1. Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan & Mitigasi Bencana 2016
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 1. Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan & Mitigasi Bencana 2016 by Title
Now showing 1 - 20 of 84
Results Per Page
Sort Options
Item AMDAL SEBAGAI ALAT PENGENDALI PERUBAHAN PEMBANGUNAN(2016-07-19) MulyadiDalam Lingkungan, perubahan selalu menyertai setiap kegiatan yang ada (baik kegiatan pembangunan atau kegiatan tanpa pembangunan). Perubahan yang terjadi akibat kegiatan pembangunan menciptakan dinamika di dalam lingkungan dan perubahan/pembangunan ini akan selalu terjadi baik karena kondisi saat sekarang terutama dalam upaya menuju masyarakat maju/ modern. Dalam lingkungan yang telah maju perubahan pembangunan tidak mengalami fluktuasi yang besar, akan tetapi pada lingkungan yang masih sangat sederhana (nature) akan terjadi sebaliknya. Fonomena fluktuasi perubahan pembangunan didalam lingkungan hidup dapat menciptakan permasalahan lingkungan, terutama pada perubahan yang besar. Guna mengatasi dinamika perubahan pembangunan yang bervariasi dan memberikan risiko kepada kerusakan lingkungan diperlukan suatu analisis yang dikenal dengan AMDAL. AMDAL yang merupakan salah satu instrumen untuk dapat mengendalikan perubahan pada lingkungan hidup, AMDAL yang baik yang mampu memberikan kendali terhadap dampak perubahan lingkungan akan memberikan rasa aman (safety) baik pada lingkungan (masyarakat), pada investor ataupun pemerintah sebagai fasilitator. Permasalahan sering muncul dimana AMDAL adakalnya tidak mengupas substasial secara mendalam yang menyebabkan terjadinya fluktuasi perubahan dan berakibat kepada penolakan (resistensi) terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan dalam skala yang besar. Akibat terjadinya penolakan/ resistensi terhadap pembangunan memiliki hubungan negative yang siknifikan antara resistensi dengan kualitas AMDAL yang disusun untuk mengendalikan lingkungan.Item ANALISA DOKUMEN LINGKUNGAN DALAM UPAYA PELESTARIAN SUMBER ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP (Kajian Evaluasi Dokumen Lingkungan Hidup Universitas Lancang Kuning)(2016-07-13) Halilintar, Masnur PutraPeraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup, harus memiliki dokumen lingkungan hidup hingga bulan Desember 2015. Merujuk kepada Surat BLH Kota No. 660.1/BLH/BID.TL-AMDAL/VII/2015/004 tentang penyusunan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup terhadap Kegiatan Operasional Kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak) maka Unilak sebagai salah satu lembaga pendidikan yang dikategorikan sebagai badan usaha dengan luas lahan lebih kurang 55 Ha dan berdiri pada tahun 1982 memenuhi persyaratan untuk memiliki dokumen lingkungan hidup yang sesuai dengan undang-undang yaitu Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH). Dokumen dimaksud telah dihasilkan sesuai dengan ketentuan undang-undang pada bulan Desember 2015. Penelitian ini dilakukan untuk analisa terhadap proses penyusunan dokumen tersebut dan dokumen lain yang mendukungnya serta tindaklanjut implementasi pasca penyusunan dokumen DELH. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survai terhadap sampel yang diatur dengan permen nomor 14/2010. Sumber data meliputi data primer berupa data dari responden untuk mendapatkan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan kampus, sampel pada beberapa titik pengambilan yaitu sampel air, sampel tanah, dan sampel udara dan keragaman jenis flora dan fauna serta hasil wawacara dengan pengelola Unilak. Data sekunder meliputi dokumen Renstra Unilak, Borang Akreditasi Universitas, dan beberapa laporan semester dan tahunan Unilak dan tim Penyusun Dokumen yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Unilak. Hasil