9.Seminar Nasional Teknik Sipil 2015
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 9.Seminar Nasional Teknik Sipil 2015 by Title
Now showing 1 - 20 of 54
Results Per Page
Sort Options
Item A.Daftar Isi Seminar Nasional Teknik Sipil 2015(2016-03-08)Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak lepas dari kebutuhan sarana penghubung antar pulau-pulau, salah satunya adalah jembatan. Jembatan Barelang merupakan jembatan tipe cable stayed yang menghubungkan Pulau Batam–Tonton dengan bentang 642 meter. Jembatan cable stayed merupakan suatu sistem struktur statis tidak tentu berderajat tinggi, dimana gaya– gaya dalam yang bekerja dipengaruhi bersama oleh kekakuan komponen penunjang utama jembatan yaitu sistem–sistem lantai kendaraan (deck, gelagar memanjang, gelagar melintang) serta kabel kabel mutu tinggi dan pylon utamanya. Ada tiga jenis pola penyusunan kabel yang sering digunakan pada jembatan cable stayed yaitu: tipe fan, tipe harp, dan tipe radial. Pada kasus ini dibandingkan tipe fan yang membentuk pola penyusunan kabel yang menyebar dan tipe radial yang penyusunan kabelnya bertumpu di satu titik pada pylon bagian atas. Permodelan pola susunan kabel tipe fan dan tipe radial dalam memikul berat sendiri dan beban gempa dilakukan dengan bantuan software analisa struktur SAP 2000 untuk menghitung displacement dan gaya dalam yang terjadi di titik pylon dan gelagar jembatan. Proses analisis menggunakan model jembatan Barelang. Zona wilayah gempa yang digunakan adalah wilayah Batam lokasi jembatan tersebut berada dengan jenis tanah lunak. Beban gempa yang diinputkan berupa riwayat waktu (time history). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai perpindahan dan gaya dalam pada struktur jembatan tipe fan relatif lebih besar dibandingkan dengan struktur jembatan tipe radial.Item Alternatif Pemilihan Moda Transportasi Umum (Studi Kasus: Bus Dan Kereta Api Trayek Kota Padangkota Pariaman)(2016-03-08) Oktaviani; Saputra, Andre YudiKeberagaman moda transportasi pada masa ini mengakibatkan kompetisi dalam pemilihan moda, sehingga akan ada moda yang sangat banyak digemari dan digunakan oleh pelaku perjalanan untuk mencapai suatu tempat sedangkan moda lainnya sedikit atau bahkan tak lagi diminati. Dalam kompetisi yang terjadi, maka perlu dilakukan peninjauan terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan moda sehingga pihak yang terkait dapat mewujudkan sistem angkutan umum yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati prilaku pelaku perjalanan yang menggunakan angkutan umum kereta api dan bus trayek Kota Padang ke Kota Pariaman agar diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam melakukan pemilihan moda, guna memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda kereta api dan bus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dihitung dengan menggunakan perhitungan regresi karena bertujuan melihat hubungan variabel respon pilihan pelaku perjalanan (Y) terhadap perubahan atribut selisih biaya perjalanan (X1), waktu perjalanan (X2) dan waktu keberangkatan masing-masing moda (X3). Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan persamaan selisih utilitas antara kereta api dan bus adalah sebagai berikut: (UKAUBus) = 0.977 + 0.00.X1 + 0.092.X2 - 0.002.X3. Model pemilihan moda yang digunakan adalah model logit binomial: Probabilitas pemilihan moda Kereta Api: PKA = Probabilitas pemilihan moda bus: PBUS = 1 – PKA = Sehingga didapatkan hasil bahwa probabilitas pemilihan moda kereta api lebih besar dari pada pemilihan moda bus. Perubahan yang dilakukan terhadap biaya perjalanan, waktu perjalanan, dan jarak waktu keberangkatan tidak mempengaruhi, karena masyarakat lebih memilih kereta api sebagai moda untuk mencapai tujuannya.Item Analisa Kelayakan Investasi Proyek Pembangunan Perumahan Berlian Kuok Sejahtera(2016-03-07) Taufik, Hendra; Larici, RiaProject Housing development has growing