P - Engineering
Permanent URI for this community
Browse
Browsing P - Engineering by Title
Now showing 1 - 20 of 380
Results Per Page
Sort Options
Item 07Sintesis, Kinetika Reaksi dan Aplikasi Kitin dari Cangkang Udang: Review(2017-01-09) Afriani, Yesi; Fadli, Ahmad; Maulana, Subkhan; Karina, IkaKitin merupakan biopolimer yang banyak ditemukanpadacangkang eksoskeleton artropoda (kepiting, dan udang), insekta, alga, dinding sel fungi, danyeast.Sumberbahan baku yang biasa digunakan untuk sintesis kitin adalah cangkang udang dan cangkang kepiting.Kitin berasosiasi dengan mineral dan protein didalam cangkang maupun dinding sel. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kitin perlu dilakukan proses demineralisasi dan deproteinasi. Kedua proses isolasi kitin tersebut bisa dilakukan dengan dua macam metode yaitu metode enzimatis dan metode kimiawi. Enzim protease dan fermentasi asam laktat digunakan di dalam metode enzimatis, sedangkan di dalam metode kimiawi digunakan senyawa asam dan basa. Kitin memiliki sifat antibakterial, non-toksik, biokompatibilitas, dan biodegradabilitas sehingga dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Pemanfaatan kitin banyak diaplikasikan sebagai adsorben ion logam dalam pengolahan air, pengawet, aditif makanan, pewarna, pigmen dalam rekayasa limbah, imobilisasi enzim,dan anti kolesterol. Kitin juga mudah diolah sebagai gel, membran, fiber dan film. Di bidang biomedis kitin dan turunannya dapat digunakan sebagai drug delivery, pembalut luka, dan pendiagnosis kanker. Selain itu, kitin juga merupakan bahan baku utama untuk membuat kitosan yang memiliki banyak manfaat diberbagai bidang dan memiliki nilai jual yang tinggi. Hal tersebut tentu memerlukan kualitas kitin yang baik sehingga secara tidak langsung akan berdampak terhadap kitin dan produk turunan yang dihasilkannya. Kinetika reaksi merupakan tinjauan untuk mendapatkan produk yang optimal dengan menggunakan konstanta reaksi yang didapat sebagai acuan untuk kondisi proses. Pada sintesis kitin tinjauan kinetika reaksi tentu akan lebih mengoptimalkan proses serta menghasilkan produk dengan kualitas lebih baik sehingga berdampak positif terhadap produk turunan yang akan dihasilkan. Pada makalah ini kami akan memaparkan penelitian terbaru tentang sintesis kitin dari cangkang udang termasuk tinjauan kinetika reaksi yang terjadi serta aplikasi kitin di berbagai bidang kehidupan.Item A. Daftar isi International Conference on Oleo and Petrochemical Engineering(2016-04-22)This present work focused on the characterization of treated oil palm frond (OPF) from ozonolysis pretreatment. The ozonolysis pretreatment was performed in a conventional semi-batch reactor at ambient condition. The effectiveness of ozonolysis pretreatment was validated by investigating the degradation of lignin and composition of solid product from pretreatment (treated OPF). In addition, crystallinity, surface area, pore structure, and morphology of untreated and treated OPF, as well as functional groups present were examined accordingly to study the effect of ozonolysis pretreatment on physical properties of OPF. The ozonolysis pretreatment on OPF was found to degrade the lignin structure, and exerted only a slight effect on the hemicellulose structure. Meanwhile, the cellulose yield was increased. As comparison to the untreated OPF, the crystallinity index OPF was increased while the surface area, pore volume, and mean pore diameter for the treated was decreased. This observation explained that the ozonolysis reaction has degraded the C=C bond of acid insoluble lignin into acid soluble lignin. Thus, the lignin could be removed easily by washing with water. Removing the amorphous component would lead to higher crystallinity index. Meanwhile, the pore properties of treated OPF would collapse during washing and drying process. Results of the present study indicated ozonolysis pretreatment as an effective method for OPF pretreatment to produce a washed clean substrate rich in cellulose and xylan. In addition, the physical properties of OPF were improved and ready for subsequent downstream bioconversion process such as acid hydrolysis for glucose productioItem A. Daftar Isi Seminar Nasional Teknik Kimia Oleo & Petrokimia Indonesia 2008(2016-03-01) Seminar; Nasional, SeminarIndonesia adalah negara tropis yang memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat dikembangkan menjadi sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi alternatif adalah biodiesel. Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa sehingga disebut dengan cocodiesel. Penelitian ini mempelajari kondisi optimum dalam memproduksi cocodiesel melalui reaksi metanolisis antara minyak kelapa dan metanol dengan menggunakan bantuan katalis padat kalsium karbonat (CaCO3) yang telah dipijarkan pada suhu 900oC selama 1,5 jam. Untuk memperoleh kondisi operasi optimum dalam memproduksi cocodiesel, dilakukan variasi waktu reaksi metanolisis (1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0 jam), suhu reaksi (40oC; 50oC; 60oC; 70oC; 80oC), konsentrasi katalis (1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0 %) dan rasio molar metanol/minyak kelapa (4:1; 6:1; 8:1; 10:1; 12:1). Dari hasil penelitian, diperoleh kondisi operasi optimum untuk memproduksi cocodiesel adalah waktu reaksi metanolisis selama 1,5 jam, suhu 60oC, konsentrasi katalis 2% dan rasio molar metanol/minyak kelapa 1:8 menghasilkan konversi tertinggi sebesar 75,02%. Densitas cocodiesel yang dihasilkan dari penelitian adalah 860 kg/m3, viskositas kinematik 2,44 mm2/s, titik nyala 110oC, angka setana 65,94 , kadar air 0,039%-v, angka asam 0,049 mg KOH/g dan angka iod 6,35 gr Iod/100 gr. Berdasarkan data analisis tersebut, maka cocodiesel yang dihasilkan dari penelitian memenuhi kualifikasi sebagai bahan bakarItem A. Daftar Isi Seminar Nasional Teknik Kimia Teknologi Oleo Petrokimia Indonesia(2017-01-09) Akbar, FajrilItem A.Daftar isi(2013-05-13) PadilItem A.Daftar isi(2013-05-14)Item A.Daftar Isi Seminar Nasional Teknik Sipil 2015(2016-03-08)Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak lepas dari kebutuhan sarana penghubung antar pulau-pulau, salah satunya adalah jembatan. Jembatan Barelang merupakan jembatan tipe cable stayed yang menghubungkan Pulau Batam–Tonton dengan bentang 642 meter. Jembatan cable stayed merupakan suatu sistem struktur statis tidak tentu berderajat tinggi, dimana gaya– gaya dalam yang bekerja dipengaruhi bersama oleh kekakuan komponen penunjang utama jembatan yaitu sistem–sistem lantai kendaraan (deck, gelagar memanjang, gelagar melintang) serta kabel kabel mutu tinggi dan pylon utamanya. Ada tiga jenis pola penyusunan kabel yang sering digunakan pada jembatan cable stayed yaitu: tipe fan, tipe harp, dan tipe radial. Pada kasus ini dibandingkan tipe fan yang membentuk pola penyusunan kabel yang menyebar dan tipe radial yang penyusunan kabelnya bertumpu di satu titik pada pylon bagian atas. Permodelan pola susunan kabel tipe fan dan tipe radial dalam memikul berat sendiri dan beban gempa dilakukan dengan bantuan software analisa struktur SAP 2000 untuk menghitung displacement dan gaya dalam yang terjadi di titik pylon dan gelagar jembatan. Proses analisis menggunakan model jembatan Barelang. Zona wilayah gempa yang digunakan adalah wilayah Batam lokasi jembatan tersebut berada dengan jenis tanah lunak. Beban gempa yang diinputkan berupa riwayat waktu (time history). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai perpindahan dan gaya dalam pada struktur jembatan tipe fan relatif lebih besar dibandingkan dengan struktur jembatan tipe radial.Item Adsorpsi Logam Cu (II) Menggunakan Perlit Yang Teraktifasi Dengan Asam Clorida (HCl)(2013-05-13) Heltina, Desi; KhairatKadar limbah logam Cu di perairan saat ini sangat membahayakan lingkungan. Apabila tidak segera ditanggulangi maka akan mencemari lingkungan dan juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Penanganan limbah logam Cu dapat dilakukan dengan proses adsorpsi. Perlit merupakan suatu batuan alam yang dapat digunakan sebagai media adsorben untuk menyerap logam-logam berat salah satunya logam Cu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh daya jerap maksimum perlit yang teraktifasi sebagai adsorben dalam menyerap lugam Cu. Proses adsorpsi logam Cu dilakukan dengan cara menggunakan proses batch, dengan variasi kecepatan pengadukan (100, 200, dan 300 rpm) dan konsentrasi logam Cu (8,658, 17,444, dan 28,598 ppm). Pada waktu tertentu larutan sample diambil dan dianalisa dengan menggunakan AAS. Dari hasil analisa diperoleh daya jerap maksimum sebesar 57,86 % pada konsentrasi logam Cu 8,658 ppm dan kecepatan pengaduk 300 rpm.Item Adsorption of Humic Acid From Aqueous Solution Onto Fe3o4 Coated Carbon: Effect of Temperature(2016-04-22) Zulfikar, Muhammad Ali; Suri, Fraulein IntanThe sorption of humic acid from aqueous solution onto Fe3O4 coated carbon under the influence of temperature has been investigated. Batch adsorption experiments were carried out using humic acid (HA) as an adsorbate. It was observed that the amount of humic acid adsorbed increase with increasing temperature. Thermodynamic parameters data indicated that the humic acid adsorption was non-spontaneous and endothermic under the experimental conditions, with the enthalpy (ΔH) and entropy (ΔS) of +29,44 J mol-1 and +74.96 J mol-1, respectively.Item Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kVA(2016-02-25) Feranita; Safrianti, Ery; Alpayadia, OkyAlat penstabil tegangan satu phasa ini dirancang menggunakan thyristor yaitu triac BT 139 dan relai. Alat ini terdiri dari rangkaian kontrol dan rangkaian penstabil. Penggunaan komponen thyristor pada rangkaian penstabil ini yaitu dengan mengatu sudut penyalaannya melalui suatu rangkaian kontrol. Komponen thyristor yang digunakan, memanfaatkan sifat pemotongan gelombang sinus sehingga penstabil ini akan memberikan output yang konstan secara otomatis, bebas dari pengaruh inputnya dengan daya sebesar 1,5 kVA. Alat ini diberi tegangan dengan batas tegangan input sebesar 200 – 225 V dan diukur hasil outputnya. Kemudian alat diberi beban lampu sebesar 40 W – 150 W dan diukur arus yang mengalir pada beban. Apabila saklar Off ditekan maka alat penstabil tegangan tidak bekerja.Item ALAT PENSTABIL TEGANGAN BOLAK-BALIK SATU FASA 220 V, 50 HZ MENGGUNAKAN THRYSTOR DENGAN DAYA 1,5 KVA(2014-03-04) Feranita; Safrianti, Ery; Alpayadia, OkyAlat penstabil tegangan satu phasa ini dirancang menggunakan thyristor yaitu triac BT 139 dan relai. Alat ini terdiri dari rangkaian kontrol dan rangkaian penstabil. Penggunaan komponen thyristor pada rangkaian penstabil ini yaitu dengan mengatu sudut penyalaannya melalui suatu rangkaian kontrol. Komponen thyristor yang digunakan, memanfaatkan sifat pemotongan gelombang sinus sehingga penstabil ini akan memberikan output yang konstan secara otomatis, bebas dari pengaruh inputnya dengan daya sebesar 1,5 kVA. Alat ini diberi tegangan dengan batas tegangan input sebesar 200 – 225 V dan diukur hasil outputnya. Kemudian alat diberi beban lampu sebesar 40 W – 150 W dan diukur arus yang mengalir pada beban. Apabila saklar Off ditekan maka alat penstabil tegangan tidak bekerjaItem Algae Strain Growth and Cultivation for Biodiesel(2016-02-25) Padil; EvelynMicroalgal lipids are the oils of future for sustainable biodiesel production. However, relatively high production costs due to low lipid productivity can become one of the major obstacles impeding their commercial production. We recently studied the bioreactor options for cultivating alga and also the advantages and drawbacks of each option. It also discussed the effects of various parameters on algae growth and production and the cost estimates on bioreactor chosen. The successful coupling between chemical, physiology