penelitian menggambarkan (1) Pelestarian sumber energi belum dilakukan oleh Unilak, hal ini terlihat pada penggunaan energi listrik yang 100% berasal dari PLN. Baru dilakukan pilot project melalui kegiatan penelitian pada tahun 2015 oleh Hamzah dan Masnur Putra Halilintar. (2) Pembuatan dokumen DELH oleh Unilak belum dilihat secara utuh dan belum merupakan kesadaran tetapi karena regulasi dan teguran BLH Kota Pekanbaru. (3) Respons atas tindak lanjut implementasi dokumen masih rendah, instrumen yang harus ditindaklanjuti sebagai rekomendasi dokumen DELH belum dilakukan. (4) Unit pengelola tindaklanjut belum dibentuk dan belum mendapat respons untuk dibentuk atau ditumpangkan pada lembaga yang ada dilingkungan Unilak. (5) Penyusunan dokumen lingkungan DELH Unilak merupakan upaya untuk memenuhi ketentuan peraturan perundangan dan belum merupakan kesadaran pengelelola institusi untuk melakukan upaya pelestarian sumber-sumber energi dan lingkungan hidup.Item ANALISIS ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI KAMPAR KANAN DI DAERAH TARATAK BULUH(2016-07-30) Haris, Virgo Trisep; Anggraini, Muthia; Apriani, WidyaProses sedimentasi pada suatu sungai meliputi proses erosi, transportasi, pengendapan dan pemadatan dari sedimentasi itu sendiri. Dampak dari erosi tanah dapat menyebabkan sedimentasi di sungai sehingga dapat mengurangi daya tampung sungai, dengan berkurangnya daya tampung sungai apabila ada aliran air yang cukup besar akan menyebabkan banjir.Sungai Kampar Kanan merupakan salah satu sungai yang ada di Riau dengan resiko terjadinya sedimentasi.Tujuan penelitian ini adalah membandingkan dua kondisi yaitu kondisi musim hujan dan kodisi musim kemarau, dengan melakukan analisis angkutan sedimen berupa angkutan muatan dasar (bed load) dan angkutan muatan layang (suspended load) pada Sungai Kampar Kanan di daerah Taratak Buluh.Metode yang digunakan yaitu metode USBR (United State Beureu Reclamation) untuk menghitung angkutan muatan layang (suspended load), dan metode Meyer-Peteruntuk menghitung angkutan sedimen berupa angkutan muatan dasar (bed load).Hasil yang didapat yaitu Besar angkutan sediment melayang (suspended load transport) pada Sungai Kampar Kanan terjadi deviasi untuk angkutan melayang (Qs) sebesar 5.245,863 ton/hari, untuk muatan dasar (Qb) sebesar 311,91 ton/hari. Nilai sedimentasi ini dipengaruhi oleh run off,debit air, curah hujan yang tinggi, terjadi erosi pada lereng sungai, yang mungkin timbul akibat perubahan lahan kondisi penutupan lahan kawasan hutan cenderung mengalami deforestasi, dan kondisi penutupan lahan di luar kawasan hutan/ lahan milik cenderung mengalami degradasi.Item ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN DI PULAU MERBAU(2016-07-14) JolehaPermasalahan sumber air di pulau kecil adalah tidak tersedianya sumber-sumber air bersih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Kelebihan air di musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi sedangkan durasi hujan yang pendek menyebabkan air hujan tidak sempat meresap ke dalam tanah sehingga terbuang secara siasia ke laut. Penampungan/pemanenan air hujan atau yang dikenal dengan Rainwater Harvesting (RWH) secara konvensional sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih terutama di pulau-pulau kecil/daerah krisis air bersih. Analisa karakteristik intensitas curah hujan perlu dilakukan sehubungan dengan pengembangan sistem pemanenan air hujan yang efisien dan efektif. Penelitian ini di lakukan sebagai informasi untuk pengembangan RHW di Pulau Merbau dengan menggunakan data curah hujan dari tahun 2011 – 2015, yang diambil dari BMKG SSQ II Pekanbaru untuk Wilayah Selatpanjang. Hasil analisa menggambarkan bahwa potensi air hujan dalam 3 tahun tidak mencukupi