fast in Pekanbaru. It is not only in the central city but also in the suburbs area. PT Tiga Berlian Sejahtera is developing housing project at Jl. Pekanbaru-Bangkinang, Rimbo Panjang, Kampar Regency. The objective of this research is Berlian Kuok sejahtera’s housing with 3 Ha area and 141 housing units will be marketed. This construction by using alternative is 30% equity and 70% loan. The purpose of this thesis is to determine investment feasibility of project housing development Berlian Kuok Sejahtera with indicator of investment feasibility using method Net Present Value (NVP), Benefit Cost Ratio (BCR), and Internal Rate of Return (IRR). Then, sensitivity level will be tested of investment, interest rate, benefit, and cost. From the financial terms, the return on investment with a period of 3 years can be fulfilled with a value of NPV Rp 2.141.123.359,44, IRR amount to 20,42%, and the BCR at 1,07. From the sensitivity analysis, housing development Berlian Kuok Sejahtera still feasible to limit investment costs increased to 11,32%, the interest rate increased to 63,38%, the sensitivity of benefit decreased 9,47% and sensitivity of cost increased by 136,34%.Item Analisa Variabel Kegagalan Dalam Proses Pengadaan Pemilihan Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi Secara Elektronik ( E- Procurement ) Di Kota Pekanbaru(2016-03-07) Djuniati, Sri; Komara, Rian Tri; Dyah, Ni WahyuE-procurement is a process of procuring goods and services which is done electronically (internet/web based). One of the steps worth noted in construction project is the process of contractor appointment. Usually, such process is conducted through the auction of services and goods procurement. The auction is currently regulated in Presidential Regulation of 2012 Number 70 about the second amandement of Presidential Regulation of 2010 Number 54 about Procurement of Government Services and Goods. In accordance to the regulation, this research aims to identify failure variables that can affect the process of evaluation for construction services auction in government owned project especially in Pekanbaru, Riau. Data in this research is obtained from interview with the Head of ULP and LPSE of Riau Province and also secondary data obtained from LPSE of Riau Province’s website that comprise of documents regarding the implementation of the auction especially in road and pavement construction service on 2011, 2012 and 2013. The method used to process the data is manual process using software aid of Microsoft Excel, pie chart and bar chart.According to the result of the analysis conducted on auction for road and pavement construction service between 2011 until 2013, it can be obtained that the biggest percentage of 44% during 2011 is for administration phase,the dominant factor of contractorfailurebecause they were not uploaded document of demand.In 2012, the biggest percentage of 48% of the contractor failure caused by technical problems in construction method and where in 2013 with the same the dominant factor of contractor failure increased to 51%.Item Analisis Eksperimen Lentur Kolom Bataton Pracetak Akibat Beban Aksial Eksentris(2016-03-07) IsmeddiyantoTujuan penelitian ini adalah melakukan analisis secara eksperimental terhadap perilaku lentur kolom dengan bekisting bataton pracetak. Dalam penelitian ini diuji 4 buah kolom bataton dan 1 buah kolom kontrol masing-masing berpenampang persegi, dengan ukuran tinggi 290 mm, lebar 290 mm dan panjang 1800 mm. Penulangan benda uji kolom tersebut adalah 8P12 untuk tulangan longitudinal dengan sengkang P8-75. Mutu beton cast in place adalah fc’=23,55 MPa. Pengujian dilakukan dengan pemberian gaya tekan aksial eksentris yang besarnya 50 mm, 100 mm, 150 mm dan 200 mm pada kolom bataton. Satu buah kolom kontrol diberikan diberikan gaya eksentris sebesar 200mm. Pengujian dilakukan secara eksperimen dan dilakukan pula perhitungan