Caranya dengan melakukan kegiatan produktif di waktu senggang, artinya ada manajemen waktu yang sangat fleksibel. Dengan demikian kaum perempuan telah berperan ganda – tidak meninggalkan keluarga dalam melakukan kegiatan produktif. Hebatnya anggota keluarganya pun dapat dilibatkan. Berbagai bentuk produk dan jasa ber-nilai jual itu yang biasa ditawarkan adalah produk-produk yang berhubungan dengan urusan perempuan dan benda-benda yang dikonsumsi secara bersama dalam keluarga.Item Pembuatan Saus Tomat Di PKK Dusun Sawah Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar(2013-04-22) Rini; Abudullah; Rasmiwetti; Anwar, LennyTerbatasnya ilmu pengetahuan tentang pengolahan buah tomat menjadi produk olahan serta minimnya pengetahuan ibu-ibu tentang akibat-akibat yang ditimbulkan bagi kesehatan oleh produk olahan saus tomat yang ada di pasaran, sehingga kami merasa perlu untuk menginformasikan hal ini kepada masyarakat. Untuk mendukung program pemerintah di bidang peningkatan kesejahteraan keluarga Indonesia, perlu adanya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini pusat pengabdian pada masyarakat Universitas Riau mencoba memperkenalkan pembuatan saus tomat yang mudah, tahan disimpan lama dan dapat dimanfaatkan buat keperluan sehari-hari agar dapat meningkatkan nilai tambah pengolahan masyarakat melalui peningkatan ketrampilan dalam mengolah buah tomat.Item Pengembangan Sistem Pendingin Minuman Portable Menggunakan Modul Termoelektrik Satu Tingkat(2016-11-30) Mainil, Rahmat Iman; SyafriSistem pendingin minuman portable yang telah dikembangkan menggunakan modul termoelektrik satu tingkat yang digunakan sebagai alat pendingin. Sistem pendingin termoelektrik beroperasi pada arus DC dan dapat digunakan untuk untuk memanaskan atau mendinginkan dengan pembalikan arah arus. Proses pendinginan tersebut dicapai dengan memindahkan panas dari salah satu sisi modul pendingin ke sisi yang lain dengan adanya arus listrik yang mengalir dan memenuhi hukum termodinamika. Ruang pendingin berbentuk kotak (ringan-ringkas) yang dapat dibawa dan membutuhkan input listrik 10 V atau setara dengan voltase yang dihasilkan dua (2) port USB laptop. Tahapan perancangan diawali dengan tahapan perencanaan alat yang meliputi penentuan beberapa kriteria desain seperti bobot alat yang ringan (maksimum 1 kg), dimensi yang ringkas dengan estetika yang baik, konsumsi energi yang rendah (kecil dari 25 Watt) pada voltase dibawah 10 Volt, harga yang terjangkau, mampu mendinginkan hingga temperatur 15 0C dalam waktu kurang dari 30 menit. Pemilihan modul termoelektrik yang tepat untuk memastikan sistem pendingin portable mampu mencapai spesifikasi yang diinginkan. Selanjutnya dilakukan perhitungan termal kotak pendingin untuk menentukan dimensi alat serta ketebalan isolasi yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kriteria desain sekaligus optimasi efisiensi sistem. Hasil perancangan dan pembuatan alat menghasilkan sebuah purwarupa alat pendingin minuman portable dengan dimensi 6 cm x 6,5 cm x 15 cm dengan ketebalan isolasi (polyurethane foam) 6 mm dan ketebalan isolasi (polystyrene expanded) foam 5,3 mm sebagai isolator panas. Daya yang dibutuhkan untuk mendinginkan minuman selama 30 menit sebesar 20,95 W. Pengujian dilakukan dengan menggunakan adaptor dan USB sebagai input daya selama 30 menit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan adaptor pada tegangan 12V memberikan pendinginan yang lebih baik. Ini bisa dilihat setelah 30 menit temperatur terendah ruang pendingin tanpa beban pendinginan adalah 9,7 ° C, dengan beban pendingin kaleng minuman 250 ml adalah 18,7 ° C, dengan beban pendingin susu kotak 250 ml adalah 18, 4 ° C, dan dengan beban pendinginan minuman isotonik 140 ml adalah 14,8 ° C.Item Penyuluhan Tentang Pornografi dan Pornoaksi Bagi Anggota PKK Kecamatan Tampan di Kota Pekanbaru(2013-04-22) Yohana, Nova; Khairani Harahap, Tuti; Suryadi, HeriPada era kehidupan modern ditengah globalisasi informasi seperti sekarang ini ancaman terhadap kelestarian tatanan masyarakat Indonesia menjadi semakin serius. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempermudah pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi. Demikian juga kehidupan modern telah menyebabkan pergeseran nilai-nilai yang ditujukan dengan meningkatnya sikap permisif masyarakat terhadap perbuatan-perbuatan pornoaksi. Kecendrungan ini telah menimbulkan keresahan dan kekuatiran masyarakat beragama akan hancurnya sendi-sendi moral dan etika yang sangat diperlukan dalam pemeliharaan dan pelestarian tatanan kehidupan masyarakat. Pekanbaru yang merupakan daerah yang sedang menuju ke kondisi metropolitan, bukanlah suatu hal yang tidak mungkin tindak kekerasan dalam rumah tangga juga kian meningkat disebabkan kondisi dan berbagai faktorpendukung, adapun dari tinjauan lapangan yang berhasil dihimpun oleh penulis, tindak kekerasan yang disebabkan oleh beberapa faktor.Dari data yang diperoleh, terdapat banyak kasus tindakan a-sosial, a-suaila, dan a-moral akibat dan bahaya pornografi dan pornoaksi di Pekanbaru. Pengabdian ini dilakukan di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutama ibu-ibu anggota