untuk kebutuhan 5 anggota keluarga per tahun jika hanya mengandalkan tangkapan hujan dengan luasan atap sebesar 80 m2.Item ANALISIS KINERJA TENAGA MEDIS TERHADAP PELAYANAN PUBLIK DI PUSKESMAS RUMBIO JAYA KABUPATEN KAMPAR(2016-07-15) Achnes, Sofia; Harto, Syafri; ZulkarnainThis studi was aimed to investigate the performance of medical personel at public health center (Puskesmas) in serving the customer who has following family planning program (KB). Family planning program is intended to help couples or individual family planning in achieving the goal of reproduction in a responsible manner in order to build a small happy prosperous family. The sample in this study were all employees of the Public Health Center (Puskesmas) Rumbio Jaya and people who used this health service facility for about 77 respondent. The data was taken by using questionnaire, interview guide, and observation. The result findings showed that the effectiveness of public services in health centers of Rumbio Jaya Kampar as presented as good in criteria. The most influencing cases in the implementation of the family planning program in the Rumbio District are communication and resources, while the terms of the disposition / attitude of the implementers and bureaucratic structures was categorized as not run well. Besides, there were other factors that affect the implementation of family planning programs, such as the lack of traditional leaders’ and religious leaders’ participation and support in the Rumbio DistrictItem ANALISIS PENCEMARAN PERAIRAN SELAT AIR HITAM KEPULAUAN MERANTI, RIAU(2016-07-21) Ikhwan Siregar, YusniSebagai daerah pemekaran baru, pembangunan di segala sektor terutama di daerah pesisir pantai terus berkembang di Kabupaten Kepulauan Meranti. Sementara industri sagu sebagai ciri khasnya juga terus meningkat produktifitasnya. Kegiatan tersebut diatas ditengarai meningkatkan dan mempengaruhi beban pencemaran perairan selat semitertutup Selat Air Hitam. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kesuburan perairan dari unsur hara, nitrat, phospat, silikat dan dikaitkan dengan kelimpahan komunitas diatom planktonic di perairan, yang selanjutnya sebagai indikator pencemaran perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi unsur hara nitrat, fosfat dan silikat terdeteksi berturut turut; berkisar (187,5 – 262,5) μg/l, (28,8 – 241,2) μg/l, (30,4 – 32,9) μg/l. Kelimpahan diatom planktonik berkisar 3200 – 3467 sel/L yang terdiri dari 9 genera. Ditinjau dari Indeks diversitas H Shannon-Wiener, indeks keseragaman dan indeks dominansi, perairan telah mengalami tekanan pada tingkat sedang, tetapi kondisi masih seimbang dan tidak ada jenis yang mendominasi. Kadar nitrat, phospat dan silikat berkorelasi dengan kelimpahan diatom (p >0,05) di perairan Selat Air Hitam, Meranti Riau.Item ANALISIS PENUTUPAN LAHAN, LAJU EROSI AKTUAL DAN TOLERABLE SOIL LOSS DI SUB DAS TAPUNG KANAN(2016-11-15) Harahap, Syaiful RamadhanSub DAS Tapung Kanan merupakan bagian hulu Sungai Siak yang kondisinya telah mengalami degradasi akibat erosi. Terjadinya erosi disebabkan oleh perubahan penutupan lahan menjadi areal pemukiman, pertanian dan perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penutupan lahan yang terkait dengan kondisi fisik dan agroklimat di Sub DAS Tapung Kanan. Informasi mengenai penutupan lahan di Sub DAS Tapung Kanan selanjutnya dijadikan dasar dalam melakukan simulasi pengendalian erosi tanah agar tidak melebihi nilai Tolerable Soil Loss (TSL). Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan analisis model USLE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutupan lahan didominasi oleh perkebunan kelapa sawit sebesar 55,34% dan pertanian lahan kering 11,50%. Perubahan penutupan lahan ini telah mengakibatkan meningkatnya luas lahan yang mengalami erosi tingkat sangat berat sebesar 15% atau ±71.559 Ha. Pengendalian erosi pada setiap penutupan unit lahan dilakukan dengan merubah serta memperbaiki pengelolaan tanaman dan teknik konservasi tanah secara terpadu yang disesuaikan kondisi fisik dan agroklimat sehingga erosi tanah yang terjadi di Sub DAS Tapung Kanan dapat diminimalisirItem ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA) WADUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) KOTO PANJANG(2016-07-13) Nurdin, Nurdin; Bahri, Syaiful; Sukendi, Sukendi; Zulkarnain, ZulkarnainFaktor yang paling berpengaruh dalam sistem air untuk DAS adalah perubahan tutupan lahan di suatu daerah tangkapan air (DTA). Penggundulan hutan atau lahan terbuka akan mempercepat aliran air ke waduk yang mempengaruhi tingginya tingkat erosi dan sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan jumlah konversi lahan yang terjadi antara tahun 2008 - 2011, 2011 - 2014, dan 2008 -2014. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan teknologi Simtem Informasi Geografis (GIS) yang digunakan dalam memproses citra satelit. Antara tahun 2008 - 2014 di daerah tangkapan air dari PLTA Koto Panjang telah terjadi perubahan tutupan lahan. Tutupan lahan yang mengalami penurunan terbesar adalah kelas lahan kering pertanian dan campuran semak 24.199,28 ha (7,35%) dari total tangkapan, sedangkan penurunan terkecil adalah hutan kering sekunder 4.270,74 ha (1,30%) dari total daerah tangkapan air. tutupan lahan yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah kelas lahan kering daerah pertanian 42.199,49 ha (12,99%) dari total daerah tangkapan, sementara pengurangan terkecil di daerah kelas hutan kering sekunder 4.270,74 ha (1,30%) dari total daerah tangkapan air. Terjadinya penambahan atau pengurangan tutupan lahan 2008 - 2014 di kelas badan air karena tinggi dan rendahnya dari level air yang mempengaruhi hamparan luas danau / sungai, serta pengaruh tutupan vegetasi di sekitar badan air saat perekaman citra satelit.Item ANALISIS POTENSI AIR TANAH DAN STRATEGI PENGELOLAAN YANG BERKELANJUTAN DI KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK(2016-07-14) Rohaini, Gendraya; Ahmad, Adrianto; Nurhidayah, TengkuPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi air tanah (ditinjau dari aspek kualitas fisik, kimia dan biologi) yang terdapat di Kecamatan Sei. Mandau, pola penyebaran dan strategi pengelolaannya yang berkelanjutan dengan menggunakan metode survey yakni melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Pengolahan data kedalaman air tanah dilakukan dengan menggunakan program Arc Gis 10 dan strategi pengelolaan yang berkelanjutan dirumuskan dengan menggunakan analisis SWOT berdasarkan wawancara langsung dan kuisioner kapada responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi geologi daerah penelitian mendukung untuk dijadikan sebagai kawasan potensial air tanah yang dapat dikelola secara berkelanjutan. Potensi air tanah yang dihitung dengan metode estimasi kuantitatif berdasarkan analisis data curah hujan adalah 298.537,70 juta m3 /tahun, sedangkan kualitasnya secara umum memenuhi persyaratan baku mutu untuk air minum, kecuali di Desa Lubuk Jering dan Desa Sei. Selodang, uji lab menunjukkan bahwa akuifer air tanah dangkal di Desa ini sangat rentan terhadap polusi dari aktifitas permukaan, dimana kandungan bakteri Ecoli nya cukup tinggi yakni 920/100 ml air. Pola penyebaran potensi air tanah secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sebaran air tanah dangkal dan sebaran air tanah dalam. Berdasarkan rekonstruksi data geologi, diketahui bahwa geometri dan pola konfigurasi akuifer air tanah dangkal mengikuti pola kontur topografi, tetapi kualitasnya tidak mengikuti pola