analitis sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada eksentrisitas beban yang sama, beban aksial maksimum kolom bataton 2,50 kali lebih kecil daripada kolom beton referensi. Sedangkan momen maksimum kolom bataton 2,44 kali lebih kecil daripada kolom beton referensi. Kekakuan rata-rata kolom bataton adalah 42,33. Pada eksentrisitas beban yang sama, kekakuan kolom bataton 12,68% lebih besar daripada kolom beton referensi. Daktilitas rata-rata kolom bataton adalah 1,47. Pada eksentrisitas beban yang sama, daktilitas kolom bataton 12,12% lebih besar daripada kolom beton referensi.Item Analisis Kinerja Struktur Beton Bertulang Di Wilayah Gempa Indonesia Intensitas Tinggi Dengan Kondisi Tanah Lunak(2016-03-07) Reza, Sri Fatma; Suryanita, Reni; IsmeddiyantoSalah satu konsep perencanaan struktur di wilayah Indonesia adalah dengan menganalisis kinerja struktur setelah terjadinya gempa, mengingat Indonesia merupakan bagian dari wilayah yang rentan terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi. Tujuan artikel ini adalah untuk memperlihatkan kinerja dan distribusi sendi plastis gedung beton bertulang beraturan dengan menggunakan metode analisis statik nonlinier. Model bangunan diberikan beban gempa berupa respons spektrum wilayah gempa dengan nilai percepatan tanah (g) tinggi dan berada di kondisi tanah lunak. Kinerja bangunan ditentukan dengan menggunakan code ATC-40 yang dipengaruhi oleh target perpindahan. Metode yang digunakan untuk memperoleh nilai target perpindahan adalah metode spektrum kapasitas ATC-40 dan koefisien perpindahan FEMA 356. Hasil analisis memberikan nilai target perpindahan metode spektrum kapasitas ATC-40 adalah 0,295 m sedangkan metode koefisien perpindahan FEMA 356 memberikan hasil 0,536 m. Kinerja struktur untuk kedua nilai target perpindahan menunjukkan level Damage Control (DC) yang berarti kondisi gedung belum mengalami kerusakan berat dan dapat difungsikan kembali.Item Analisis Metode Intensitas Hujan Pada Stasiun Hujan Pasar Kampar Kabupaten Kampar(2016-03-07) Hendri, AndyBesarnya intensitas curah hujan ini sangat diperlukan untuk melakukan perhitungan debit banjir berdasarkan durasi metode rasional, yang mana tergantung dari lamanya suatu kejadian hujan. Nilai intensitas hujan yang sangat tinggi akan mempunyai efek samping yang sangat besar juga, misalnya akan berdampak terjadinya kelongsoran dan banjir. Analisis intensitas hujan untuk curah hujan jam-jaman di suatu DPS dapat dihitung dengan beberapa metode, antara lain metode Talbot, Sherman dan Ishiguro, sedangkan untuk data hujan harian intensitasnya dapat dihitung dengan menggunakan metode Metode Van Breen, Metode Bell- Tanimoto, Metode Hasper der Weduwen, dan Metode Mononobe. Penelitian ini dilakukan di stasiun hujan Pasar Kampar. Hasil pengukuran intensitas hujan dari alat pengukur otomatis di stasiun tersebut akan dibandingkan dengan hasil perhitungan intensitas hujan menggunakan metode Mononobe, Van Breen, Haspers Weduwen dan Bell Tanimoto. Uji perbandingannya dengan uji peak-weighted root mean square error. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode intensitas hujan yang sesuai dengan data curah hujan stasiun Pasar Kampar adalah metode Van Breen. Karena memiliki rata-rata error yang lebih kecil dibanding ketiga metode lainnya.Item Analisis Perbandingan Perilaku Struktur Jembatan Cable Stayedtipe Fan Dan Tipe Radialakibat Beban Gempa(2016-03-08) Masrilayanti; Yosen, NaviskoSebagai negara kepulauan, Indonesia tidak lepas dari kebutuhan sarana penghubung antar pulau-pulau, salah satunya adalah jembatan. Jembatan Barelang merupakan jembatan tipe cable stayed yang menghubungkan Pulau Batam–Tonton dengan bentang 642 meter. Jembatan cable stayed merupakan suatu sistem struktur statis tidak tentu berderajat tinggi, dimana gaya– gaya dalam yang bekerja dipengaruhi bersama oleh kekakuan komponen penunjang utama jembatan yaitu