and technology is central to the success of algal biotechnology. Our literature studies strongly indicate that in the long term the photobioreactor systems offer the most profitable route for bio-fuel production, if they can be reduced in cost. This is because they offer the advantage due to reduced land use, high productivity rates over open pond systems and reduced contamination. Several optimal parameters to consider when cultivating algae strain are temperature (18-24 0C), salinity (20-24 g.l-1), light intensity (2,500-5,000 lux), photoperiod that is light: dark, hours (16:8 minimum and 24:0 maximum) and pH (8.2-8.7).Item Alkilasi Diphenyamine Dan Pengaruhnya Pada Efektivitas Penghambatan Oksidasi Ester Poligliserol - Estolida Asam Oleat(2015-09-26) Dermawan, DickyEster poligliserol – estolida asam oleat (disingkat EPG) merupakan bahan terbaharukan yang sedang dikembangkan sebagai bahan alternatif untuk digunakan sebagai minyak pelumas. Penelitian ini mempelajari alkilasi dan pengaruh reaksi ini terhadap efektivitas diphenylamine (disingkat DPA) sebagai antioksidan pada penghambatan oksidasi EPG. Alkilasi dilakukan menggunakan stirena sebagai bahan pengalkil pada rasio mol DPA : stirena = 1 : 1,3 dengan bantuan katalis bleaching earth. Reaksi dipelajari melalui analisis Thermogravimetry (TG) dan analisis Gas Chromatography - Mass Spectroscopy (GC-MS). Pengaruh alkilasi terhadap efektivitas DPA sebagai antioksidan diujikan terhadap suatu sampel EPG yang memenuhi spesifikasi viskositas pelumas mesin SAE 40. Uji ketahanan oksidasi dilakukan menggunakan Modified Indiana Stirring Oxidation Test: Hasil penelitian menunjukkan bahwa alkilasi dapat meningkatkan efektivitas DPA sebagai antioksidan. Ketahanan oksidasi terbaik diperoleh pada formulasi EPG dengan 1,5% berat alkilat DPA yang memberikan tambahan masa pakai EPG dari 45,5 jam menjadi 96 jam. Masa pakai didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan sehingga oksidasi pada kondisi uji menyebabkan kenaikan viskositas sebesar 275%, diukur pada suhu 40oC.Item ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT(2016-09-06) Marpaung, Horas Saut MaringanMasalah transportasi pada umumnya merupakan permasalahan alokasi kendaraan pada sistim jaringan jalan antara beberapa sumber dan beberapa tujuan. Namun ada juga antara beberapa sumber dan satu tujuan seperti pada Hauled Container System (HCS), atau sebaliknya. Penyelesaian permasalahan transportasi bertujuan untuk meminimumkan jumlah kendaraan. Metoda Penggabungan Berurut merupakan metode penyelesaian masalah transportasi tentang alokasi kendaraan angkutan sampah. Penentuim satu unit kendaraan berdasarkan jarak tempuh perjalanan selama waktu operasional. Kecepatan perjalanan dan kapasitas muatan kendaraan yang ditentukan mempengaruhi jumlah kendaraan yang dihasilkan.Item Alternatif Pemilihan Moda Transportasi Umum (Studi Kasus: Bus Dan Kereta Api Trayek Kota Padangkota Pariaman)(2016-03-08) Oktaviani; Saputra, Andre YudiKeberagaman moda transportasi pada masa ini mengakibatkan kompetisi dalam pemilihan moda, sehingga akan ada moda yang sangat banyak digemari dan digunakan oleh pelaku perjalanan untuk mencapai suatu tempat sedangkan moda lainnya sedikit atau bahkan tak lagi diminati. Dalam kompetisi yang terjadi, maka perlu dilakukan peninjauan terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan moda sehingga pihak yang terkait dapat mewujudkan sistem angkutan umum yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati prilaku pelaku perjalanan yang menggunakan angkutan umum kereta api dan bus trayek Kota Padang ke Kota Pariaman agar diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam melakukan pemilihan moda, guna memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda kereta api dan bus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dihitung dengan menggunakan perhitungan regresi karena bertujuan melihat hubungan variabel respon pilihan pelaku perjalanan (Y) terhadap perubahan atribut selisih biaya perjalanan (X1), waktu perjalanan (X2) dan waktu keberangkatan masing-masing moda (X3). Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan persamaan selisih utilitas antara kereta api dan bus adalah sebagai berikut: (UKAUBus) = 0.977 + 0.00.X1 + 0.092.X2 - 0.002.X3. Model pemilihan moda yang digunakan adalah model logit binomial: Probabilitas pemilihan moda Kereta Api: PKA = Probabilitas pemilihan moda bus: PBUS = 1 – PKA = Sehingga didapatkan hasil bahwa probabilitas pemilihan moda kereta api lebih besar dari pada pemilihan moda bus. Perubahan yang dilakukan terhadap biaya perjalanan, waktu perjalanan, dan jarak waktu keberangkatan tidak mempengaruhi, karena masyarakat lebih memilih kereta api sebagai moda untuk mencapai tujuannya.Item ALTERNATIF SOLUSI PENGGUNAAN GEOTEXTILE PADA KONSTRUKSI JALAN DIATAS TANAH LUNAK(2012-11-07) Maizir, HarnediItem ANALISA KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET TONGKOL JAGUNG DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI(2014-06-30) Elfiano, EddyPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas briket dari bahan baku limbah tongkol jagung setelah melalui proses karbonisasi dan non-karbonisasi, dengan menggunakan dua jenis perekat yang berbeda yaitu damar dan kanji, dan variasi tiga tekanan yaitu 3,47 MPa, 5,2 MPa dan 6,94 MPa. Penelitian ini dianggap penting untuk melihat peluang penggunaan limbah jagung sebagai bahan bakar alternatif. Dalam penelitian ini kualitas briket dilihat berdasarkan hasil analisa proksimat yang menunjukkan kandungan air (moisture content), kandungan asap (volatile matter) dan kandungan abu (ash content). Selain itu pengujian nilai kalor juga diperlukan untuk mengetahui energi yang dihasilkan dari pembakaran briket yang juga merupakan salah satu parameter untuk menunjukkan kualitas briket. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa baik pada briket karbonisasi ataupun non-karbonisasi, kualitas terbaik ditunjukkan oleh briket dengan perekat damar tekanan 6,94 MPa. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya kadar air, kadar asap dan kadar abu yaitu masing-masing sebesar 0,96%, 47,12% dan 3,09% untuk briket karbonisasi dan 2,86%, 78,29%, dan 3,14% untuk briket non-karbonisasi. LHV (low heating value) tertinggi juga ditunjukkan oleh sampel yang sama yaitu briket dengan proses karbonisasi, menggunakan pengikat damar dan diproses pada tekanan 6,94 MPa dengan nilai LHV 7283.64 kJ/kg. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas briket terbaik berdasarkan hasil uji analisa proksimat dan nilai LHV ditunjukkan oleh sample briket dengan pengikat damar dengan tekanan 6,94 MPa dan telah melalui proses karbonisasi.Item Analisa Kelayakan Investasi Proyek Pembangunan Perumahan Berlian Kuok Sejahtera(2016-03-07) Taufik, Hendra; Larici, RiaProject Housing development has growing fast in Pekanbaru. It is not only in the central city but also in the suburbs area. PT Tiga Berlian Sejahtera is developing housing project at Jl. Pekanbaru-Bangkinang, Rimbo Panjang, Kampar Regency. The objective of this research is Berlian Kuok sejahtera’s housing with 3 Ha area and 141 housing units will be marketed. This construction by using alternative is 30% equity and 70% loan. The purpose of this thesis is to determine investment feasibility of project housing development Berlian Kuok Sejahtera with indicator of investment feasibility using method Net Present Value (NVP), Benefit Cost Ratio (BCR), and Internal Rate of Return (IRR). Then, sensitivity level will be tested of investment, interest rate, benefit, and cost. From the financial terms, the return on investment with a period of 3 years can be fulfilled with a value of NPV Rp 2.141.123.359,44, IRR amount to 20,42%, and the BCR at 1,07. From the sensitivity analysis, housing development Berlian Kuok Sejahtera still feasible to limit investment costs increased