tersebut, sedangkan pada air tanah dalam geometri dan pola konfigurasi akuifer tidak mengikuti pola kontur topografi, tetapi mengikuti pola stratigrafi dan struktur geologi, demikian pula dengan kualitasnya. Berdasarkan interpolasi kontur, diketahui bahwa pola aliran air tanah dalam umumnya mengikuti kecenderungan timur laut-barat daya.Item ANALISIS PROTEKSI RISIKO KEBAKARAN PADA PROSES PEMBONGKARAN AVTUR DI PT. X PEKANBARU(2016-07-21) Rahayu, Endang Purnawati; MasributDalam proses kegiatan penerimaan, penimbunan, dan penyaluran avtur dari bridger ke tangki timbun di PT. X Pekanbaru harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, karena jika ada kesalahan sedikit saja seperti tumpahan bahan bakar pada saat proses kegiatan yang akan berdampak terjadinya kebakaran. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko kebakaran yang dilakukan sebelum proses pembongkaran, sistem proteksi yang tersedia untuk mencegah kebakaran dan kesiapan petugas dalam menangani terjadinya risiko kebakaran. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek utama penelitian ini terdiri dari Manager, Maintenance, operator pembongkaran, Quality control, supir bridger. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian adalah identifikasi risiko kebakaran pada proses pembongkaran avtur dari bridger ke tangki timbun sudah berjalan dengan baik menggunakan JSA (Job safety Analisis) akan tetapi untuk sistem proteksi kebakarannya masih diperlukan maintain yang lebih baik lagi, sistem proteksi kebakaran belum sesuai dengan pedoman yang ada, kesiapan petugas sudah baik. Saran bagi perusahaan dilakukan identifikasi bahaya kebakaran yang menyeluruh terhadap sistem proteksi kebakaran dan dilakukan penambahan atau penggantian peralatan yang rusak untuk memaksimalkan kinerja petugas termasuk pengawasan pada proses pembongkaran avtur dari bridger ke tangki timbun di PT. X Pekanbaru.Item ANALISIS SUHU PERMUKAAN LAUT SELAT MALAKA(2016-07-13) Mubarak; Nurhuda, Ahmad; Ghalib, MusrifinPengetahun mengaenai sebaran SST dalam suatu perairan sangat penting untuk banyak hal, terutama yang terkait dengan penelitian lain maupun dalam pemanffaattanya. Suhu permukaan laut merupakan factor oseanografi yang sangat penting sebagai penggerak terjadinya siklus musim baik di daerah tropis maupun subtropis. Penggunaan data penginderaan jauh MODIS sangat baik untuk pemantauan SST karena mempunyai resolusi spasial dan temporal yang tinggi, sehingga perubahan suhu secara berkala dapat dilihat dan pola sebarannya dapat dianalisis. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan dan menganalisis variasi sebaran SPL di perairan Selat Malaka selama tahun 2015 pada musim barat dan musim timur. Data yang digunakan adalah data MODIS Aqua/Terra pada tahun 2015. Hasil pengolahan data MODIS menunjukan variasi pola Sebaran SST bulanan satu tahun terahir, sebaran SST perairan Selat Malaka dipengaruhi oleh angin musim. Nilai SST minimum di perairan Selat Malaka terjadi pada bulan February 28,12oC pada Musim Barat di bagian tenggara perairan Selat Malaka, Rendahnya SST pada periode musim Barat dikarenakan massa air yang lebih dingin dari Laut China Selatan mengalir menuju perairan bagian timur Sumatera. Untuk sebaran SST maksimum terjadi pada bulan Mei 30,81oC Musim Peralihan I di bagian tenggara perairan Selat Malaka. Untuk suhu ratarata pada tahun 2015 di perairan Selat Malaka yaitu 29,69 oC, Secara umum Variabilitas sebaran SST di Selat Malaka merata pada setiap bulannya.Item ANALISIS TINGKAT KEPARAHAN KEKERINGAN DAN UPAYA MITIGASI BENCANA HIDROLOGIS DI SUB DAS KRUENG JREUE ACEH BESAR(2016-07-19) Helmi; Basri, Hairul; Sufardi; HelmiDrought is an act of nature most powerful on the availability of the water supply, both necessary for the benefit of agricultural