sistem–sistem lantai kendaraan (deck, gelagar memanjang, gelagar melintang) serta kabel kabel mutu tinggi dan pylon utamanya. Ada tiga jenis pola penyusunan kabel yang sering digunakan pada jembatan cable stayed yaitu: tipe fan, tipe harp, dan tipe radial. Pada kasus ini dibandingkan tipe fan yang membentuk pola penyusunan kabel yang menyebar dan tipe radial yang penyusunan kabelnya bertumpu di satu titik pada pylon bagian atas. Permodelan pola susunan kabel tipe fan dan tipe radial dalam memikul berat sendiri dan beban gempa dilakukan dengan bantuan software analisa struktur SAP 2000 untuk menghitung displacement dan gaya dalam yang terjadi di titik pylon dan gelagar jembatan. Proses analisis menggunakan model jembatan Barelang. Zona wilayah gempa yang digunakan adalah wilayah Batam lokasi jembatan tersebut berada dengan jenis tanah lunak. Beban gempa yang diinputkan berupa riwayat waktu (time history). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai perpindahan dan gaya dalam pada struktur jembatan tipe fan relatif lebih besar dibandingkan dengan struktur jembatan tipe radial.Item Analisis Tebal Lapis Tambah Dan Umur Sisa Perkerasan Akibat Beban Berlebih Kendaraan (Studi Kasus Ruas Jalan Nasional Di Provinsi Sumatera Barat)(2016-03-07) Suriyatno; Purnawan; Putri, Elsa EkaDue to limited availability of vehicle load data, estimator often use standard load in order to calculate the pavement thickness and overlay course thickness. This certainly makes the calculation of pavement thickness and overlay course thickness become not accurate. Inaccurate calculation results less capability of the pavement to endure the traffic load, as of the pavement become damaged before it reach it life service as planned. The aim of this study is to calculate overlay course thickness of flexible pavement based on actual load, standard load and remaining life service. The standard load that has been used based on form letter (Surat Edaran) Directorate General of Perhubungan Darat, Department of Public Works No. 2, 2008. The actual load was obtained by vehicle load survey using Portable Weighter instrument. Overlay course thickness was calculated using Manual Design of Pavement No. 02/M/BM/2013. The study case was conducted on four road segments, those are Tanah Badantung – Kiliran Jao road, Batas Kota Padang – Kota Painan road, Batas Provinsi Riau – Payakumbuh road and Sicincin – Lubuk Alung road. The traffic load estimation shows that the actual traffic load is greater than standard load. This results the overlay course thickness based on actual load is greater than the overlay course thickness based on the standard load. The greater distinction is on Tanah Badantung – Kiliran Jao load, wherein the thickness of overlay course that results by actual load is 56.4% greater than the thickness of overlay course that results by standard load. The greater traffic load also results reduction on pavement life service. Due to overloading, life service of Tanah Badantung - Kiliran Jao road is reduces 56.8 % of 5 years life service (2 years and 10 months). Kata kunci: Overlay, Overload Vehicle, Remaining Life.Item Analisis Tingkat Keruntuhan Elemen Kolom Beton Bertulang Akibat Pembebanan Statik Menggunakan Software Elemen Hingga(2016-03-07) Toni, Nopember; Suryani, Reni; IsmeddiyantColumn failure is one of failure conditions in building where column cannot receive any more load from beam or another element. Therefore in designing column required more accurate calculation which need more time with manual calculation. The solution in designing column with accurate calculation and faster is using finite element software. Finite element software can calculate column strain with high precision result. In this paper, column failure determined with the result of column strain. Column used in this paper using variation in: column section dimension, concrete ultimate