PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA MEDIUM SUBSOIL ULTISOL YANG DIAPLIKASI KOMPOS, EKSTRAK BONGGOL PISANG DAN REBUNG BAMBU BETUNG
No Thumbnail Available
Date
2013-07-19
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jocq) mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi
dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya dan menduduki posisi penting di
sektor perkebunan. Lapisan topsoil tanah (tanah hitam) sebagai medium tumbuh bibit semakin
terbatas dan semakin mahal. Oleh sebab itu perlu menemukan teknologi yang mampu merubah
lapisan subsoil dari jenis ultisol menjadi medium tumbuh bibit tanaman perkebunan khususnya.
Percobaan dalam bentuk rancangan petak terbagi menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL), sebagai petak utama adalah ekstrak tanaman: ekstrak bonggol pisang dan rebung bambu. Anak
petak adalah kompos TKKS yang terdiri dari 4 taraf: tanpa, 100, 150 dan 2OO g/ per tanamn, tiap
kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Data hasil pengamatan parameter dianalisis secara statistik
menggunakan analisis sidik ragam, perbedaan perlakuan diketahui dengan uji lanjut BNT pada taraf 5
%. Parameter yang diamati antara lain: tinggi, jumlah daun dan diameter bonggol.
Pernberian kompos TKKS 100 g/tanaman diikuti dengan ekstrak rebung bambu betung
diperoleh tinggi, jumlah daun darr diameter bonggol bibit terbesar dibandingkan perlakuan lain,
bahkan lebih tinggi dari nilai yang ditetapkan pada standar bibit menurut PPKS (tinggi dan jumlah
daun bibit kelapa sawit umur 4 menurut standar PPKS masing-rnasing 25 cm dan 4,5 helai).
Peningkatan takaran kompos TKKS hingga 150 g/tanaman diikuti dengan pemberian ekstrak bonggol
pisang meningkatkan tinggi, jumlah daun dan diameter bonggol bibit lebih besar.
Description
Keywords
Subsoil ultisol, ekstrak rebung bambu betung, ekstrak bonggol pisang, kompos