to 11,32%, the interest rate increased to 63,38%, the sensitivity of benefit decreased 9,47% and sensitivity of cost increased by 136,34%.Item ANALISA KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL DENGAN PENDEKATAN STOKASTIK STUDI KASUS RENCANA RUAS TOL PEKANBARU-KANDIS(2016-09-06) AlfianPembangunan jalan tol memerlukan investasi relative besar, akibat keterbatasan dana, pihak pemerintah melakukan kemitraan dengan pihak swasta (Public-Private Partnership) dengan konsep kerjasama BOT (Build Operate Transfer) dan konsep pembiayaan non-resource project financing. Metode penilaian kelayakan investasi yang umum digunakan adalah melalui pendekatan deterministic yang akan menghasilkan satu penilaian tunggal. Informasi yang dihasilkan sangat terbatas dan tidak mempresentasikan adanya risiko dan ketidakpastian yang mungkin akan dihadapi sebagaimana realita investasi itu sendiri. Bagi investor, pengambilan keputusan strategi bisnis dengan informasi yang minim tentu saja sangat berisiko. Penelitian ini mencoba untuk melakukan analisis investasi dengan pendekatan stokastik sebagai upaya untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif sehubungan dengan pengambilan keputusan pada tingkat kepercayaan tertentu. Analisis dilakukan melalui penerapan metode NPV-at-Risk, dengan menggunakan data historis untuk beberapa variable berisiko, pendapat para ahli, dan hasil penelitian sebelumnya. Disamping itu, penelitian ini juga akan menghasilkan sensitifitas variable-variabel yang berpengaruh pada investasi jalan tol. Hasil analisa dengan pendekatan stokastik pada penelitian ini menunjukan bahwa dengan masa konsesi 35 tahun dan dengan tariff kendaraan golongan I Rp. 490/Km, proyek pembangunan jalan Pekanbaru-Kandis secara finansial. NPV positis dicapai pada tahun ke-21 dari masa konsesi. Dari perspektif bisnis, pencapaian NPV positif yang lambat menyebabkan investasi akan rentan terhadap risiko dan ketidakpastian sehingga dapat memengaruhi keputusan investor. Variabel-variabel yang paling berpengaruh berdasarkan hasil analisis secara berurutan adalah : 1) SBI, 2) Inflasi, dan 3) Jumlah kendaraan golongan III, IV, VItem ANALISA KOEFISIEN SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL PREMIERE ZURI DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU(2016-09-06) Taufik, Hendra; TrikomaraDalam membangun suatu bangunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat diperkirakan dengan cermat berdasarkan gambar rencana dan persyaratan teknis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya yaitu koefisien/indeks material, tenaga kerja dan alat yang digunakan selama pekerjaan berlangsung. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan koefisien material, tenaga kerja, dan alat. Pada penelitian ini dilakukan observasi lapangan dan pengumpulan data selama dua bulan. Hasil observasi yaitu waktu dan jumlah tenaga kerja, kemudian dilakukan perhitungan volume pekerjaan. Setelah itu dilakukan perhitungan koefisien material, tenaga kerja dan alat untuk item pekerjaan balok lantai 1, pelat lantai 1, bekisting dan pengecoran. Hasil koefisien ini dibandingkan dengan 3 (tiga) perbandingan yaitu : SNI 2002 dan PT. PP, untuk mengetahui sejauh mana tingkat produktivitas tenaga kerja antara perhitungan dengan bahan perbandingan. Pada pekerjaan pembesian, koefisien mandor dan kepala tukang lebih besar jika dibandingkan dengan SNI 2002, dan PT. PP. Sedangkan untuk tenaga kerja tukang besi dan pekerja besi cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan SNI 2002 dan PT. PP. Pada pekerjaan bekisting balok, pelat lantai dan kolom, dari hasil perhitungan koefisien mandor, kepala tukang, tukang kayu dan pekerja kayu lebih kecil dari SNI 2002. Pada pekerjaan pengecoran dengan menggunakan Ready mix K-300 untuk pekerjaan balok, pelat lantai dan kolom, dari hasil perhitungan untuk tenaga kera mandor, kepala tukang, tukang batu dan pekerja batu lebih kecil dari PT.PP