capacity, longitudinal reinforcement, and steel ultimate capacity. With all variation, total data used in this research is 10962 data. In this paper, column damage level noted as 0 if DL less than 1 and that mean column do not reach failure level, while column damage level noted as 1 if DL more equal than 1 and that mean column reach failure level. Result from finite element software analysis shows that column strain increase with the increase of column parameter such as column section dimension. And column strain results from finite element software have similar result with analysis using flexure method. This results shows finite element software can be used in column failure analysis.Item Asesmen Potensi Recovery Energi Dari Sampah Perkotaan Di Tpa (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah Untuk Infrastruktur Persampahan Berkelanjutan(2016-03-07) Annisa, BismiPertambahan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat mengakibatkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Paradigma baru pengelolaan sampah, yakni memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan (misalnya untuk energi, kompos, pupuk ataupun bahan baku industri). Semakin meningkatnya debit sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sampah menyebabkan kebutuhan akan lahan TPA semakin tinggi, namun pengadaan lahan untuk TPA yang baru banyak menghadapi rintangan karena sulitnya menemukan lokasi baru untuk TPA, biaya yang tinggi dan potensi menimbulkan masalah/dampak baru terhadap lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah melakukan asesmen pemulihan/recovery potensi energi dari sampah perkotaan di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sampah untuk pembangunan infrastruktur persampahan yang berkelanjutan. RDF (Refuse Derived Fuel) dikenal sebagai bahan bakar alternatif yang diproduksi dari fraksi sampah yang mudah terbakar dimana tersusun atas sampah plastik dan material lainnya seperti tekstil, kayu dan lain sebagainya. Metode yang dilakukan adalah pengukuran langsung di TPA sampah terhadap komposisi sampah sesuai SNI 19-3964-1994 dan karakteristik fisik sampah; pengujian sampel di laboratorium terhadap karakteristik kimia sampah, dan identifikasi potensi energi dari sampah untuk RDF. Berat jenis sampah TPA 220,44 kg/m3. Dominasi terbesar untuk: ukuran partikel sampah TPA adalah yang berukuran diameter > 50 mm sebesar 62,875%; komposisi sampah organik sebesar 65,75%; dan kadar air sampah organik sebesar 70,704%. Berdasarkan asesmen, sampah di TPA berpotensi untuk bahan baku RDF, yakni sebesar 27,619% sampah yang mudah terbakar dan 24,625% sampah organik (sampah kebun). Karakteristik sampah di Indonesia memiliki kadar air yang tinggi, maka dibutuhkan suatu pra-pengolahan untuk menurunkan kadar air tersebut serta adanya kontrol terhadap kualitas RDF. Dengan demikian, sampah perkotaan dapat diolah untuk pemulihan energi (recovery energy).Item Ekstraksi Morfometri Daerah Aliran Sungai (Das) Di Wilayah Kota Pekanbaruuntuk Analisis Hidrograf Satuan Sintetik(2016-03-07) Nadia, Fatiha; Fauzi, Manyuk; Sandhyavitri, AriKajian karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Provinsi Riau belum banyak diteliti. Kebutuhan akan informasi karakteristik DAS sangat penting guna analisis pengalihragaman hidrograf menjadi debit. Khusus untuk Sungai Siak yang mengalir di wilayah Kota Pekanbaru, memiliki beberapa sub DAS diantaranya sub DAS Sibam, sub DAS Air Hitam, sub DAS Senapelan, sub DAS Sail, sub DAS Tenayan, sub DAS Pendanau. Salah satu cara untuk menganalisis karakteristik sungai menggunakan data Digital Elevaltion Model (DEM). Data DEM dapat diolah menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Ketersediaan data DEM dan Sistem Informasi Geografis digunakan untuk ekstraksi morfometri DAS yang cepat, otomatis dan terintegrasi dengan data DAS lainnya. Data karakteristik DAS dapat digunakan untuk menghitung