PENGEMBANGAN AWAL SISTEM PENDETEKSI KEBAKARAN HUTAN NIRKABEL BERBASiS SENSOR SUHU NTC-THERMISTOR
No Thumbnail Available
Date
2013-02-20
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pada penelitian ini telah dilakukan perancangan dan studi awal pengembangan sistem
pendeteksi kebakaran hutan tanpa kabel mempergunakan sensor suhu NIC. Untuk pengiriman
data dari rangkaian pendeteksi panas mempergunakan sensor suhu NTC-termistor dari
perusahaan EnOcean, Jerman dengan kemampuan transmitter modules STM l l x dan STM l l xC
dari EnOcean adalah sangat hemat daya sehingga memungkinkan penggunaan sensor nirkabel
yang bebas perawatan. Catu daya dari system diberikan oleh suatu solar sel. Disamping itu
modul EnOcean mempunyai suatu integrated energy store yang memungkinkan pengoperasian
untuk beberapa hari dalam kegelapan total.
Modul RF dari EnOcean ini terdiri atas 3 input 8-bit A/D converter dan 4 digital input yang
dapat memfasilitasi penggunaan system detector multifungsi mempergunakan komponen
sensing pasif seperti monitoring suhu, illuminasi, mengontrol jendela, keadaan pintu atau
mengontrol tegangan atau arus input berturut-turut. Modul STM l l x ini bekerja pada frekuensi
868 MHz dan mempergunakan air interface protocol dari perusahaan EnOcean. Dengan
menggabungkan modul penerima (receiver module) RCM120,
Untuk menerima data yang dikirim dipergunakan modul penerima multifungsional RCM
110 dan RCM 120 untuk menerima, mengolah telegram yang dibangkitkan serta yang
dikirimkan oleh EnOcean radio transmitters. Data yang diperoleh dari modul penerima dari
EnOcean dengan tiper RCM 110/220 ini dapat diprogram mempergunakan bahasa Visual Basic
atau lainnya dengan mempergunakan komunikasi serial dengan kecepatan transfer 9600 bps, 1
start bit, 1 stop bit sehingga
Dari hasil eksperimen diperlihatkan bahwa sensor mampu mendeteksi adanya api di
sekelilingnya. Beberapa hal menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan penelitian
yaitu faktor keamanan penempatan sensor dari gangguan hewan liar dan manusia, faktor
terbatasnya jarak pancar dari modul yang dapat di atasi dengan penggunaan system
networking dimana sensor ditempatkan dalam suatu matriks dan maslng-masing sensor akan
berkomunikasi dengan sensor lain untuk melaporkan posisi kebakaran. Kemudian diperoleh
hasil bahwa suhu picu yang telah di set dari awal sebesar 95°C dinilai terlalu tinggi sehingga
sensor telah mengalami kerusakan sebelum data terkirim. Untuk itu perlu dikoreksi suhu
ambang yang tepat untuk mengirim data kebakaran.