MIKROPROPAGASI MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scfeff.) Boerl) DENGAN PEMBERIAN BENZYL AMINO PURIN DAN NAFTALEN ACETYL ACYDSERTAPENGARUHNYA TERHADAP BAHAN METABOLIK SEKUNDER

No Thumbnail Available

Date

2013-02-20

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Tanaman berkhasiat obat kini semakin banyak diketahui, baik dari hasil penelitian yang dilakukan ataupun karena ditemukannya bibit anakan baru hasil dari suksesi sekunder yang telah sekian lama menghilang (punah). Tak kalah pentingnya merupakan warisan dari para nenek moyang atau leluhur negeri. Saat ini tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (ScfefF.) Boerl) banyak dijadikan sebagai salah satu bahan yang dibuat /diracik untuk menjadi sebuah ramuan obat-obatan. Kandungan bahan metabolik sekundemya seperti: Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh, saponin, yang bermanfaat sebagai: sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah. Flavonoid berfimgsi untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinflamasi (antiradang), berfimgsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan. Polifenol berfimgsi sebagai antihistamin (oaAalergi} (Wikepedia, 2006). Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scfeff.)Boerl) dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua / Irian Jaya. Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai tiga meter, mempunyai buah yang berwama merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting. Mahkota dewa memiliki nama Lain seperti : Makuto Rojo, Makuto Ratu, Obat Dewa, Pau (Obat Pusaka), Crown of God. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, tanaman mi dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Description

Keywords

Citation