debit banjir dengan metode hidrograf satuan sintetik. Metode hidrograf satuan sintetik yang sering digunakan di Indonesia yaitu Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama I dan Nakayasu. Konsep unit hidrograf satuan dengan nilai kontrol volume/limpasan langsung (HDRO)1 mm digunakan untuk mengetahui metode HSS mana yang sesuai diterapkan pada suatu sub DAS. Pada studi kasus dapat dilihat metode HSS yang bisa diterapkan pada sub DAS Sibam 1,041, sub DAS Air Hitam 1,034, sub DAS Senapelan 1,045, sub DAS Sail 1,011, sub DAS Tenayan 1,019, sub DAS pendanau 1,032 dengan menggunakan metode Nakayasu dengan nilai volume error dibawah 5 % dan nilai HDRO 1 mmItem Evaluasi Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Metode Dinamik(2016-03-07) Maizir, Harnedi; Jingga, Hendra; Toni, NopemberPengujian tiang dinamik merupakan salah satu metode pengujian untuk mengevaluasi daya dukung tiang. Pengujian tiang metode dinamik (Pile Driving Analyzer/PDA) dilaksanakan dengan memasang sensor sepanjang tiang untuk merekam parameter kecepatan dan gaya saat tiang dipukul menggunakan palu dengan besaran energi tertentu. Pada penelitian ini, data uji PDA untuk tiang pancang beton pracetak pada proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Universitas Riau digunakan untuk dianalisis daya dukungnya. Metode yang digunakan untuk menganalisis daya dukung tiang adalah perhitungan manual Metode CASE, hasil keluaran uji PDA, dan hasil keluaran software CAPWAP. Nilai daya dukung yang dihasilkan ketiga metode tersebut kemudian dibandingkan dan dievaluasi. Berdasarkan hasil analisis, nilai daya dukung yang diperoleh dari perhitungan manual Metode CASE adalah 98,8 ton, hasil keluaran uji PDA sebesar 98 ton, dan hasil keluaran software CAPWAP sebesar 98,3 ton. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga metode tersebut menghasilkan daya dukung tiang yang relatif sama dengan selisih kurang dari 1%. Oleh karena itu, ketiga metode tersebut dapat digunakan untuk menganalisis daya dukung tiang dengan tingkat keandalan yang baikItem Evaluasi Kekuatan Lateral Dinding Bata Dalam Struktur Rangka Beton Bertulang Dengan Studi Eksperimen Dan Model Numerik(2016-03-07) Erva, Januarahmad; Maidiawati; Tanjung, JafrilMakalah ini memuat hasil pengujian struktur dan analisis numerik untuk struktur rangka beton bertulang yang diisi dengan dinding bata terhadap beban lateral. Dalam penelitian ini diuji struktur rangka beton bertualang tanpa dinding bata dan dengan dinding bata yang merupakan model struktur dengan skala kecil dari struktur rangka yang umum pada gedung beton bertulang. Pengujian dilakukan secara push over dengan memberikan beban lateral secara monotonic. Hasil pengujian mendapatkan bahwa dinding bata memberikan konstribusi yang cukup siknifikan terhadap kekuatan lateral struktur rangka secara keseluruhan. Hasil pengujian struktur dibandingkan dengan hasil analisis numerik dengan pemodelan dinding. Dalam pemodelan, dinding bata dianalisis dengan model strut diagonal ekivalen dimana kekuatan lateral dinding bata dievaluasi berdasarkan lebar strut diagonal yang dinyatakan dalam fungsi tinggi kontak antara kolom dan dinding. Tinggi kontak antara kolom dan dinding dianalisis berdasarkan tegangan tekan yang terjadi pada daerah kontak antara dinding dan kolom. Sebagai hasilnya didapatkan kekuatan lateral dan daktilitas dinding bata hasil model yang cukup mendekati hasil eksperimen.Item Evaluasi Kerentanan Bangunan Gedung Terhadap Gempa Bumi Dengan Rapid Visual Screening (Rvs) Berdasarkan Fema 154(2016-03-08) Kurniawandy, Alex; Hendri, Andy; Firdaus, RahmatulGempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Ketika terjadi gempa, struktur akan mengalami perpindahan secara vertikal dan horizontal. Gaya gempa arah vertikal jarang mengakibatkan keruntuhan struktur, namun gaya gempa arah horizontal akan menyebabkan keruntuhan karena gaya ini bekerja pada