PKK diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang Pornografi dan Pornoaksi. Metode kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat ini meliputi: 1.Penyuluhan kepada kelompok sasaran yaitu memberikan materi tentang Pornografi dan Pornoaksi, 2. Pelatihan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendapat tanggapan yang sangat positif dari pihak masyarakat maupun pihak pemerintah.Item PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP(2013-04-25) EDORITA, WIDIA; DIANA, LEDY; MAYA LESTARI, MARIAPengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat kebijakan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan kelembagaan, sumberdaya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat hukum dan perundangan, tersedianya informasi serta pendanaan. Sifat keterkaitan (interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari esensi lingkungan telah membawa konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasikan dan menjadi roh dan bersenyawa dengan seluruh pelaksanaan pembangunan sektor dan daerah. Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dijabarkan pula bahwa penggunaan sumber daya alam harus selaras, serasi, dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Sebagai konsekuensinya, kebijakan, rencana, dan / atau program pembangunan harus dijiwai oleh kewajiban melakukan pelestarian lingkungan hidup dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.Item PerananZat Aditif pada Makanan di Kelurahan Lapas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru-Riau(2013-04-26) Yusnimar; Drastinawati; Sri Irianty, RozanaZat aditif atau bahan pengawet pada makanan adalah berfungsi untuk mencegah atau memperlambat terjadinya kerusakan makanan, baik secara kimiawi maupun mikrobiologis. Dengan menggunakan bahan pengawet, makanan bisa ditransportasikan dalam jarak jauh dan bisa disimpan untuk waktu yang lama. Zat aditif sebagai bahan yang ditambahkan untuk memproduksi pangan olahan untuk tujuan komersial tidak mungkin dihindari, terutama pada industri makanan skala rumah tangga maupun skala industri. Makanan semakin enak, tampilannya semakin menarik , hal ini disebabkan biasanya pada makanan ditambah dengan zat aditif. Produsen makanan rumah tangga akan berusaha menampilkan makanan semenarik mungkin baik dari segi penampakan fisik, aroma, dan tekstur. Namun, acap kali faktor gizi, higienis dan keamanan pangan justru diabaikan. Tujuan penggunaan zat aditif ini adalah untuk, untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya meningkat. Selain itu, zat aditif dapat menghambat atau menghentikan aktivitas mikroba (bakteri, kapang, khamir), sehingga dapat meningkatkan daya simpan suatu produk olahan, meningkatkan cita rasa, warna, menstabilkan, memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, antilengket, mencegah perubahan warna, memperkaya vitamin, mineral, dan sebagainya. Pemberian bahan pengawet tersebut tidak merusak nilai gizi makanan itu, asalkan bahan tambahan yang digunakan tidak kedaluwarsa.Biasanya kalau masa kedaluwarsanya sudah ditentukan, maka empat bulan menjelang kedaluwarsa makanan itu mengalami perubahan.Item Studi morfologi dan molekuler Clinostomum Complanatum (Digenea, Clinostomidae) pada ikan air tawar di yogyakarta(2013-05-28) Riauwaty, MorinaClinostomiasis adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh trematoda digenea Clinostomum complanatum atau lebih dikenal dengan “yellow grub”. Parasit ini bersifat zoonotik yang menyebabkan penyakit “laryngo-pharingitis” dan dapat mengakibatkan kematian karena terjadi Asphyxia pada manusia (Kifune dan Kousaka, 1994; Vianna et al., 2005). Penularan pada manusia dapat terjadi bila memakan ikan mentah yang terinfeksi Clinostomum complanatum atau memakan ikan yang tidak dimasak secara sempurna. Kasus ini terjadi pertama sekali di Jepang (Yamashita, 1938; Kifune et al., 2000), Israel (Witenberg, 1944), India (Cameron, 1945), Korea (Chung et al., 1995a), Thailand (Chung et al., 1995a; Tiewchaloern et al., 1999) dan Iran (Kifune et al., 2000). Infeksi Clinostomum complanatum pada ikan air tawar di Indonesia mengakibatkan kematian ikan, kegagalan dalam usaha budidaya ikan dan kerugian ekonomi (Mitchell, 1995). Ikan yang terinfeksi parasit ini menunjukkan gejala perubahan tingkah laku, pertumbuhan ikan terganggu, berat badan menurun, kehilangan napsu makan, frekuensi berenang berkurang, warna tubuh pucat, pergerakannya menjadi lambat (Lacerda et al., 2008; Mwita dan Nkwengulila, 2008). Ikan akan mati jika ditrasportasikan dalam jarak jauh (Lo et al.,1982). Akibat adanya kasus ini, maka penelitian tentang morfologi dan molekuler Clinostomum complanatum terus berkembang. Selama ini informasi tentang identifikasi yang akurat untuk mendiagnosa suatu penyakit dan menanggulangi penyebab penyakit di Indonesia masih terbatas, oleh sebab itu penemuan spesies baru pada suatu daerah dapat digunakan sebagai alat diagnostik suatu penyakit. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian tentang studi morfologi dan molekuler Clinostomum complanatum di Yogyakarta perlu dilakukan sebagai data awal untuk mengetahui kekerabatan parasit di Indonesia.