and to human need.There are three phases of analysis to research the severity of this drought: (1) To identify station rainfall in the study areas. Monthly data precipitation using rain observation data ( 2005-2014) from 2 stations in Indrapuri and Jantho; (2) Analysis was conducted rainfall to get the drought meteorology of each station precipitation with the gauge standardized precipitation index ( SPI ); and (3) Analysis was conducted spline interpolate method index value dryness of each rainfall station to get scatter drought.The analysis by using the 3 monthly scale SPI method (SPI-3), The rainfall in 2005-2014 year had not a very dry because rainfall for 12 months from January until December for that 10 years, only on June-July-August (JJA) experienced dry conditions with the drought index averange among -0,80 until -1,00. The rest months September- October-November (SON), Desember-January-February (DJF) and March-April-May (MAM) in normal condition, with the -0,99-0,99 value range of the SPI.The hidrologis disaster mitigation may be done by structural (optimalize the development of the Krueng Jreue dam, rehabilitation and irrigation maintenance. Storage excess water in the rainy season for use in the dry season), and non structural (non structural to predict drought, reforestation, planting plant water saving, the use of mulch and organic matter)Item ANALISIS USAHA PERIKANAN TANGKAP BERWAWASAN LINGKUNGAN DALAM MENDUKUNG KABUPATEN KARIMUN SEBAGAI KAWASAN FREE TRADE ZONE(2016-07-13) Yuliansyah, Hazmi; Filiatra, Filiatra; Sukendi, Sukendi; Zulkarnaini, ZulkarnainiSistem pengelolaan usaha dan penguasaan teknologi tepat guna yang masih lemah merupakan permasalahan perikanan tangkap yang paling banyak dijumpai di Kabupaten Karimun. Pengembangan usaha perikanan tangkap harus dapat memecahkan masalah tersebut dan meningkatkan posisi tawar Kabupaten Karimun di kawasan free trade zone. Penelitian ini bertujuan menganalisis perkembangan usaha perikanan tangkap dan jenis usaha perikanan tangkap unggulan yang berwawasan lingkungan di Kabupaten Karimun. Metode yang digunakan terdiri dari metode deskriptif dan metode skoring. Jumlah usaha perikanan tangkap yang beroperasi di Kabupaten Karimun berfluktuasi setiap tahunnya. Jumlah tertinggi terjadi pada tahun 2010 yang mencapai 7021 unit, sedangkan jumlah terendah terjadi pada tahun 2012 yang mencapai 5301 unit. Usaha perikanan tangkap terpilih sebagai unggulan dan berwawasan lingkungan berturut-turut adalah gillnet (VA-Gab = 5,714), bubu ketam (VA-Gab = 5,593), rawai (VA-Gab = 5,576), jaring karau (VA-Gab = 5,506), togok (VA-Gab = 5,189), dan kelong (VA-Gab = 4,461).Item APLIKASI METODE GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN RESAPAN AIR BAWAH TANAH DI KECAMATAN BUKIT RAYA KOTA PEKANBARU(2016-07-14) JuandiPersoalan air bersih adalah masalah yang selalu dialami di setiap daerah, salah satunya di daerah Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru yang mengalami perkembangan pembangunan yang menyebabkan perubahan fungsi lahan terbuka hijau menjadi lahan permukiman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan metode geolistrik agar dapat ditentukan nilai resapan air tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik yaitu dengan cara pengukuran resistansi tanah menggunakan multitester selanjutnya dapat ditentukan nilai resistivitas tanah, kemudian dapat ditentukan sebaran litologi, selanjutnya dapat ditentukan nilai resapan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai resistivitas hasil pengukuran di kelurahan Tangkerang Utara, Tangkerang Selatan dan Tangkerang Labuai berturut-turut adalah 122 ohm.m s/d 2700 ohm.m, 283 ohm.m s/d 1930 ohm.m dan 383 ohm.m s/d 2820 ohm.m dengan dominan litologi adalah pasir dan kerikil yang memiliki koefisien resapan 15%. Sebaran persentase resapan air tanah berturut-turut adalah 71,6%, 6%, 6,5% dan 15,88%, dan total resapan air tanah di Kecamatan Bukit Raya adalah 167.480,82 m3/tahun.Item BELAJAR DARI ADAPTASI PETANI LADANG BERPINDAH DI NAGARI SILAYANG KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT(2016-07-13) Yusran, JuliPergeseran sistem pertanian ladang berpindah ke perkebunan karet (havea brasiliensi) di Nagari Silayang sejak era 90-an, berdampak positif terhadap ekologi dan sosial ekonomi. Perkebunan karet yang lebih intensif, meminimalisir perambahan hutan baru. Nilai tukar karet yang lebih tinggi dari nilai pangan, telah mengurangi ketergantungan terhadap hutan dan ladang. Akan tetapi tiga tahun terakhir terjadi fenomena sebaliknya. Masyarakat, kembali melakukan praktek ladang berpindah, bahkan dalam kasus ekstrim, beberapa keluarga justru menumbang pohon karetnya untuk ditanami padi ladang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa masyarakat kembali melakukan praktek ladang berpindah, melihat perbedaan pola ladang berpindah akhir-akhir ini dari pola sebelumnya dan bagaimana pemerintah lebih berperan dalam mengatasi deforestasi hutan. Penelitian ini bersifat deskripsi dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik; observasi, koesioner dan wawancara. Penelitian dilakukan bulan Februari-April di Nagari Silayang. Populasi penelitian yakni Kepala Keluarga atau Rumah Tangga. Pengambilan sampel sebanyak 59 KK dengan teknik acak sederhana. Data hasil penelitian, ditabulasi dan dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor penyebab “revitalisasi” ladang berpindah dan menjelaskan dinamika praktek ladang berpindah.Penelitian menunjukkan bahwa; 1. Petani di Nagari Silayang kembali berladangan berpindah karena: a. Budaya berladang berpindah karena minimnya areal sawah, b. Murahnya nilai jual karet dalam waktu yang lama, b. kenaikan harga pangan dan kebutuhan lainnya. 2. Dinamikanya adalah jenis tanaman tua yang lebih variatif, lebih responsif terhadap pasar dan pengelolaan yang lebih efesien. 3. Pemerintah semestinya tidak serta merta melarang masyarakat untuk berladang, tetap lebih arif dengan pengakuan pada sistem ini sebagai kearifan lokal dan memberikan informasi dan penyuluhan tentang pola pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.Item COMMUNITY LOCAL WISDOM IN MITIGATION EARTHQUAKE AND TSUNAMI CITY OF PADANG(2016-07-15) Sonata MS, HerixA disaster is an event that can not be avoided of human life . Disasters can be caused by natural factors (earthquakes, tsunami, floods, volcanic eruptions, landslides, hurricanes) and non-natural factors such as the failure of technology and human error. Seismic events until now difficult to predict, so that efforts can be done is through mitigation of disaster risk reduction. This research aims at answering the question as to what are constitutes Factors affecting the community adaptation in mitigating earthquake and tsunami in Padang .The method used in this research is descriptive research method, with a qualitative approach. The purpose of this research are to find of the factors that influence the adaptation of the earthquake and tsunami mitigation in Padang .The research results is to explain that the cultural aspects into indigenous communities play a huge role in mitigating earthquake and tsunami. Broadly speaking indigenous peoples in the face of the earthquake and tsunami poured with passing knowledge, social control and to take concrete steps to adapt to disastersItem Cover Dan Daftar Isi Prosiding Seminar Nasional “Pelestarian Lingkungan & Mitigasi Bencana” 28 Mei 2016(2016-07-30) Tim PenyuntingItem DOSIS KAPUR DAN TAWAS DALAM PAKET KEMASAN OSMOFILTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AIR GAMBUT(2016-07-13) BUDIJONO; M. HASBI; E.S.N. ASIHKuantitas air gambut Indonesia sangat besar namun memiliki kualitas yang rendah sehingga pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan air menjadi terbatas. Umumnya kapur dan tawas digunakan untuk mengolah air gambut yang secara konvensional dengan mencampurkan kedua bahan tersebut dan dianggap kurang praktis. Penyatuan dosis kapur dan tawas dalam kemasan kertas osmofilter menjadi alternatif dalam mengolah air gambut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tujuan untuk memperoleh kombinasi kapur dan tawas yang sesuai pada rentang pH 2 - 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kapur 1,45 gram dan tawas 1,7 gram dalam kemasan osmofilter relatif sesuai pada pH 2-6 terhadap peningkatan kualitas air gambut untuk memenuhi kualitas air bersih bagi kepentingan dsomestik dan perikanan, namun belum memenuhi kelayakan untuk air minum.Item ECOCULTURE DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN(2016-07-19) Thamrin, HusniParadigma antroposentrik telah menjauhkan manusia dari alam, sekaligus menyebabkan sikap eksploitatif dan tidak peduli terhadap alam.Dalam kaitan dengan itu, krisis ekologi dilihat pula sebagai disebabkan oleh cara pandang mekanistis-reduksionistis-dualistis dari ilmu pengetahuan Cartesian. Cara pandang yang antroposentris dikoreksi oleh etika bio-sentrisme dan ekosentrisme, khususnya Deep Ecology, untuk kembali melihat alam sebagai sebuah komunitas etis .Konsep eco-culture sesungguhnya sudah sejak awal mula dipraktikkan oleh masyarakat adat atau masyarakat-masyarakat tradisional di tempat lainnya.Cara pandang mengenai manusia sebagai bagian integral dari alam, serta perilaku penuh tanggung jawab, penuh sikap hormat dan peduli terhadap kelangsungan semua kehidupan di alam semesta, telah menjadi cara pandang dan perilaku berbagai masyarakat adat Sebagian kearifan lokal dalam pemeliharaan lingkungan hidup di antaranya masih tetap bertahan di tengah hempasan arus pergeseran oleh desakan cara pandang antroposentrik. Ada pula yang sedang mengalami krisis karena desakan pengaruh modernisasi tersebut. Sementara yang lain, hanyut terkikis hilang ditelan modernisasi dan cara pandang yang antroposentrik. Dalam konteks itu, ekoculture, khususnya Deep Ecology, mendorong untuk meninggalkan cara pandang yang antroposentris, dan ketika cara pandang kehidupan yang holistik mengajak untuk meninggalkan cara pandang antroposentrik, manusia sesungguhnya diajak untuk kembali ke kearifan lokal, kearifan lama masyarakat adat. Dengan kata lain, etika lingkungan hidup adalah menghimbau dan mengajak manusia saat ini untuk kembali ke etika masyarakat adat yang masih relevan dengan perkembangan zaman. Inti pandangan ini adalah kembali ke alam, kembali ke jatidirinya sebagai manusiayang ekologisdalam perspektif eco-cultureItem EKSTRAKSI DAN FRAKSINASI LIMBAH PENGOLAHAN IKAN JAMBAL SIAM(PANGASIUS HYPOPHTALMUS)(2016-07-30) Ilza, MirnaPenelitian in bertujuan untuk mengekstrak dan fraksinasi fosfolipid dari limbah pengolahan ikan jambal siam (Pangasius hypophtalmus) dengan etanol dan aseton serta karakteristik asam lemak fraksi-fraksi fosfolipid yang dihasilkan. Proses fraksinasi dengan etanol dan aseton diduga dapat menghasilkan fraksi-fraksi fosfolipid dengan komposisi asam lemak yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam lemak jenuh tertinggi yang terdapat pada limbah pengolahan ikan jambal siam adalah asam palmitat yang diduga mendominasi pembentukan fosfadidilgliserol (PG), asam fosfatidat (PA), dan kardiolipin (DPG). Kadar asam lemak tak jenuh yang tertinggi adalah asam oleat yang diduga mendominasi pembentukan fosfatidilinositol (PI), fosfatidil etanolamin (PE), dan fosfatidilkolin (PC).