titik–titik lemah struktur. Rapid Visual Screening (RVS) adalah metode identifikasi suatu bangunan secara cepat tanpa harus menganalisa bangunan dengan menggunakan software. Untuk mengidentifikasi tingkat risiko suatu bangunan terhadap ancaman gempa bumi, bisa dilakukan dengan RVS pada tahap permulaannya. Kemudian hasil dari RVS bisa menentukan apakah gedung yang di evaluasi tersebut berisiko atau tidak, kalau berersiko maka akan dilanjutkan ke evaluasi FEMA berikutnya. Gedung yang mempunyai tidak mempunyai resiko yaitu gedung Rusunawa dan Rektorat Universitas Riau (UR), sedangkan gedung yang harus dilanjutkan untuk dievaluasi dengan FEMA lanjutan adalah gedung Faklutas Pertanian (FAPERTA) UR. Gedung FAPERTA UR dikatagorikan beresiko karena gedung FAPERTA UR memiliki komponen FEMA 154 yang menjadi faktor pengurang dari nilai basic score, seperti vertical irregularity, plan irregularity dan tipe tanah.Item Evaluasi Kuat Geser Balok Beton Bertulang Secara Eksperimen Dan Analisis Numerik(2016-03-08) Fadli, Tilka; Maidiawati; Putra, Rio Tri Eko; Desfiana, Fredi; Martinus Pramanata, Sapeai; Agustin, Wydia MacofanyArtikel ini memuat tentang kapasitas geser balok beton bertulang dengan kait sengkang 90º dan 135º berdasarkan hasil uji struktur dan analisis numerik. Untuk pengujian struktur dibuat 2 (dua) buah model balok beton bertulang dengan sengkang bentuk kait 90° dan balok dengan sengkang bentuk kait 135° yang merupakan representative dari balok yang umum dibuat pada bangunan beton bertulang . Pengujian lentur dilakukan pada masing-masing model balok di atas dua tumpuan sederhana dengan dua buah beban terpusat (four pint bending test). Kapasitas geser masing-masing balok diberikan dalam bentuk hubungan antara beban geser dan lendutan. Sebagai hasilnya didapatkan bahwa balok dengan sengkang bentuk kait 90o dan 135o memiliki kekuatan geser yang tidak berbeda secara siknifikan, namun balok yang memiliki sengkang kait 135o memiliki daktilitas yang lebih tinggi dari balok dengan sengkang kait 90o. Kapasitas geser balok diverifikasi melalui hasil analisis numerik dengan yang mendapatkan kekuatan geser dan daktilitas balok hasil analisis numerik yang cukup dekat dengan hasil pengujian struktur.Item Evaluasi Respons Struktur Gedung Bertingkat Tinggi Eksisting Menggunakan Peraturan Kegempaan Sni 03-1726-2012(2016-03-07) Apriani, Widya; Rahim, Sjahril APada umumnya bangunan yang ada di Indonesia telah dibangun dengan acuan pedoman SNI 1726-1989-F dan SNI 03-1726-2002.Peraturan tersebut belum menerapkan konsep perencanaan bangunan tahan gempa secara eksplisit.Berkaitan dengan hal tersebut, dalam upaya memitigasi kerusakan akibat beban gempa maka telah diterbitkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung yaitu SNI 03-1726-2012. Bangunan yang telah ada boleh jadi tidak memenuhi standar baru.Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respons gedung bertingkat (Gedung X) terhadap beban gempa. Gedung X dievaluasi menurut gaya geser dasar dan kekakuan struktur.Hal-hal tersebut diteliti dengan membandingkan antara struktur eksisting dengan struktur yang baru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika dilakukan analisa statik nonlinier (pushover analysis), struktur eksisting tidak memiliki kekuatan dan kekauan yang cukup dalam menahan beban gempa nominal akibat gempa rencana sesuai dengan SNI 03-1726-2012.Item Faktor Daktilitas Kurvatur Balok Beton Bertulang Mutu Normal (Pemanfaatan Open Source Response2000)(2016-03-07) Satiadi, Heru; Djauhari, Zulfikar; Suryanita, ReniPerilaku daktail suatu balok beton bertulang salah satunya dapat dilihat dari nilai daktilitas kurvatur. Parameter yang digunakan untuk menentukan nilai daktilitas kurvatur adalah momen dan kurvatur. Salah satu alat bantu yang memudahkan untuk menganalisis parameter tersebut adalah Response2000. Program Response2000 merupakan salah satu program yang dapat digunakan untuk menganalisis berbagai perilaku balok beton bertulang, salah satu output yang dapat dihasilkannya adalah kurva hubungan momen dan kurvatur. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji output dari Response2000 tersebut. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pemodelan balok beton bertulangan tunggal tanpa sengkang, dengan pemberian variasi pada mutu beton, mutu baja tulangan longitudinal, dan diameter tulangan longitudinal. Model yang dianalisis berjumlah 12 model. Hasil kajian menunjukkan bahwa peningkatan mutu beton diikuti dengan meningkatnya daktilitas kurvatur. Sementara peningkatan mutu baja tulangan dan diameter tulangan longitudinal menyebabkan penurunan daktilitas kurvatur.Item Geopolimer Sebagai Material Infrastruktur Berkelanjutan Di Lingkungan Gambut(2016-03-07) Olivia, MonitaRawa gambut merupakan lingkungan tanah organik dengan kadar air tinggi, daya dukung rendah dan derajat keasaman tinggi. Struktur beton di lingkungan asam rentan mengalami kerusakan jangka panjang akibat asam-asam organik dan non-organik seperti asam humat dan asam sulfat dapat menyerang kalsium pada beton membentuk garam, meningkatkan porositas, menurunkan kekuatan beton, serta berpotensi mempercepat korosi tulangan pada beton. Ketahanan konstruksi di lingkungan asam, seperti tanah gambut, merupakan permasalahan infrastruktur dengan dampak signifikan karena material yang digunakan sebaiknya ekonomis dan memiliki durabilitas tinggi. Geopolimer dihasilkan dari proses geopolimerisasi bahan kaya silikat dan alumina, seperti abu terbang dan abu sawit, menggunakan larutan aktivator. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa material geopolimer memiliki sifat fisik dan mekanik yang sebanding dengan material berbasis semen OPC (Ordinary Portland Cement), serta tahan terhadap lingkungan agresif seperti suhu tinggi, lingkungan asam dan air laut. Tulisan ini mengkaji potensi geopolimer sebagai material untuk aplikasi infrastruktur di lingkungan asam rawa gambut. Material geopolimer memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap lingkungan asam karena memiliki ikatan aluminosilikat yang stabil dan tidak mudah bereaksi langsung dengan senyawa asam di lingkungan gambut.Item Hybrid Data Hujan Arr Dan Satelit Guna Peningkatan Efektifitas Model Ifas(2016-03-07) Hendra, Yuli; Fauzi, Manyuk; Sutikno, SigitKetersedian data yang terbatas menyebabkan kesulitan dalam hal menganalisa dan melakukan pemodelan hidrologi. Salah satu upaya untuk mengatasinya dapat menggunakan data-data bersumber dari data satelit, sehingga dapat mempercepat proses pengumpulan data-data yang diperlukan untuk pemodelan hidrologi dengan menggunakan metode penginderaan jauh. Dari penelitian sebelumnya hanya menggunakan data yang bersumber dari data-data satelit, dimana masih belum tercapainya tingkat akurasi dan korelasi model yang diinginkan. Hal ini dapat disebabkan salah satunya oleh kendala cuaca, sehingga pada saat perekaman dan pengundahan data satelit menjadi kurang optimal. Oleh karena itu penelitian akan melakukan pemodelan hujan-aliran untuk meningkatkan efektifitas model hujan satelit dengan memanfaatkan data hujan lapangan atau ARR, yaitu dengan cara hybrid data hujan ARR dan satelit atau memodifikasi data hujan satelit untuk meningkatkan akurasi dan korelasi model dengan menggunakan program Integrated Flood Analysis System (IFAS) di DAS Indragiri, Provinsi Riau. Pada penelitian akan dilakukan tahap simulasi, kalibrasi yaitu pada tahun 2004 dan verifikasi pada tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap modifikasi hujan satelit tahun 2004 terjadi peningkatan efektifitas model hujan satelit dengan meningkatnya akurasi dan korelasi pada pemodelan hidrologi, dengan nilai koefisien korelasi (R) = 0,811, nilai selisih volume (VE) = 0,099% dan nilai koefisien efisiensi (CE) = 0,520.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »